Kadang perasaan tak sejalan dengan kenyataan

Kamu yang pura-pura kuat dengan isak yang terpendam

Hanyalah sebuah alasan berkata "biarlah" saat melihat dia bersamanya.

Tangismu kian menggema dalam gelapnya gulita

Titik cahaya masih saja kau harapkan bagai punjangga muda kala termabuk cinta

Mengelus manja setiap sapaan yang dia berikan

Sajakmu bagai kicau katak yang merindukan hujan

Saling bersautan menunggu mendung datang

Namun kau lupa, saat ini mentari sedang bertengger garangnya bak seperti dia yang tak kunjung menjawab sapaan mesramu walau hanya sebuah candaan

Jika mencintaimu dapat melupakanku dengan indahnya dunia

Aku rela terbang jauh meninggalkan cakrawala bersama akar cinta yang kokoh dan perkasa

Jika memelukmu dapat menghangatkan tubuh yang dalam kesepian

Aku pun rela kehilangan mentari agar selalu dapat lingkar tanganmu di pinggang ini

Mencintaimu bagai purnama yang terang

Memberi cahaya keindahan pada dunia yang fana

Memberi kesejukan pada setiap mata yang memandang

Memberi kenikmatan pada setiap yang merasakan

Dan memberi keharmonisan dalam gelapnya sang malam

Rinduku bagai kabut gelap yang mengitari waktu

Tak pandang bulu untuknya belabu

Tak pandang tempat untuknya memikat

Tak pandang rasa untuknya bersenda

Aku hanyalah pengembala yang tersesat

Mencari buih-buih cinta pada sang ratu dunia

Tersesat dalam tajamnya sorot mata yang menggelora

Mencari jalan menuju pintu keharmonisan

Dan menerobos masuk bagai prajurit kekaisaran

Ku lukiskan wajahmu dalam pekatnya sang memori

Ku gambarkan wajahmu dalam terangnya hati nurani

Dan ku tepiskan wajahmu karena telah melukai hati tanpa mengasihi

Kau menikam buas bagai lupa dengan masa yang kita lalui

Kau pergi jauh dari langkah yang tak biasa

Pergi jauh membunuh seluruh cinta dan rasa rindu milikku

Dan kini aku seperti lembaran kosong yang tak bertepian

Menunggu warna baru menghiasi setiap sudut yang telah rapuh ini

Kamis, 23 Desember 2021
Ku coba melupakan namun kau melekat kuat dalam ingatan


Penulis: Fahri Muhamad

 

Pasangan Calon SEMA dan DEMA FITK (Dokumentasi Dea Mariyana/LPM FatsOeN) 
Atas: Muhamad Rifki Nur Kholis dan Budiman Hafid (Calon Ketua dan Wakil Ketua SEMA FITK) 
Bawah: Saefudin dan Fahmi Alawi (Calon Ketua dan Wakil Ketua DEMA FITK)

IAIN, LPM FatsOeN – Jumat (7/01), Panitia Pemilihan Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (PPM-FTIK) menyelenggarakan MUSEMA FITK di Gedung Auditorium FITK Lt. 5. MUSEMA ini merupakan lanjutan acara dari LPJ DEMA FITK yang telah dilaksanakan pada hari Kamis kemarin.

Faza selaku ketua pelaksana PPM-FITK mengatakan bahwa dalam acara MUSEMA ini PPM-FITK mengundang lima delegasi.

“Acara MUSEMA dan MUDEMA ini mengundang dari beberapa delegasi, yang pertama delegasi dari tim formatur demisioner ORMAWA FITK dan formatur terpilih, dan setiap HMJ-nya ada 10, berarti total 20 untuk menjadi tamu undangan. Lalu yang kedua tamu undangan untuk demis DEMA yang kemarin baru di LPJ, SEMA yang sekarang sudah resmi untuk jadi demis karena pemilihan dari MUSEMA ini, nah yang keempat itu dari CAWAKA (Calon Wakil Ketua) dan CAKA (Calon Ketua) DEMA. Lalu yang kelima dari CATA (Calon Anggota) SEMA,” Kata Faza kepada jurnalis LPM FatsOeN.

Adapun calon Ketua dan Wakil Ketua SEMA adalah Muhamad Rifki Nur Kholis dan Budiman Hafid yang mana mereka adalah calon tunggal. Kemudian, untuk calon Ketua dan Wakil Ketua DEMA adalah Saefudin dan Fahmi Alawi yang juga calon tunggal.

Faza juga mengatakan bahwa walaupun kedua Calon Ketua dan Wakil Ketua SEMA dan DEMA tersebut adalah pasangan calon tunggal, mereka tetap harus melalui proses melawan blanko sebagaimana diatur dalam PERSEMA.

“Untuk proses aklamasi ini, diatur dalam persema yang mana sebelum proses pemilihan, bisa dinyatakan aklamasi, calon ketua dan wakil ketua dihadapkan dengan blanko. Artinya untuk blanko ini sebagai pemenuhan bahwa dia bisa dinyatakan aklamasi,” Kata Faza.

Adapun CATA SEMA FITK dari setiap jurusannya sebagaimana dilansir dari akun instagram @ppmf_fitkiainsnj2022 sebagai berikut:

1.      HIMABI: Agung Nuryanto, Kafa Hemas, Rifki Muhamad Nur Kholis

2.      HIMPIAUD: Neli Nuraeni, Devi Apriliyah, Khoirunnisa

3.      HIMAGUMI: Mahdan Nur A., M. Syukur A., Siti Latifah U.,

4.      HIMBIO: Anis Maemunah, Deri Irawan, Yulia Evrianti

5.      ITLA: Muhamad Rifki, Alfian Faturrahman, Jafar Arif Nurrahmat

6.      HIMASOS: Habib Taqky, Royatul Ilal, Budiman Hafid

7.      EDSA: Fajar Novtian, Tia Nurfadhilah, M. Fajar Shiddiq

8.      HMJPAI: Rofik Hijazi, Faza Minanurrahman

9.      HIMKA: Ardi Ardiansyah, Hani Tarkasih, Cecep

10.  HIMAPIS: Abdul Khanan, Siti Marpuah, Mayangsari, Miftah Syahrul

Berikut daftar CATA DEMA FITK yang juga dilansir dari akun instagram @ppmf_fitkiainsnj2022:

1.      HIMABI: Nur Adzizah, Nichlatuz Zaidah, Siti Maunah

2.      HIMAPIAUD: Nurz Zahra Atifah, Syifa Khoiri A., Mayaaratun

3.      HIMAGUMI: Siti Nurjanah, Faras Safitri, Maulidah R., Fifit Fianti R.

4.      HIMBIO: Damar Kashidan J., Siti Fatimah A., Riri Riyadhul J., Nining Widiyanti, Aulia Sofia R.

5.      ITLA: Raehan Royan, Lutvia Oktavia, Intan Tiara Citra

6.      HIMASOS: Windi Aulia, Misbahudin Azhar, Syifa Tadzkirah, Adil Arifin, Ainun Salsabillah

7.      EDSA: Billy Bimantoro, Eris Nidara, Sukmawati, Agung Ahdiansyah

8.      HMJPAI: Zidane Muhammad G., Farhan Rizaldi, Deda Aenul Wardah, Fahmi Alawi

9.      HIMKA: Suwardi Afri, Ilarizki Utami, Sevira Rahmatuti, M. Ardiyan

10.  HIMAPIS: Aulia Rahma, Ojah Rifatul D., Agus Alif H., Siti Rohmah, Saefudin.

 

Penulis: Avi Afian Syah dan Dea Mariyana/LPM FatsOeN


Muhammad Rifki Nur Kholis dan Budiman Hafidz sebagai formatur Ketua dan Wakil Ketua SEMA FITK terpilih berfoto bersama Demisioner SEMA FITK Fatihul Fauzi dan Abdel Aziz (Dokumentasi Dea Mariyana/Tim LPM FatsOeN)

Saefudin dan Fahmi Alawi sebagai formatur Ketua dan Wakil Ketua DEMA FITK terpilih berfoto bersama Demisioner DEMA FITK Wahyu Amrullah dan Diki Hadiyanto (Dokumentasi Dea Mariyana/Tim LPM FatsOeN)

IAIN, LPM FatsOeN - Jumat (7/1). Muhammad Rifki Nur Kholis dan Budiman Hafidz ditetapkan sebagai formatur Ketua dan Wakil Ketua SEMA FITK terpilih, serta Saefudin dan Fahmi Alawi sebagai formatur Ketua dan Wakil Ketua DEMA FITK terpilih dalam acara MUSEMA yang diselenggarakan Panitia Pemilihan Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (PPM-FITK)

Acara ini berlangsung di Gedung Auditorium FITK Lt. 5 dengan hikmat. Muhammad Rifki Nur Kholis-Budiman Hafidz dan Saefudin-Fahmi Alawi keduanya merupakan pasangan calon (paslon) tunggal yang berhasil melawan blangko. Ketua dan Wakil Ketua SEMA FITK memperoleh sebanyak 19 suara, sedangkan Ketua dan Wakil Ketua DEMA FITK memperoleh 17 suara. 

Walaupun mereka paslon tunggal, namun mereka tetap harus melewati tahap-tahap sebagai Ketua dan Wakil Ketua SEMA atau DEMA FITK. Berikut ini langkah-langkah yang mereka lalui sebelum terpilih menjadi Ketua dan Wakil Ketua SEMA atau DEMA FITK.

1. Verifikasi data

Dalam tahap ini terdapat kurang lebih 11 syarat yang harus dipenuhi oleh Calon Ketua-Calon Wakil Ketua SEMA & Calon Ketua-Calon Wakil Ketua DEMA FITK.  

2. Penyampaian visi-misi

Dalam tahap ini baik calon Ketua maupun Wakil Ketua SEMA & DEMA FITK menyampaikan visi-misi mereka secara langsung di depan seluruh peserta sidang.

3. Sesi tanya jawab

Pada tahap ini peserta penuh dan peserta sidang lainnya berhak bertanya mengenai visi dan misi yang sudah dipaparkan oleh Calon Ketua-Calon Wakil Ketua SEMA dan DEMA FITK. 

4. Pemungutan suara

Tahap ini yang berhak memberikan suara hanyalah peserta penuh. Calon Ketua dan Wakil Ketua SEMA ataupun DEMA FITK harus melawan blangko kosong. Mereka dinyatakan sah sebagai Ketua dan Wakil Ketua jika memperoleh suara 70 : 30.

5. Penghitungan suara

Pada tahap ini panitia PPM-FITK melakukan rekapitulasi data hasil pemungutan suara yang sudah diberikan oleh peserta penuh. Apalagi jumlah suara yang didapat Calon Ketua dan Wakil Ketua SEMA ataupun DEMA FITK melebihi 70% dari Blangko, maka mereka dianggap sah menjadi Ketua dan Wakil Ketua SEMA ataupun DEMA FITK.


Penulis : Anita

Suasana MUSEMA dan MUDEMA FUAD, diselenggarakan oleh Panitia Pemilihan Mahasiswa FUAD di gedung ICC, Kamis (6/1). (Dokumentasi Tim LPM FatsOeN)

LPM FatsOeN - Panitia Pemilihan Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (PPM-FUAD) Menyelenggarakan Musyawarah Senat Mahasiswa (MUSEMA) dan Musyawarah Dewan Eksekutif Mahasiswa (MUDEMA) secara serentak, pada Kamis (6/1) bertempat di gedung IAIN Cirebon Center (ICC).

Tema yang di usung dalam acara ini, "Mewujudkan ORMAWA FUAD yang Aspiratif, Adaptif, dan Solutif dengan Rasa Kolektivitas" Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan dari seluruh HMJ FUAD, panitia, dan tamu undangan. 

MUSEMA & MUDEMA ini merupakan rangkaian acara dari LPJ DEMA FUAD yang telah dilaksanakan pada hari Rabu kemarin. 

"Pelaksanaan MUSEMA dan MUDEMA itu berbeda dengan tahun kemarin, yang mana di dalam pelaksanaan MUSEMA dan MUDEMA tahun ini kita menggunakan sistem persidangan," ujar Rozak selaku ketua pelaksana PPM-FUAD kepada jurnalis LPM FatsOeN.

Terdapat 15 orang calon ketua SEMA, sedangkan untuk calon ketua dan wakil ketua DEMA terdapat 3 pasangan yang berasal dari berbagai jurusan di Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah. 

Asty, salah satu calon ketua SEMA mengutarakan, "Awalnya saya tidak ingin dicalonkan. Namun,  karena melihat keadaan akhirnya saya berniat dengan setulus hati untuk mengikuti MUSEMA demi mengabdi pada jurusan. Saya akan legowo jika nantinya saya tidak menjadi ketua SEMA dan saya harap pemimpin nanti bisa adil dan bijaksana," 

Omar, selaku calon ketua DEMA FUAD menyampaikan bahwa, "Untuk persiapan alhamdulillah tidak terkendala, karena satu tahun yang lalu saya sudah pernah mencalonkan menjadi Ketua DEMA. Serta untuk persyaratan juga tidak jauh berbeda, maka dari itu untuk persyaratan bisa saya ikuti dengan baik,"


Penulis : Rifki dan Dea

Rifki Al Wafi ditetapkan sebagai Pemimpin Umum LPM FatsOeN periode 2022-2023 (Dokumentasi Tim LPM FatsOeN)

LPM FatsOeN - Selasa, (28/12). Hari kedua RTR, Pengurus selesaikan LPJ yang belum tuntas di hari pertama. Kegiatan ini diikuti oleh pengurus dan anggota LPM FatsOeN yang sangat antusias untuk menghadiri acara tersebut. Terlebih lagi, di hari kedua terdapat agenda acara Sidang Pleno IV, di mana dalam sidang ini menentukan Pemimpin Umum selanjutnya. Hal tersebut merupakan momen yang paling ditunggu-tunggu oleh anggota LPM FatsOeN.

Setelah berdiskusi sekian lama,  akhirnya terpilih tiga kandidiat calon Pemimpin Umum, yaitu: Rifki Al Wafi, Khansa Salsabila dan Toufa Rizkyah. Dalam proses pemilihan menggunakan sistem Voting, yang kemudian mendapatkan hasil akhir yaitu terpilihnya Rifki Al Wafi sebagai Pemimpin Umum Periode 2022-2023. 

“Saya harap untuk kepengurusan periode selanjutnya dapat lebih baik lagi, dan  apa yang telah pengurus periode tahun ini lakukan semoga yang baik dapat dicontoh dan yang buruk dapat menjadi pengalaman,” tutur Fachri selaku Pimpinan Umum sebelumnya. 

Dilanjutkan serah terima jabatan secara simbolis dengan memberikan bendera FatsOeN dari Fachri selaku PU Periode 2021-2022 kepada Rifki selaku PU terpilih dan mengucapkan selamat. 

“Saya berterima kasih kepada kalian semua yang telah mempercayai saya untuk menjadi PU periode selanjutnya. Kemudian saya berharap kepengurusan selanjutnya dapat mengubah FatsOeN lebih progresif lagi,” Ujar Rifki dalam memberikan sambutan setelah terpilih menjadi PU. 


Penulis: Dea Mariyana

Acara Pembukaan Rapat Tahunan Redaksi (Dokumentasi TIM LPM FatsOeN)

IAIN, LPM FatsOeN - UKM LPM FatsOeN menyelenggarakan Rapat Tahunan Redaksi yang  bertempat di Laboratorium TV Gedung IAIN Majasem, Senin s.d. Selasa (27-28/12/21). Kegiatan ini diikuti oleh pengurus dan anggota yang bakal jadi calon pengurus di tahun selanjutnya. Dea Mariyana, Ketua Pelaksana RTR (Rapat Tahunan Redaksi) dalam sambutannya mengharapkan tongkat estafet kepengurusan tetap berjalan dan tidak berhenti sampai di sini, seluruh anggota FatsOeN diharapkan dapat menjadi Jurnalis yang indepeden sesuai sifatnya.

Dalam acara tersebut, panitia RTR mengundang Wakil Rektor 3, namun beliau berhalangan hadir, sehingga sambutan yang seharusnya disampaikan oleh Wakil Rektor 3 diwakili oleh Pak Dodi.

“Mudah-mudahan, FatsOeN bisa memberikan manfaat pada lembaga, bagi dirinya, untuk menjadi bekal di kemudian hari. Independen, Saya rasa bagaimana pun FatsOeN tetap di bawah naungan lembaga, sama seperti UKM lainnya,” tutur Dodi dalam sambutannya.

Dalam sambutannya Pak Dodi juga menuturkan harapan kepada LPM FatsOeN, supaya menjadi media serta wadah bagi mahasiswa dalam mengeskspresikan dirinya ke ranah luar. Diharapkan LPM FatsOeN juga tidak hanya di portal berita namun di media sosial juga.

Setelah acara dibuka, selanjutnya dilanjutkan dengan sidang Tartib yang di pimpin oleh Pimpinan sidang dan masuk ke dalam sidang pleno II. Dimana sidang pleno II adalah waktu bagi pengurus di hisab atas pertanggungjawabannya selama satu periode kepengurusan. Hari pertama RTR ditutup dengan LPJ yang belum selesai dan dilanjutkan di hari kedua.


Penulis: Zulva dan Dea

M. Andi Hakim dengan piagam penghargaan Naskah Terfenomenalnya (Dok. M. Andi Hakim) 


LPM FatsOeN - Cirebon (19/12). Apresiasi lembaga pendidikan tinggi atas prestasi akademik dosen menjadi bagian tak terpisahkan dalam agenda membangun kerja-kerja ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat. Seperti yang dilakukan oleh Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri melalui Syiar Karya Literasi (Syakal) Award tingkat nasional tahun 2021. Kanal literasi ini diinisiasi oleh perpustakaan pusat IAIN Kediri. Mohammad Andi Hakim, M.Hum, dosen BSA IAIN Syekh Nurjati dinobatkan sebagai peraih penghargaan pada kategori naskah terfenomenal. Naskah berjudul Membongkar ‘Agama’ Korupsi dan Upaya Menyelamatkan Pendidikan Kita mendapat apresiasi tinggi dari masyarakat dan memikat juri pada kegiatan Syakal Award tahun 2021. Puluhan naskah dari seluruh Indonesia terjaring dan terseleksi dengan ketat. Oleh karena itu, Rektor IAIN Kediri Dr. Nur Chamid, MM memberikan penghargaan tersebut.
Dr. Limas Dodi, M.Hum, Direktur Syakal IAIN Kediri menuturkan bahwa penghargaan ini juga bukan tanpa maksud, ini bertujuan untuk mencapai akselerasi peningkatan mutu karya akademik dan publikasinya pada masyarakat. Para akademisi harus membuktikan manfaat hasil karyanya untuk khalayak. Penghargaan tahunan ini juga berupaya untuk memberikan motivasi untuk insan akademik untuk berkarnya dengan tujuan membangun peradaban ilmiah. Sebagai juri pada kegiatan ini adalah Dr. Limas Dodi, M.Hum (Direktur Syakal), Komarudin, S.Ag, SS., M.Hum (Kepala Perpustakaan IAIN Kediri) dan Anik Mupianti (Pegiat Literasi)
Selain itu menurutnya, dosen penerima penghargaan juga dinilai berdasarkan kontribusinya membangun peradaban literasi di Indonesia. “Kami memahami aktivitas Mas Andi, tidak hanya mengajar melainkan aktif sebagai Instruktur Literasi Nasional Kemdikbud RI, Instruktur Nasional Moderasi Beragama Kemenag RI, penulis dan editor puluhan buku dan jurnal ilmiah, Perumus Modul Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa PTKI, hingga Perumus Buku Profil SBSN, dan yang menarik kegiatan kampanye menulis buku yang dilakukanya melalui GISAF, lembaga yang didirikanya telah mampu melahirkan ratusan judul buku Ber ISBN” Ungkapnya
Laudria selaku panitia penyelenggara menuturkan bahwa kegiatan tahunan ini memberikan ruang untuk melakukan penilaian, edukasi, empati, terhadap sebuah karya literasi. Apresiasi ini juga memiliki fungsi sebagai sarana untuk meningkatkan rasa cinta masyarakat, terhadap karya insan pendidikan Islam, dan bentuk kepedulian terhadap sesama, agar ilmu yang direproduksi mampu diterapkan oleh masyarakat.
Pada kesempatan yang lain, Mohammad Andi Hakim, M.Hum yang juga merupakan pembina Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Fatsun IAIN Syekh Nurjati, merasa bersyukur atas penghargaan yang diberikan. Menurutnya, ini merupakan bagian dari rasa cinta masyarakat dan institusi pendidikan tinggi bagi pengembangan literasi di Indonesia. Pihaknya juga mengungkapkan bahwa reward ini bukanlah tujuan utama, melainkan kebermanfaatanya bagi bangsa. “ Ini sebagai cara untuk meningkatkan, mengembangkan, dan memotivasi akademisi, untuk menguji mutu karya tulisnya. Besar harapan kami, penghargaan ini mampu meningkatkan, mengembangkan, dan memberikan tingkat kepercayaan diri, untuk memotivasi lembaga dan dosen untuk menjadi lebih baik dan produktif di masa mendatang.” Pungkasnya

Penulis: M. Andi Hakim