Ilustrasi : Shuterstocks
Suara angin menderu
cukup kental di tengah-tengah hamparan air biru. Warna hijau dari pohon dan
bukit kecil seakan-akan menyelimuti alam semesta ini. Perahu-perahu nelayan
yang berserakan di bibir pantai berkerlap kerlip menunjukan warna warni
pelangi. Ketentraman menjadi gambaran luas di pantai Baron, wisata
dari Gunungkidul, Yogyakarta.
Kurang lebih ada empat
puluh remaja baik lelaki maupun perempuan yang sedang menikmati liburan di
pantai Baron ini. Mereka dari sebuah Universitas yang cukup populer di Jogja,
datang untuk berlibur karena mereka akan menyambut liburan semester untuk waktu
yang cukup panjang -sebelum akhirnya melaksanakan kegiatan kampus yaitu KKN-
serta merayakan pertemanan mereka yang terjalin sejak tiga tahun ke belakang
akibat mendapatkan kelas yang sama.
Ini adalah hari
Selasa. Beruntung sekali karena kondisi pantai cukup sepi jika di hari kerja
seperti sekarang. Dari mereka ada yang bermain di bibir pantai, seperti menulis
nama mereka di sana atau bermain air. Pun, ada yang lebih
memilih mencicipi seafood yang ditawarkan oleh wisata pantai Baron itu dahulu,
sebelum akhirnya menikmati fasilitas lainnya. Mereka berpoto
bersama, bercanda gurau, dan bahagia.
Mereka tiba di siang
hari, menghabiskan waktu sampai mentari hampir tenggelam. Meski
datang dan akan pulang bersama, ke empat puluh remaja itu bermain
dengan kelompok mereka masing-masing. Sudah tidak diragukan lagi
jika remaja jaman sekarang lebih suka bergeng-geng, dan sepertinya
sudah menjadi budaya. Ya, tentunya mereka akan berkumpul
dengan orang-orang yang mereka sukai. Tidak usah dipermasalahkan terlalu serius
karena itu adalah sebuah hak dalam menjalani kehidupan.
Seorang perempuan
mengenakan setelan long jeans berwarna biru langit dipadukan
dengan t-shirt putih agak kebesaran, juga kaos itu
bertuliskan Yogyakarta di bagian dadanya, dan sengaja ia masukan ujung baju ke
celananya. Begitulah fashionnya! Rambut panjangnya terurai
bergelombang di kedua bahu perempuan itu. Semua itu cocok dipakai olehnya, dikarenakan
kulit putih bersih miliknya itu cukup mendukung dan menambah keindahan pada
dirinya. Dan perlu diketahui bahwa teman kelasnya memanggil perempuan itu,
Sena.
Sena menyapu bersih
pandangan di sekitarnya, ada banyak teman temannya yang ia berhasil temui tapi
tidak dengan satu orang. Perempuan itu mencari seorang lelaki yang sudah
menjadi sahabatnya sejak di sekolah menengah atas. Namanya
Keanu, teman satu kelasnya.
"Ada yang lihat
Keanu tidak?" tanyanya entah pada siapa, yang pasti ia bertanya
kepada teman temannya yang bergerombol.
Ada yang
menggeleng, ada juga yang bilang tidak tahu mengenai keberadaan
Keanu, sebelum akhirnya ada yang menyahut, "Tadi terakhir gue
lihat, sih, dia naik ke menara mercusuar, tapi sekarang
gatau deh."
"Oh
gitu, ya. Oke, makasih ya semua."
"Iyaaa,"
Setelah
itu, Sena melihat ke arah langit di mana puncak mercusuar itu
berada. Sejujurnya, ia ragu akan menemui Keanu atau
tidak. Pasalnya, sudah seminggu ini baik Sena dan Keanu
tidak saling menghubungi. Mereka sempat bertengkar hebat pada suatu malam di
kelas.
Waktu itu Sena lupa
meninggalkan buku diary-nya di kelas. Akhirnya, ia
kembali ke kelas setelah meninggalkannya hampir satu jam. Dan betapa
terkejutnya ia menemukan Keanu masih menetap di kelas seorang diri bersama buku
diary di genggamannya. Tepatnya, lelaki itu sedang membaca isi buku
tersebut.
"Keanu?"
panggil Sena terkesiap.
Leaki itu terdiam
dahulu, menatap mata syok Sena dari kejauhan, sebelum
akhirnya perempuan itu berlari ke arah Keanu untuk merebut buku diary itu, namun
Keanu lebih sigap hingga ia masih berhasil menutup buku diary Sena di
tangannya.
"Kembalikan!"
kata Sena penuh kekhawatiran, suaranya mendadak terdengar sangat
parau.
Keanu masih melihat
Sena, sedikit mengerutkan dahi akibat rasa kecewa yang didapatkan setelah
membaca buku itu, dan mulai membuka
suaranya, "Ternyata kau yang menghancurkan kejutanku di hari
ulang tahun Raya. Kau menukar kertas jawaban Raya dan isinya salah semua. Kau
juga hampir menyelakakan Raya saat ujian praktek. Dan apa maksudnya kau lebih
suka aku putus dengan Raya?"
Raya adalah kekasih
Keanu. Sama mengambil jurusan kimia murni namun berada di kelas berbeda dengan
Keanu. Untuk itu Sena bersyukur.
Sena mengedipkan mata
beberapa kali, sebelum ia membuang udara kecil dari mulutnya, dan
pada akhirnya ia tergagu tidak tahu harus menjelaskan
darimana, "Be..gini.." Sena terbata.
Keanu lekas menepis
tangan Sena saat perempuan itu berhasil menyentuhnya. Perempuan itu
terdorong, seketika lututnya lemas, wajahnya memerah, dan
tubuhnya bergetar cukup kencang, rasanya ia ingin terjatuh saja.
Sementa, Keanu tidak henti hentinya melontarkan sumpah serapah yang
sangat menyayat hati Sena. Lelaki itu tidak memberi ruang untuk Sena
menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
"Aku tidak habis pikir
kau bisa melakukan itu semua. Dan aku tidak tahu apa yang terjadi setelah ini
dengan persahabatan kita. Aku kecewa. Kalau pun kau tidak suka dengan
Raya, jangan pernah berpikir untuk melakukan semuanya."
Sena hanya bisa
menggelengkan kepala waktu itu.
"Dan! semalam aku
baru putus dengan Raya! Kau senang?! Aku akan menyelidiki
apakah ini juga karenamu Raya memutuskan hubungan denganku."
Untuk kabar
itu, Sena terkejut bukan main. Bagaimana bisa Raya memutuskan Keanu?
"Apa? Kau
putus dengan Raya? Bagaimana bisa?"
Keanu malah berdecih
tidak percaya dengan pertanyaan Sena yang menurutnya sangat konyol, "Aku
kira kau yang menyebabkan kami putus."
Kemudian, Sena mencoba
bangkit. Perempuan itu sudah cukup sakit hati dengan perkataan menusuk dari
Keanu. Ia sengaja mengumpulkan keberanian untuk menyahuti Keanu meski mungkin
hasilnya terkesan memaki.
"Dengar
Keanu, terserah kau mau berpikir apa tentangku. Tapi dengar
ini, aku! tidak tahu apa apa mengenai buku itu, karena
itu bukan milikku. Kau bisa periksa tulisannya dengan tulisanku. Beda!"
"Kau masih mau
mengelak? Ada banyak nama kau dan namaku di buku itu. Aku tidak tahu
apa maksudmu menuliskan begitu banyak nama kita."
"Terserah!"
seru Sena akan pergi, namun Keanu menahan.
"Kau mau
kemana, ha?"
"Lantas untuk apa
aku di sini jika tidak didengarkan. Percuma!"
"Setidaknya kau
tanggung jawab."
"Ya!! Secepatnya
aku akan menyelesaikan masalah ini, tanpa perlu kau bantu!"
Setelah itu Sena pergi
dan Keanu masih kesal dengan apa yang terjadi. Lelaki itu
berteriak, menendang bangku dan meninju apapun termasuk udara agar
emosinya tersalurkan. Dan Sena tanpa diketahui kembali menangis di luar kelas
mendengar apa yang Keanu lakukan di dalam sana.
Waktu bergulir begitu
cepat. Pada akhirnya, Keanu mengetahui siapa pelaku rusaknya
hubungan persahabatan dirinya dengan Sena. Itupun Sena yang memberitahunya.
Pelakunya adalah teman dekat Raya, namanya Anggita yang diam diam
menyukai Keanu sama seperti Sena.
Anggita yang
membuat buku diary itu lalu sengaja ditaruh di kelas agar siapa pun bisa
membacanya. Sena pun baru mengetahui akibat Raya memberitahu bahwa Anggita lah
dalang semua ini. Maka dari itu, Sena cukup terkejut saat Keanu
mengatakan bahwa ia putus dengan Raya, karena Raya tidak memberitahu
apapun saat menghubunginya.
Ya, diam diam Sena
suka pada sahabatnya sendiri. Siapa yang tidak suka pada Keanu? Ia pandai dalam
belajar, shuffle, humoris, dan manis. Sepertinya
perempuan lain akan gila jika hanya menjadi sahabat Keanu. Bukan membicarakan
sesempurna apa Keanu saat berhasil kau miliki, tapi membicarakan seberapa
banyak Keanu menerimamu. Karena Keanu mudah bergaul, ia sangat care pada siapa
pun, dan berbicara dengan siapa pun itu mudah baginya.
Jadi, apakah
Sena menemukan Keanu di puncak mercusuar?
Jawabannya adalah iya.
Perempuan itu tanpa Keanu ketahui sudah berada di sampingnya. Berdiri di sisi
kanan Keanu, menyandar ke besi penjaga mercusuar, dan rambutnya saat
ini berterbangan di tiup angin laut. Sena tersenyum melihat Keanu
tersenyum dalam tidurnya. Sebenarnya, tidak benar benar tidur hanya
memejamkan mata, saja. Menyaksikan itu rasanya Sena ingin berteriak, mensyukuri
bahwa ialah yang paling beruntung selalu berada di dekat seseorang seperti
Keanu. Apalagi setelah kejadian yang sudah mereka lewati bersama.
Setelah mengetahui
Sena tidak bersalah. Keanu meminta maaf pada Sena tapi selanjutnya mereka
saling diam kembali dan sesekali hanya memerhatikan dari kejauhan. Namun,
sekarang Sena memberanikan diri menemui Keanu untuk menghancurkan dinding
pemisah ini. Perempuan itu ingin seperti dulu, tidak peduli Keanu
tidak mengetahui mengenai perasaannya. Itu sama sekali tidak
penting, baginya!
Dari seorang Sena
mengajarkan bahwa jika kau menyukai seseorang, tidak perlu terlalu
ingin memiliki. Kau boleh mengatakan bahwa kau suka, tapi jangan
mencoba menuntutnya menyukaimu juga. Jangan memaksa! Karena jika
memaksa, kau sudah lancang pada hidupnya. Karena kau
datang di kehidupannya itu tanpa diundang sama sekali, kemudian kau malah
mengemis hal hal yang tidak bisa ia sanggupi. Kau pencuri bertopeng bidadari
atau apa? Apalagi saat kau menuduh dia bersalah? Karena rasamu itu
tidak dibalas. Percayalah, setelah itu seleksi alam terjadi, kau
bukan apa-apa baginya!
Dan jika tidak ingin
mengatakan rasa sukamu itu adalah urusanmu. Jaga sikapmu baik-baik! Jangan ada
iri dikemudian hari saat dia dengan yang lain. Itu konsekuensimu, harus kau
telan pahit pahit sebagai pil kehidupanmu. Berbahagialah karena dia cukup
bahagia tidak diusik denganmu. Dan jangan lupa do'akan dia selalu karena dia
adalah salah satu cara Tuhan mengajarkan kebahagiaan dari kata mencintai.
Keanu membuka
mata, cukup terkejut karena keberadaan seseorang di
sampingnya. Apalagi saat Sena orangnya. Sebagai respon awal mereka
hanya saling tersenyum kecil untuk diri masing-masing karena sudah berani untuk
tersenyum.
"Kau sedang
apa?" tanya Sena memecah suasana menjadi sedikit renyah.
"Sedang memberi
kabar pada laut." sahut Keanu diikuti kekehan.
"Kabar siapa yang
kau beritahu?"
"Kabarku."
"Apa bunyi pasal
kabarmu saat ini?"
"Tidak pakai
pasal-pasalan, sih, cuman memakai sebait puisi."
"Apa
isinya?"
"Kataku:
ut, hai laut! dengarkan aku ingin memberi kabar, bahwa diriku saat
ini sedang
bersedih, akibat
masalahku dengan orang orang yang dekat denganku."
"Ha ha
ha, terus laut jawab apa?"
"Katanya: tidak
apa apa! semua akan baik baik saja, orang orang yang dekat denganmu
akan kembali, karena mereka mencintaimu, mereka pasti
membutuhkanmu."
"Memang siapa
orang orang yang dekat denganmu?"
"Salah satunya
kau."
"Wah
senangnya."
"Kau suka ya
dengan aku?"
"Eh?"
terdengar, namun umpatku, "Kok dia tahu."
"Sok tahuu."
tambahku.
"Kata laut
begitu, katanya orang-orang di dekatku akan kembali karena mereka mencintaiku, mereka
membutuhkanku, dan kau datang, ha ha ha."
"Ha ha ha,
selamat ya dapat jawaban langsung dari laut."
"Eh, jadi
serius kau suka ke aku?"
"Baru
tahu, ya?"
Keanu diam.