Sumber Foto: Dokumentasi Fatsun
Cirebon, LPM FatsOeN – "Selamat dan sukses atas peresmian kampus komersil", begitulah kalimat dari mahasiswa yang terpampang dalam sebuah spanduk pada sebuah aksi demonstrasi. Sebagaimana diketahui, sejumlah mahasiswa dari berbagai jurusan di UIN Siber Syekh Nurjati (SSC) melakukan aksi demonstrasi di depan gedung rektorat pada, Jumat (18/10/2024).
Aksi yang diinisiasi Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas (Dema-U) ini menuntut adanya penambahan sarana dan prasarana (sarpras) kampus, juga mendesak kepala bagian (kabag) umum dan fakultas untuk mempermudah peminjaman sarana dan prasarana kemahasiswaan.
Selain persoalan tadi, tuntutan mahasiswa juga terkait dengan permasalahan dosen, dari mulai jadwal mata kuliah yang diubah semena-mena, hingga dosen yang melakukan komersialisasi pendidikan di lingkungan kampus. Komersialisasi pendidikan yang dimaksud meliputi praktik jual beli buku, pakaian dinas harian (PDH), hingga jual beli saham, yang mana dilakukan dengan ancaman pengurangan nilai bagi mereka yang tidak membeli produk-produk dosen tersebut.
Aksi tersebut berujung audiensi antara para mahasiswa dengan pihak rektorat dan dekanat. Rektor UIN SSC, Aan Jaelani berjanji, akan lebih membenahi fasilitas dan berkomitmen bahwa sarana dan prasarana kampus merupakan milik bersama, yang dapat digunakan oleh seluruh sivitas akademik.
Selain itu, dirinya juga menghimbau kepada seluruh dekan fakultas untuk mengumpulkan dan mengevaluasi dosen-dosen yang dinilai bermasalah pada Senin 21 Oktober mendatang.
"Silahkan buat tabel buat tindak lanjutnya," ucap Aan sebagai responnya terhadap tuntutan mahasiswa.
Secara tegas, Aan menyatakan akan menindak dosen yang terbukti mengotak-atik jadwal dan melakukan komersialisasi pendidikan. Bahkan, dalam hal ini dia tak segan untuk memberhentikan dosen yang tetap nakal (setelah dievaluasi atau dipanggil).
Penulis: Fadhil Muhammad Razka
Editor: Ega Adriansyah