Sumber Foto: Raihan Athaya 

Cirebon, LPM FatsOen - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Pecinta Kelestarian Alam (Mahapeka) IAIN Syekh Nurjati Cirebon masuk nominasi 3 besar lomba Wanalestari tingkat Provinsi Jawa Barat. 

Lomba Wanalestari adalah lomba yang diselenggarakan sebagai suatu metode penyuluhan yang dilaksanakan untuk menilai prestasi perorangan, kelompok atau aparatur pemerintah dalam memberdayakan dan mengubah perilaku masyarakat di bidang lingkungan hidup dan kehutanan.

Proses pelaksanaan lomba tahun ini sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Perseorangan atau kelompok yang mengikuti perlombaan hanya yang dihubungi oleh Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Jawa Barat. 

Kemudian, mereka akan diarahkan untuk mengikuti seleksi pemberkasan dan wawancara di Bandung.

Dalam hal ini, kesiapan dari Mahapeka benar-benar diuji. Jarak ketika mereka dihubungi dengan pengumpulan berkas hanya terpaut kurang dari satu minggu, selanjutnya langsung disuruh mengirimkan delegasi ke Bandung untuk mengikuti seleksi wawancara dan pertanggung jawaban berkas yang sudah dikumpulkan sebelumnya. 

"Awalnya nih dari kitanya dihubungin sama Dishut. Terus diminta ikut lomba. Kita disuruh nyusun berkas kaya makalah gitu. Cuma tuh ngedadak banget, kita ngumpulin (menggarap) berkas cuma tiga hari kalau ga salah mah," ungkap Rio, Ketua Umum Mahapeka saat ini. 

Setelah seleksi wawancara, Kepala Dinas Kehutanan (Kadishut) Provinsi Jawa Barat berkunjung ke di gedung Rektorat IAIN Syekh Nurjati Cirebon pada Rabu (8/5/2024) untuk melakukan survei (fact finding) dan penilaian secara langsung. 

Poin yang menjadi penilaian dalam survei tersebut adalah administrasi organisasi. Contohnya dokumen-dokumen, atau arsip kepengurusan dari tahun ke tahun. Selain itu, poin penilaian lainnya juga terletak pada kesesuaian antara keterangan yang disampaikan ketika presentasi (program/kegiatan) dengan kenyataan di lapangan. 

Survei diakhiri dengan kegiatan kunjungan bersama (Mahapeka dan Kadishut Provinsi Jawa Barat) ke desa binaan mereka yang berlokasi di Blok Ahad, Bleukeeung, Kecamatan Raja Galuh, Kabupaten Majalengka. 

Hasil penilaian dari survei ini akan menentukan lolos atau tidaknya Mahapeka dalam perlombaan Wana Lestari ke tingkat nasional. 


Penulis: Raihan Athaya 

Editor: Ega Adriansyah

Sumber Foto: @/mhmdksafa on Twitter 

Cirebon, LPM FatsOeN— Serangan israel kembali menghantam kota Rafah di Jalur Gaza selatan, sebuah wilayah yang dihuni oleh hampir 1,4 juta warga Palestina diserang melalui udara, darat dan laut, pada tengah malam(6/5). Serangan ini meninggalkan kerusakan yang parah dan pertanyaan moral tentang penggunaan kekuatan militer di wilayah yang padat penduduk ini. 

Rumah Sakit Abu Youssef Al-Najjar di Rafah mengalami evakuasi total setelah ditempatkan di zona merah yang menjadi sasaran serangan. Rumah sakit ini adalah satu-satunya fasilitas kesehatan yang berfungsi di kota Rafah, namun sekarang tidak dapat memberikan pelayanan sama sekali. 

Situasi di Rafah menjadi semakin memprihatinkan dengan berbagai laporan tentang penembakan rumah-rumah warga sipil, gudang organisasi internasional, dan tempat-tempat perdagangan oleh tentara Israel. Bahkan bantuan bahan pokok pangan yang datang untuk warga sipil juga menjadi sasaran pembakaran oleh Israel.

Ketakutan dan keputusasaan merajalela di tengah serangan ini, dengan mayat anak-anak ditemukan di bawah reruntuhan rumah mereka. 

Sementara itu, Israel terus melakukan serangan udara yang menghantam Rafah, menargetkan rumah-rumah penduduk dan menimbulkan korban jiwa di kalangan warga sipil.

Pertanyaan tentang kebenaran dan kemanusiaan serangan ini menjadi semakin menonjol. Meskipun Israel berargumen bahwa mereka bertindak sebagai tanggapan terhadap ancaman keamanan, namun dunia harus terbuka bahwa ini adalah serangan genosida terhadap warga Palestina. 

Dalam situasi yang semakin memburuk ini, dunia dikecam karena terus bungkam dalam menghadapi serangan-serangan Israel yang terus menerjang warga Palestina. Panggilan untuk menghentikan kekerasan dan untuk perlindungan terhadap warga sipil Palestina semakin mendesak, sementara Israel harus dipertanggungjawabkan atas tindakan-tindakannya yang menyebabkan penderitaan besar di Rafah dan seluruh wilayah Palestina.


Penulis : Tina Lestari

 

Sumber Foto: Dokumentasi Penulis 

Yayasan Wangsakerta mengadakan Pasar Balong Setu (Balset) pada Minggu, (5/5/2024). Pasar Balset biasa diadakan hari Minggu sebulan sekali di Dusun Karangdawa, Desa Setupatok, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. Sudah empat kali Yayasan Wangsakerta mengadakannya. 

Kali ini, Pasar Balset diadakan lahan kosong. Awalnya pasar tersebut diadakan di pinggir jalan. Namun, guna menghindari kemacetan, pengurus Yayasan Wangsakerta memutuskan untuk mengadakannya di lahan kosong.

Pengadaan Pasar Balset bertujuan untuk memberdayakan masyarakat. Ide pengadaan pasar ini digagas oleh Farida Mahri, seorang socio-entrepreneur sekaligus pemilik Yayasan Wangsakerta. 

Warga setempat mengaku sangat senang dan antusias dengan diadakannya pasar tersebut. Apalagi konsep pasarnya menjual produk pertanian dan UMKM warga setempat. 

"Ini tuh awalnya dari pemberdayaan sama Bu Ida (nama panggilannya). Kita Ibu-ibu diajak nanem, terus ibu-ibu yang suka masak ditawarin buat dagang di pasar ini," ungkap salah satu warga Karangdawa.

Setiap kali Pasar Balset diadakan, warga selalu meramaikan pasar tersebut. Tidak sedikit anak-anak di sana juga ada yang meminta diadakan panggung. Mereka ingin pasarnya dilengkapi dengan hiburan. 

Yang mengisi panggungnya adalah dari anak-anak itu sendiri. Mengisinya dengan hiburan menari, bernyanyi secara kelompok maupun individu dan lain-lain. Bermodalkan rangkaian papan bekas yang dilapisi karpet, panggung yang diinginn kemudian benar-benar diadakan. 

Yayasan Wangsakerta mendorong kerja-kerja kolektif para warga. Mereka mendorong masyarakat untuk melakukan swasembada produk pertanian. Namun, pengadaan alat dan bahan swasembadanya didorong supaya diadakan sendiri. Jadi, perputaran ekonomi akhirnya tidak terjadi di luar, tapi di Dusun Karangdawa juga. 

"Warga nih kalau bingung (terhadap bahan dagang) kan bisa nanem. Kalau ga ada bibitnya minta atau beli ke tetangganya. Jadi kalaupun beli, perputaran ke masyarakat lagi," tutur Angga, seorang murid Yayasan Wangsakerta.

Di lain tempat, Ian, Kepala Dusun Karangdawa turut senang kegiatan Pasar Balset yang digagas Farida Mahri. Interaksi antar warga yang positif dan bermanfaat dari sisi ekonomi seperti ini sangat didukung olehnya. Namun ia mengaku bahwa pemerintah desa belum membantu atau turut berkontribusi membantu kelancaran kegiatan tersebut. 


Penulis: Raihan Athaya

Editor: Ega Adriansyah


Sumber Foto: Dokumentasi Penulis

Acara Nonton Bareng (Nobar) Tim Nasional (Timnas) Indonesia vs Uzbekistan dalam ajang AFC U23 Asian Cup 2024 di Balai Kota Cirebon berjalan dengan lancar pada Senin (29/4).  Acara nobar berlangsung tertib tanpa adanya insiden kerusuhan. 

Sebelumnya, dalam rangka memastikan keamanan dan ketertiban, pemerintah dan Asosiasi Kota (Askot) PSSI Kota Cirebon selaku penyelenggara telah memberikan arahan kepada para suporter agar tertib dalam menghadiri acara nobar.

Dalam arahannya, pemerintah menegaskan pentingnya bagi suporter untuk tidak membawa benda yang dapat memicu kerusuhan, seperti senjata tajam, cerawat, kembang api dan benda sejenisnya. Mereka juga diingatkan untuk menjaga sportivitas dan kondusivitas ketika nobar berlangsung. 

Namun, karena tensi pertandingan antara Timnas dengan Uzbekistan begitu tinggi, memang para suporter sempat panas. Beberapa di antaranya juga sempat menyalakan cerawat sampai kemudian harus diingatkan oleh pembawa acara. Tapi berkat kerja sama dan pengawasan yang ketat, insiden yang bisa saja mengganggu ketertiban itu tidak terjadi. 

Hanya saja, setelah acara usai, tumpukan sampah berserakan di sepanjang jalan Siliwangi. Panitia acara sebetulnya sudah mengimbau para suporter untuk membawa kantong sampah masing-masing untuk mengantisipasinya. 

"Jadi ketika nyampah mereka memasukkan ke plastik, begitu bubar nanti dibuang ke tempat sampah. tapi kan yang namanya juga masyarakat euforia jadi dia lebih senangnya makan ya sudah lupa," ujar Zaenal, selaku Ketua Askot PSSI Cirebon pada Selasa, (30/4). 

Terlepas dari semua itu, Zaenal tetap mengapresiasi semua pihak yang berkontribusi menjaga ketertiban dan keamanan selama acara nobar berlangsung. Sebab secara keseluruhan acara memang tertib. 

Meski dalam pertandingan melawan Uzbekistan itu Timnas Indonesia harus menelan kekalahan dua gol tanpa balas,  Timnas masih memiliki peluang untuk meraih tiket ke Olimpiade Paris 2024 melalui jalur juara tiga. Zaenal berharap, Timnas bisa lolos ke ajang Olimpiade melalui jalur itu. 

"Ya kita sebagai masyarakat Indonesia yang membela Timnas semua pasti punya keinginan yang sama kita lolos ke Olimpiade Paris," tuturnya.

Dalam perebutan juara tiga nanti, Indonesia akan berhadapan dengan Irak di Stadion Abdullah bin Khalifa, Qatar, pada Kamis (2/5/2024). Rencananya, pemerintah dan Askot PSSI Kota Cirebon akan kembali menggelar acara nobar pertandingan itu di jalan Siliwangi Kota Cirebon. 


Reporter: Raihan Athaya 

Penulis: Zakariya Robbani

Editor: Ega Adriansyah

 

Sumber Foto: Dokumentasi Penulis 

Cirebon, LPM FatsOeN - Masyarakat Cirebon sangat antusias menyaksikan pertandingan sepak bola antara tim nasional (timnas) Indonesia dengan Uzbekistan dalam babak semifinal Piala Asia atau AFC U-23 tahun 2024. Hal ini terlihat dari banyaknya acara nonton bareng (nobar) yang digelar oleh banyak pihak, termasuk pemerintah Kota Cirebon di Balai Kota Cirebon pada Senin, (29/4).

Sebelumnya, timnas Indonesia berhasil mengukir sejarah dengan lolos ke babak semifinal Piala Asia setelah mengalahkan Yordania dan Korea Selatan di babak penyisihan dan perempatfinal. Ini pertama kali bagi Indonesia. Hasil ini membuka asa bagi Indonesia untuk lolos ke ajang Olimpiade Paris 2024 di Prancis. 

Armada Shin Tae-yong berhasil menarik perhatian semua kalangan masyarakat Indonesia, tanpa terkecuali masyarakat Cirebon. Satu jam sebelum acara nobar berlangsung, Jalan Kartini sudah dipadati para pengendara motor yang membawa aksesoris suporter. Mereka berbondong-bondong untuk segera memarkirkan kendaraan dan bergabung di barisan depan layar besar yang telah disediakan di Balai Kota. 

Dalam pengamatan yang dilakukan, juru parkir di Alun-alun Kejaksan juga terlihat sigap dalam mengatur masuknya kendaraan. Sorak sorai yel-yel dari penonton juga terdengar beriringan dengan tabuhan drum dan sner di beberapa menit sebelum pertandingan dimulai. Ini merupakan bagian dari insiatif komunitas suporter yang ada di Cirebon. Riuh dari penonton kemudian bertambah keras ketika kick off babak pertama berlangsung. 

Ketika babak kedua, riuh penonton berada dipuncaknya. Terutama ketika Ferari mencetak gol. Komunitas suporter yang berada persis di depan layar menyalakan flare berwarna merah. Kegirangan ini berubah menjadi kekecewaan ketika wasit memutuskan untuk menganulir gol tersebut.

Beberapa menit kemudian, kekecewaan penonton semakin menjadi ketika Uzbekistan unggul. Yel-yel yang dinyanyikan oleh komunitas suporter semakin pelan. Puncak kekecewaan terjadi ketika wasit memberikan kartu merah untuk Rizki Ridho yang diikuti gol kedua Uzbekistan. Terlihat beberapa penonton juga mulai meninggalkan Balai Kota sebelum pertandingan usai.

"Perasaannya hancur A," ujar Bersama Chen, salah seorang yang tergabung dalam komunitas suporter Red White Army Cirebon ketika diwawancarai. 

Namun, ia tetap mengapresiasi pencapaian timnas Indonesia di Piala Asia tahun ini. Ia melihat ada peningkatan kualitas bermain dari timnas Indonesia di bawah asuhan pelatih Shin Tae-yong. Ia berharap, Shin Tae-yong bisa lebih lama lagi untuk melatih timnas Indonesia.

Kualitas bermain timnas yang dinilai bagus itu menurutnya menjadi sesuatu yang membuat semangat dan persatuan komunitas suporter di Cirebon terjaga. Ia mengungkapkan, sebanarnya ada banyak komunitas suporter di kota Cirebon, tapi belum terlihat selain Ultras Garuda, Red White Army, dan University Supporter. Oleh karena itu, ia berharap akan ada acara nobar lagi di babak perebutan juara tiga nanti. 

Perebutan juara tiga akan digelar di Stadion Abdullah bin Khalifa pada Kamis (2/5/2024). Timnas Indonesia masih memiliki kesempatan untuk lolos ke Olimpiade Paris melalui jalur juara tiga. Perlu diketahui, syarat lolos ke olimpiade cabang olahraga sepak bola adalah harus juara satu, dua atau tiga di Piala Asia. 


Penulis: Raihan Athaya

Editor: Ega Adriansyah

 

Sumber Foto: Pinterest

Aliansi Gerakan Mahasiswa Cirebon (GMC) menggelar rapat koordinasi untuk membahas persiapan demonstrasi di depan gedung DPRD Kabupaten Cirebon. Rapat diadakan di Universitas Bunga Bangsa Cirebon pada Senin, (22/4/2024).

Ada 4 poin tuntutan yang akan disampaikan dalam demonstrasi. Pertama, mendesak pemerintah agar serius dalam meningkatkan kualitas dan fasilitas pendidikan yang ada di Kabupaten Cirebon serta memperhatikan kesejahteraan tenaga pendidik. 

Kedua, mendesak pemerintah agar secepatnya menyelesaikan masalah sampah dengan membangun Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) di beberapa wilayah dan menata lingkungan supaya lebih baik. 

Ketiga, mendesak pemerintah agar menyegerakan perbaikan jalan & pengadaan fasilitas Penerangan Jalan Umum (PJU) di beberapa wilayah di Kabupaten Cirebon seperti di sepanjang jalan Kecamatan Karangwareng, Pabuaran, Waled dan Babakan. 

Dan terakhir, mendesak pemerintah agar berhenti mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk sesuatu yang tidak membawa manfaat bagi kesejahteraan masyarakat atau pembangunan daerah di Kabupaten Cirebon. 

4 poin tuntutan dalam demonstrasi tersebut lahir dari pengamatan dan keresahan yang dirasakan oleh para mahasiswa anggota aliansi di penghujung masa jabatan Bupati Imron. 

Lebih lanjut, dalam rapat koordinasi itu juga dibahas mengenai solusi dari tuntutan-tuntutan yang disampaikan. Rapatnya dihadiri oleh sejumlah pejabat mahasiswa di beberapa kampus yang ada di Cirebon. Adapun demontrasi sendiri rencananya akan digelar pada Rabu 24 April 2024 besok dengan titik kumpul di Stadion Watubelah Kecamatan Sumber. 


Penulis: Hamidah & Meina

Reporter: Raihan & Amalia

Editor: Ega Adriansyah

 

Sumber Foto: Dokumentasi Penulis 

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus merosot selama libur Lebaran. Setelah mencapai Rp15.887 per dolar AS pada 6 April lalu, hari ini tercatat turun lagi menjadi Rp16.205. Penurunan cukup signifikan dalam 4 tahun terakhir sejak dolar tembus Rp16,373 pada 3 April 2020.

Dikutip dari Tempo.com, analis keuangan dari Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto, penurunan nilai rupiah ini diduga disebabkan oleh mekanisme transaksi di pasar luar negeri, terutama di pasar non-deliverable forward (NDF) Singapura. 

Di samping itu, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter (DPM) BI Edi Susianto mengungkapkan, pelemahan rupiah juga dipengaruhi oleh memanasnya konflik di timur tengah khususnya konflik Iran-Israel.

Melemahnya rupiah terhadap dolar AS bisa berdampak signifikan terhadap perekonomian masyarakat Indonesia. Melemahnya rupiah bisa membuat ongkos impor pemerintah naik. Hal ini kemudian bosa memicu inflasi. Harga-harga barang atau komoditas di dalam negeri bisa naik. Salah satu barang impor yang terkena dampak adalah minyak bumi dan beras. 

Pelemahan rupiah juga bisa berdampak negatif pada kinerja pelaku industri yang bergantung pada barang impor sebagai bahan baku produksinya, seperti pelaku industri farmasi, petrokimia, makanan dan minuman, serta tekstil.

Selain itu, kenaikan nilai dolar juga dapat mempengaruhi sektor ekspor Indonesia, meskipun pada dasarnya dapat meningkatkan daya saing produk ekspor Indonesia di pasar internasional karena harga menjadi lebih kompetitif, namun hal tersebut juga dapat mengurangi margin atau selisih ongkos produksi dengan harga jual untuk menghitung profit atau keuntungan produsen dalam negeri.

Pemerintah Indonesia diharapkan dapat menyikapi pelemahan rupiah terhadap dolar AS dengan bijak. Hal ini semata-mata bertujuan untuk memastikan agar pelemahan rupiah itu tidak mengganggu stabilitas harga barang di dalam negeri dan memengaruhi daya beli masyarakat.

Penulis:  Tina Lestari 
Editor: Ega Adriansyah