Sumber Foto: Dokumentasi Penulis

Acara Nonton Bareng (Nobar) Tim Nasional (Timnas) Indonesia vs Uzbekistan dalam ajang AFC U23 Asian Cup 2024 di Balai Kota Cirebon berjalan dengan lancar pada Senin (29/4).  Acara nobar berlangsung tertib tanpa adanya insiden kerusuhan. 

Sebelumnya, dalam rangka memastikan keamanan dan ketertiban, pemerintah dan Asosiasi Kota (Askot) PSSI Kota Cirebon selaku penyelenggara telah memberikan arahan kepada para suporter agar tertib dalam menghadiri acara nobar.

Dalam arahannya, pemerintah menegaskan pentingnya bagi suporter untuk tidak membawa benda yang dapat memicu kerusuhan, seperti senjata tajam, cerawat, kembang api dan benda sejenisnya. Mereka juga diingatkan untuk menjaga sportivitas dan kondusivitas ketika nobar berlangsung. 

Namun, karena tensi pertandingan antara Timnas dengan Uzbekistan begitu tinggi, memang para suporter sempat panas. Beberapa di antaranya juga sempat menyalakan cerawat sampai kemudian harus diingatkan oleh pembawa acara. Tapi berkat kerja sama dan pengawasan yang ketat, insiden yang bisa saja mengganggu ketertiban itu tidak terjadi. 

Hanya saja, setelah acara usai, tumpukan sampah berserakan di sepanjang jalan Siliwangi. Panitia acara sebetulnya sudah mengimbau para suporter untuk membawa kantong sampah masing-masing untuk mengantisipasinya. 

"Jadi ketika nyampah mereka memasukkan ke plastik, begitu bubar nanti dibuang ke tempat sampah. tapi kan yang namanya juga masyarakat euforia jadi dia lebih senangnya makan ya sudah lupa," ujar Zaenal, selaku Ketua Askot PSSI Cirebon pada Selasa, (30/4). 

Terlepas dari semua itu, Zaenal tetap mengapresiasi semua pihak yang berkontribusi menjaga ketertiban dan keamanan selama acara nobar berlangsung. Sebab secara keseluruhan acara memang tertib. 

Meski dalam pertandingan melawan Uzbekistan itu Timnas Indonesia harus menelan kekalahan dua gol tanpa balas,  Timnas masih memiliki peluang untuk meraih tiket ke Olimpiade Paris 2024 melalui jalur juara tiga. Zaenal berharap, Timnas bisa lolos ke ajang Olimpiade melalui jalur itu. 

"Ya kita sebagai masyarakat Indonesia yang membela Timnas semua pasti punya keinginan yang sama kita lolos ke Olimpiade Paris," tuturnya.

Dalam perebutan juara tiga nanti, Indonesia akan berhadapan dengan Irak di Stadion Abdullah bin Khalifa, Qatar, pada Kamis (2/5/2024). Rencananya, pemerintah dan Askot PSSI Kota Cirebon akan kembali menggelar acara nobar pertandingan itu di jalan Siliwangi Kota Cirebon. 


Reporter: Raihan Athaya 

Penulis: Zakariya Robbani

Editor: Ega Adriansyah

 

Sumber Foto: Dokumentasi Penulis 

Cirebon, LPM FatsOeN - Masyarakat Cirebon sangat antusias menyaksikan pertandingan sepak bola antara tim nasional (timnas) Indonesia dengan Uzbekistan dalam babak semifinal Piala Asia atau AFC U-23 tahun 2024. Hal ini terlihat dari banyaknya acara nonton bareng (nobar) yang digelar oleh banyak pihak, termasuk pemerintah Kota Cirebon di Balai Kota Cirebon pada Senin, (29/4).

Sebelumnya, timnas Indonesia berhasil mengukir sejarah dengan lolos ke babak semifinal Piala Asia setelah mengalahkan Yordania dan Korea Selatan di babak penyisihan dan perempatfinal. Ini pertama kali bagi Indonesia. Hasil ini membuka asa bagi Indonesia untuk lolos ke ajang Olimpiade Paris 2024 di Prancis. 

Armada Shin Tae-yong berhasil menarik perhatian semua kalangan masyarakat Indonesia, tanpa terkecuali masyarakat Cirebon. Satu jam sebelum acara nobar berlangsung, Jalan Kartini sudah dipadati para pengendara motor yang membawa aksesoris suporter. Mereka berbondong-bondong untuk segera memarkirkan kendaraan dan bergabung di barisan depan layar besar yang telah disediakan di Balai Kota. 

Dalam pengamatan yang dilakukan, juru parkir di Alun-alun Kejaksan juga terlihat sigap dalam mengatur masuknya kendaraan. Sorak sorai yel-yel dari penonton juga terdengar beriringan dengan tabuhan drum dan sner di beberapa menit sebelum pertandingan dimulai. Ini merupakan bagian dari insiatif komunitas suporter yang ada di Cirebon. Riuh dari penonton kemudian bertambah keras ketika kick off babak pertama berlangsung. 

Ketika babak kedua, riuh penonton berada dipuncaknya. Terutama ketika Ferari mencetak gol. Komunitas suporter yang berada persis di depan layar menyalakan flare berwarna merah. Kegirangan ini berubah menjadi kekecewaan ketika wasit memutuskan untuk menganulir gol tersebut.

Beberapa menit kemudian, kekecewaan penonton semakin menjadi ketika Uzbekistan unggul. Yel-yel yang dinyanyikan oleh komunitas suporter semakin pelan. Puncak kekecewaan terjadi ketika wasit memberikan kartu merah untuk Rizki Ridho yang diikuti gol kedua Uzbekistan. Terlihat beberapa penonton juga mulai meninggalkan Balai Kota sebelum pertandingan usai.

"Perasaannya hancur A," ujar Bersama Chen, salah seorang yang tergabung dalam komunitas suporter Red White Army Cirebon ketika diwawancarai. 

Namun, ia tetap mengapresiasi pencapaian timnas Indonesia di Piala Asia tahun ini. Ia melihat ada peningkatan kualitas bermain dari timnas Indonesia di bawah asuhan pelatih Shin Tae-yong. Ia berharap, Shin Tae-yong bisa lebih lama lagi untuk melatih timnas Indonesia.

Kualitas bermain timnas yang dinilai bagus itu menurutnya menjadi sesuatu yang membuat semangat dan persatuan komunitas suporter di Cirebon terjaga. Ia mengungkapkan, sebanarnya ada banyak komunitas suporter di kota Cirebon, tapi belum terlihat selain Ultras Garuda, Red White Army, dan University Supporter. Oleh karena itu, ia berharap akan ada acara nobar lagi di babak perebutan juara tiga nanti. 

Perebutan juara tiga akan digelar di Stadion Abdullah bin Khalifa pada Kamis (2/5/2024). Timnas Indonesia masih memiliki kesempatan untuk lolos ke Olimpiade Paris melalui jalur juara tiga. Perlu diketahui, syarat lolos ke olimpiade cabang olahraga sepak bola adalah harus juara satu, dua atau tiga di Piala Asia. 


Penulis: Raihan Athaya

Editor: Ega Adriansyah

 

Sumber Foto: Pinterest

Aliansi Gerakan Mahasiswa Cirebon (GMC) menggelar rapat koordinasi untuk membahas persiapan demonstrasi di depan gedung DPRD Kabupaten Cirebon. Rapat diadakan di Universitas Bunga Bangsa Cirebon pada Senin, (22/4/2024).

Ada 4 poin tuntutan yang akan disampaikan dalam demonstrasi. Pertama, mendesak pemerintah agar serius dalam meningkatkan kualitas dan fasilitas pendidikan yang ada di Kabupaten Cirebon serta memperhatikan kesejahteraan tenaga pendidik. 

Kedua, mendesak pemerintah agar secepatnya menyelesaikan masalah sampah dengan membangun Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) di beberapa wilayah dan menata lingkungan supaya lebih baik. 

Ketiga, mendesak pemerintah agar menyegerakan perbaikan jalan & pengadaan fasilitas Penerangan Jalan Umum (PJU) di beberapa wilayah di Kabupaten Cirebon seperti di sepanjang jalan Kecamatan Karangwareng, Pabuaran, Waled dan Babakan. 

Dan terakhir, mendesak pemerintah agar berhenti mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk sesuatu yang tidak membawa manfaat bagi kesejahteraan masyarakat atau pembangunan daerah di Kabupaten Cirebon. 

4 poin tuntutan dalam demonstrasi tersebut lahir dari pengamatan dan keresahan yang dirasakan oleh para mahasiswa anggota aliansi di penghujung masa jabatan Bupati Imron. 

Lebih lanjut, dalam rapat koordinasi itu juga dibahas mengenai solusi dari tuntutan-tuntutan yang disampaikan. Rapatnya dihadiri oleh sejumlah pejabat mahasiswa di beberapa kampus yang ada di Cirebon. Adapun demontrasi sendiri rencananya akan digelar pada Rabu 24 April 2024 besok dengan titik kumpul di Stadion Watubelah Kecamatan Sumber. 


Penulis: Hamidah & Meina

Reporter: Raihan & Amalia

Editor: Ega Adriansyah

 

Sumber Foto: Dokumentasi Penulis 

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus merosot selama libur Lebaran. Setelah mencapai Rp15.887 per dolar AS pada 6 April lalu, hari ini tercatat turun lagi menjadi Rp16.205. Penurunan cukup signifikan dalam 4 tahun terakhir sejak dolar tembus Rp16,373 pada 3 April 2020.

Dikutip dari Tempo.com, analis keuangan dari Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto, penurunan nilai rupiah ini diduga disebabkan oleh mekanisme transaksi di pasar luar negeri, terutama di pasar non-deliverable forward (NDF) Singapura. 

Di samping itu, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter (DPM) BI Edi Susianto mengungkapkan, pelemahan rupiah juga dipengaruhi oleh memanasnya konflik di timur tengah khususnya konflik Iran-Israel.

Melemahnya rupiah terhadap dolar AS bisa berdampak signifikan terhadap perekonomian masyarakat Indonesia. Melemahnya rupiah bisa membuat ongkos impor pemerintah naik. Hal ini kemudian bosa memicu inflasi. Harga-harga barang atau komoditas di dalam negeri bisa naik. Salah satu barang impor yang terkena dampak adalah minyak bumi dan beras. 

Pelemahan rupiah juga bisa berdampak negatif pada kinerja pelaku industri yang bergantung pada barang impor sebagai bahan baku produksinya, seperti pelaku industri farmasi, petrokimia, makanan dan minuman, serta tekstil.

Selain itu, kenaikan nilai dolar juga dapat mempengaruhi sektor ekspor Indonesia, meskipun pada dasarnya dapat meningkatkan daya saing produk ekspor Indonesia di pasar internasional karena harga menjadi lebih kompetitif, namun hal tersebut juga dapat mengurangi margin atau selisih ongkos produksi dengan harga jual untuk menghitung profit atau keuntungan produsen dalam negeri.

Pemerintah Indonesia diharapkan dapat menyikapi pelemahan rupiah terhadap dolar AS dengan bijak. Hal ini semata-mata bertujuan untuk memastikan agar pelemahan rupiah itu tidak mengganggu stabilitas harga barang di dalam negeri dan memengaruhi daya beli masyarakat.

Penulis:  Tina Lestari 
Editor: Ega Adriansyah 


Sumber Foto: Pinterest 

Tidak sekali saya bilang, Ramadan merupakan bulan suci yang penuh dengan kemuliaan dan keberkahan. Di bulan Ramadan, umat muslim diwajibkan untuk berpuasa. Puasa berarti menahan. Saya pernah mengatakan bahwa menahan dalam hal ini konteksnya luas, bukan hanya menahan lapar dan dahaga, melainkan menahan diri dari berbagai ucapan, tindakan atau aktivitas yang kurang baik (nir-akhlak) juga. 

Ramadan, ibadah puasa dan zakat (salah satu ibadah yang dianjurkan lagi di bulan suci) erat kaitannnya dengan tujuan transformasi akhlak bagi pribadi dan transformasi sosial bagi lingkungan kolektif. Erat kaitannya dengan transformasi akhlak dan sosial karena tujuan semua ibadah yang ada di bulan Ramadan berujung kepada takwa. Takwa inilah yang bisa membuat transformasi dalam dua hal itu terwujud. 

Transformasi akhlak sekarang menjadi sesuatu yang penting. Isu akhlak atau moral menjadi isu yang terus digembar-gemborkan oleh banyak pihak di Indonesia. Mulai dari aktivis demokrasi, mahasiswa atau kalangan intelektual. Banyak yang merasa, termasuk saya, bahwa isu akhlak mesti dihadirkan ke permukaan. 

Melihat perilaku oknum pejabat di lingkungan pemerintahan, dari pusat sampai akar rumput begitu mengkhawatirkan. Perilakunya seolah-olah mengesampingkan tanggung jawab dan kewajiban melayani rakyat. Seolah-olah tidak takut akan pertanggungjawaban yang di kemudian hari pasti ditagih oleh Tuhan. 

Belum lagi perilaku mereka (individu/lembaga) yang bertugas menangkap oknum-oknum pejabat yang melalaikan tugas dan memet (senang mengambil) uang rakyat, yang belakangan bertindak sama saja, ikut-ikutan memet, melakukan pungli bahkan pemerasan di gedung tahanan. 

Sungguh kenyataan yang perlu disikapi dengan bijak. Dan kebijaksanaan itu salah satunya tercermin dalam komitmen kita untuk tidak melakukan hal serupa ketika diamanahi berbagai tanggung jawab seperti di atas. Kebijaksanaan itu tercermin juga dalam ikhtiar kita memperbaiki dan menjaga akhlak (meninggikan rasa malu atau moralitas kemanusiaan) dalam semua keadaan. Dan momen Ramadan ini amat pas untuk berlatih dan berusaha ke arah sana. 

Di samping itu, Ramadan juga momen yang pas bagi kita untuk belajar, menumbuhkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan sosial. Terhadap tetangga, karib kerabat, sanak saudara, sohib (kawan dekat) maupun sesama manusia (utamanya yang butuh pertolongan). 

Diri terkadang merasa heran sekaligus resah, melihat semakin banyak orang (secara pribadi maupun kelompok) yang semakin sungkan melihat realitas sosial, entah karena peradaban yang semakin canggih atau memang karena sisi kemanusiaan banyak orang semakin terkikis oleh individualisme (sikap mementingkan diri sendiri yang muncul sebab faktor-faktor tertentu). 

Mereka yang jadi pejabat hanya peduli dengan jabatannya, mereka yang jadi akademisi hanya peduli dengan penelitian untuk mengejar pangkat atau sekedar menggugurkan tugas, sampai mereka yang jadi pelajar, pemuda atau mahasiswa yang hanya peduli dengan progres akademik pribadinya di kampus atau dimana pun dia berada.

Selain itu, sikap suatu kelompok, entah mengatasnamakan ormas Islam, ormas kepemudaan atau lainnya, yang mempunyai program kurang konkret, tidak berorientasi pada penyelesaian problem sosial di lingkungan masyarakat seperti kemiskinan, pengangguran, kelaparan, rendahnya tingat pendidikan dan sebagainya juga menjadi sebab lain dari keresahan diri. 

Padahal, hakikatnya manusia diciptakan untuk menjadi khalifah dan memelihara bumi dengan seisinya. Dalam Islam, muslim muslimah pun diperintahkan untuk peduli terhadap siapa pun di lingkungan sekitar yang mengalami keadaan payah. Terlebih bagi seorang muslim muslimah yang punya tanggung jawab. Baik secara struktural di lingkungan pemerintahan atau organisasi. 

Karena itu, momen Ramadan harus dievaluasi dan mulai diniatkan untuk membuat diri menjadi pribadi yang hatinya mau melihat keadaan sekitar (bukan diri sendiri saja). Dahulu, Rasulullah dan para sahabat serta tokoh-tokoh besar Islam lain adalah sosok-sosok yang rela banting tulang untuk membantu yang membutuhkan. 

Rasulullah rela menyuapi makanan setiap hari kepada seorang yang buta dan membencinya sebab sisi kemanusiaanya begitu luhur, atau sahabat Umar yang rela blusukan ke rumah-rumah warga untuk mencari siapa saja yang perlu mendapat bantuan ekonomi (bahasa kita sekarang bansos) sebab ketakutannya akan sikap lalai dari amanah. 

Maka, maknai Ramadan dengan penuh arti. Gunakan waktu-waktu di bulan Ramadan untuk ikhtiar meningkatkan kualitas iman dan ketakwaan. Dengan begitu, semoga pribadi yang tiada luput dari khilaf dan salah ini mampu menjadi promotor/penggerak perubahan di lingkungan sosial, pemerintahan, bangsa dan negara. Dengan upaya menerapkan dan menyebarkan ajaran akhlak yang terpuji, serta meningkatkan kesadaran untuk menjadi pribadi yang lebih peduli dan bertanggung jawab dalam berbagai situasi. 


Penulis: Ega Adriansyah 


Sumber Foto: Pinterest 

Tidak terasa Idulfitri tinggal menghitung hari. Seperti yang kita ketahui, pada umumnya perayaan Idulfitri di Indonesia lebih meriah dibandingkan dengan negara lain. Idulfitri menjadi momen yang dinantikan oleh semua orang, karena tidak hanya sebagai bentuk perayaan keagamaan umat Islam saja, Idulfitri juga menjadi waktu yang tepat untuk bersua dengan keluarga, mempererat tali persaudaraan (silaturahim) dan menikmati berbagai hidangan lezat, seperti ketupat, opor ayam dan lainnya. 

Di Indonesia, ada beragam tradisi atau kebiasaan yang menjadi ciri khas menjelang atau ketika hari Idulfitri yang dilakukan masyarakatnya, di antaranya mudik, halal bihalal, mmembuat ketupat, takbiran, menyalakan kembang api, ziarah kubur, hingga adanya Tunjangan Hari Raya (THR). 

Pasca Ramadan, masyarakat muslim di Indonesia dan seluruh dunia tentunya sangat gembira sekaligus sedih karena akan ditinggalkan oleh bulan yang penuh kemuliaan. Pada malam Idulfitri, kita dianjurkan untuk menghidupkan malam dengan beragam ibadah dan kebaikan. 

Setidaknya ada 7 amalan sunah yang bisa dikerjakan untuk menambah pahala dan keberkahan pada saat Idulfitri. 

Pertama, mandi sebelum salat Idulfitri. Dalam sebuah hadis dijelaskan, Rasulullah Saw melakukan mandi terlebih dahulu sebelum melaksanakan salat sunah Idulfitri. 

Dari Nafi’ ia berkata: “Abdullah bin Umar biasa mandi pada hari Idulfitri sebelum pergi ke tanah lapang.” (HR Imam al-Bukhari)

Selain menjadi bagian dari sunah Rasulullah, mandi sebelum melaksanakan salat Idulfitri juga bertujuan agar seseorang bersih dari hadas atau kotoran ketika hendak melaksanakan ibadah kepada Allah. Ada pun niat mandi sebelum salat Idulfitri adalah: 

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِعِيْدِ اْلفِطْرِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

Nawaitul ghusla li’idil fithri sunnatan lillahi

Artinya: “Aku niat mandi untuk merayakan Idulfitri sebagai sunah karena Allah ta’ala.”


Kedua, makan sebelum salat Idulfitri. Salah satu kegiatan yang disunahkan pada hari Idulfitri adalah makan sebelum berangkat menunaikan salat Idulfitri. Hal Ini menjadi pembeda antara Idulfitri dengan Iduladha. Ketika Iduladha, yang disunahkan adalah sebaliknya, tidak makan sebelum berangkat salat Iduladha. Hukum makan sebelum salat Idulfitri bukanlah wajib, melainkan sunah. Apabila kita tidak sempat makan sebelum salat Idulfitri tidak menjadi masalah.


Ketiga, berhias dan memakai pakaian terbaik. Berhias dan memakai pakaian terbaik saat Idulfitri sudah menjadi tradisi budaya umat Islam. Hal ini merupakan bagian dari bentuk syukur kepada Allah atas semua kebaikan, nikmat dan seterusnya yang Allah berikan selama bulan Ramadan. Berhias bisa diakukan dengan cara membersihkan badan, memotong kuku, memakai wewangian, dan mengenakan pakaian terbaik. 


Al-Hakim, dari Hasan bin Ali ra, berkata: "Rasulullah Saw menyuruh kami agar memakai pakaian terbaik dan wewangian terbaik yang kamu miliki pada dua hari raya." (HR Al-Hakim)


Keempat, memperbanyak membaca takbir. Diimulai dari satu hari sebelum Idulfitri (tepatnya setelah tenggelamnya matahari di hari terakhir Ramadan) sampai hari Idulfitri tiba. Di Indonesia, masyarakat mengenalnya sebagai takbiran. Takbir Idulfitri bisa dikumandangkan di mana saja, di rumah, jalan, masjid, atau di tempat lain (kecuali di tolilet).


Ibnu Mas’ud berkata, Rasulullah Saw mengucapkan: Allahu akbar, allahu akbar laa ilaha ilallahu walahu akbar allahu akbar aalilahil Hamd. "Beliau mengucapkan takbir ini di masjid, di rumah dan di jalan-jalan.” (HR. Mushanaf Abi Syaibah)

Berdasarkan hadis di atas, maka lafaz takbir Idulfitri yang biasa dikumandangkan adalah sebagai berikut.

اَللهُ أًكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ اْلحَمْدُ.

Allahu akbar allahu akbar, la ilaha illallah wallahu akbar alllahu akbar walillahil hamd.

Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan bagi Allah-lah segala puji.”

Kelima, melaksanakan salat Idulfitri. Hukum salat Idulfitri merupakan sunnah muakkad. Artinya, setiap muslim sangat dianjurkan untuk melaksanakannya. Akan tetapi, ketika ada halangan-halangan tertentu tidak melaksanakannya juga tidak berdosa. Namun yang lebih baik tetap berusaha melaksanakannya. 

Keenam, mengambil jalan berbeda ketika berangkat dan pulang salat Idulfitri. Misalnya, ketika berangkat salat kita lewat jalan A, maka pulang salat kita lewat jalan B. Hal ini sesuai dengan hadis Jabir, ia berkata: “Adalah Rasulullah saw ketika di hari ‘Ied berbeda jalan (ketika berangkat dan pulang).” (HR. Bukhari). 

Ketujuh, saling memberi ucapan selamat. Ucapannya boleh berupa doa seperti, "Taqabbalallahu minna wa minkum", yang artinya, “Semoga Allah menerima (amal ibadah) dari kita dari kalian”. Selain itu, boleh juga kalimat lain seperti, “Minal ‘aidin wal faizin” yang artinya, “Semoga kalian termasuk orang-orang yang kembali (ke fitrah) dan orang-orang yang sukses (dalam akhirat)." 

Demikian penjelasan tentang amalan sunah di hari Idulfitri. Setelah mengetahui amalan-amalan tersebut, saya berharap FatsOeNist dapat mengerjakannya guna menambah pahala dan keberkahan pada saat Idulfitri. Semoga di hari yang fitri, kita kembali bersih dari segala dosa dan segala penyakit hati.


Oleh: Muhamad Hijar Ardiansah

Editor: Ega Adriansyah

 

Sumber Foto: Dokumentasi Penulis 

Menurut Sukron (2020), lahirnya KPMDB (Keluarga Pelajar Mahasiswa Daerah Brebes). Pada tanggal 19 Desember 1964, merupakan sebuah wadah yang menaungi pelajar-pelajar daerah di Brebes. Yang merantau ke daerah lain, dalam menimba ilmu pengetahuan. Untuk perantara komunikasi, aktualisasi, dan partisipasi dalam melaksanakan pengembangan organisasi profesional. Sebagai implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, dimana KPMDB adalah jembatan dan penyambung lidah pada masyarakat.

KPMDB terdapat beberapa komisariat atau tingkat kampus, yang tersebar di Pulau Jawa. Dan memiliki 3 tingkatan. Yakni KPMDB Pusat yang terletak di Pusat Pemerintahan Kabupaten Brebes dan tersebar di 11 wilayah lainnya. Juga tersebar di beberapa wilayah Jawa Barat, yakni di Bandung, Cirebon dan Bogor. Lalu Jawa Tengah, yakni di Semarang, Pekalongan, Surakarta dan Purwokerto. Kemudian Jawa Timur, yakni di Malang dan Kediri. Selanjutnya tersebar pula di Ibu Kota Jakarta dan di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Berapa rata-rata pendidikan di Brebes?

Menurut data yang didapat dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Brebes dalam tahun 2021, menyatakan bahwa rata-rata pendidikan di Kabupaten Brebes berada pada angka 6,22 %. Artinya penduduk di Kabupaten Brebes, hanya mengenyam pendidikan sekolah dasar dan hanya setahun duduk di bangku sekolah menengah pertama.

Kemudian untuk data kemiskinan di Brebes berada pada angka 15,78 %, dengan pendapatan perkapita perhariannya sebesar Rp 11.000,00. Oleh karena itu, kita dapat memberikan suatu pandangan bahwa penduduk brebes masih berada di garis kemiskinan. Karena kurangnya kesejahteraan, dimana masih banyak masyarakat yang memiliki pendidikan rendah.

Bahkan kemiskinan tersebut, dikatakan sebagai kabupaten dengan kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah. Dengan demikian, mahasiswa brebes yang tergabung dalam KPMDB sebagai fasilitator dan promotor. Agar dapat menggerakan dan berkontribusi sebagai agen perubahan, dikarenakan betapa pentingnya pendidikan dan kemiskinan harus diatasi.

Melalui bakti sosial kami KPMDB wilayah Cirebon merupakan sekelompok mahasiswa yang sadar, bahwa banyak sekali kekurangan yang terjadi di Kabupaten Brebes. Secara Geografis memiliki 17 kecamatan, dengan luas wilayah mencapai 1.770 km dan 1.809 juta penduduk pada tahun 2019.
Sumber Foto: Dokumentasi Penulis 
Sebagai seorang mahasiswa, yang dalam hal ini kami masih belajar. Maka dari itu, ketika melaksanakan kegiatan bakti sosial, kami menggunakan metode dialog. Setiap anggota harus diberi ruang, untuk mendialektika mengenai hal apa yang mereka dapatkan. Terhadap masalah yang mereka hadapi bersama, untuk terlibat terhadap setiap proses dalam bersosialisasi dengan masyarakat.

Seperti dalam salah satu teori psikologi, yakni Behaviorisme menurut Glassman dan Hadad pada tahun 2009, menyatakan bahwa Behaviorisme merupakan aliran psikologi, yang berfokus kepada perilaku. Dan menekankan bagaimana peran stimulus, yang ada di luar diri manusia membentuk perilaku melalui proses belajar. KPMDB wilayah cirebon juga menerapkan hal yang sama, seperti aliran Behaviorisme yang dicetus John Broadus Watson.

Penerapan yang di implementasikannya, melalui agenda bakti sosial yang dilaksanakan pada tahun 2022 di Dusun Jemasih, Desa Kamalasih, Kecamatan Ketanggungan dan Kabupeten Brebes. Desa ini merupakan desa yang jauh dari pusat pemerintahan, termasuk daerah yang memiliki akses pendidikan dan kesehatan yang kurang memadai.

Hanya terdapat 1 (satu) posyandu, dengan sekolah dasar hanya memiliki 3 kelas. Siswa-siswi ketika naik ke kelas 4 sampai dengan kelas 6, mereka harus menempuh jarak sekitar 1,5 km jauhnya yang berlokasi di desa Karanganyar. Kemudian, hal ini juga diperparah oleh kondisi jalan yang rusak dan berlubang.

Sebuah fakta bahwa daerah ini termasuk ke dalam wilayah dataran tinggi, sehingga cukup berbahaya ketika kendaraan roda dua melintas karena kondisi jalan yang ekstrem. Dengan melakukan program bakti sosial, agenda yang kami laksanakan yakni mengajar anak-anak TK dan SD. Berupa belajar mengaji dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Sumber Foto: Dokumentasi Penulis 
Mensosialisasikan kepada masyarakat, mengenai program wajib belajar 12 tahun. Sebagai sarana dalam meningkatkan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia), khususnya di Dusun Jemasih Desa Kamalasih tersebut. Selain itu terdapat pula agenda sunatan masal dan santunan kepada anak yatim-piatu, yang bekerja sama dengan Lembaga Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Brebes dan Yayasan Gerak Sedekah Brebes. Serta pembagian Sembako, untuk warga yang kurang mampu.
Sumber Foto: Dokumentasi Penulis

Selain itu, kami juga melakukan sensus kepada warga yang kurang mampu. Dan yang memiliki rumah tidak layak huni, yang belum tersentuh oleh pemerintah daerah. Yang dimana tidak mendapatkan bantuan, berupa program keluarga harapan atau bantuan sosial. Supaya kedepanya bantuan seperti ini dapat tersalurkan kepada pihak yang tepat, yakni warga Dusun Jemasih yang masih dilanda kemiskinan.
Sumber Foto: Dokumentasi Penulis 

Dengan demikian, kader KPMDB dapat memahami perilaku masyarakat sekitar. Dan dapat merangsang masyarakat, agar terdorong untuk melanjutkan pendidikan. Melalui pendidikan yang layak, mengurangi mata rantai kemiskinan. Diharapkan menambah lapangan pekerjaan. Maka dari, itu kader KPMDB dapat mempunyai sifat empati dan simpati. Melalui proses kegiatan bakti sosial, belajar berkomunikasi dan bermasyarakat yang di laksanakan oleh KPMDB wilayah Cirebon.

Penulis : Rizki Saputro 
Editor: Noviati Farisa