Sumber Foto: Ariq 

Berfoto di lokasi Markas Koppasus Cijantung


Fitri Ayu Khoirunnisa anggota Resimen Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon terpilih mewakili Korem 063 Sunan Gunung Jati untuk mengikuti Bootcamp TNI AD To Gen Z pada 31 Juli hingga 3 Agustus tahun 2023 bertempat di Markas Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Cijantung.

Bootcamp TNI AD To Gen Z tersebut diselenggarakan oleh TNI AD dan merupakan program khusus dari Kasad TNI AD Jenderal TNI Dudung Abdurachman dalam rangka menjaring pemuda yang kreatif di bidang media sosial modern ini. Bootcamp to Gen Z secara spesifik juga bertujuan menFitri pemuda Indonesia memiliki skill dalam menulis dan menjadi influencer handal dalam merawat kebangsaan di kemudian hari.

Fitri Ayu Khoirunnisa merupakan putri asli kelahiran Cirebon yang bercita-cita menjadi Korps Wanita Angkatan Darat (KOWAD) ini aktif sebagai anggota organik Menwa IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Pengalaman dalam DIKLATSARMIL Resimen Mahasiswa Mahawarman gelombang 2 tahun 2023 yang bertempat di pusdikif turut menjadi bekal Fitri untuk mampu melewati rangkaian tes fisik dan mental dari Kodam III Siliwangi sehingga dapat terpilih untuk mengikuti Bootcamp TNI AD To Gen Z tahun 2023.

Fitri pun sangat bersyukur dan berharap kesempatan mengikuti bootcamp tersebut dapat bermanfaat bagi masa depannya. 

“Saya sangat bersyukur diberikan kesempatan untuk mengikuti bootcamp ini dan tentu dengan kegiatan ini dapat menambah relasi pertemanan antar daerah dan saya berharap dengan mengikuti bootcamp ini dapat mengantarkan saya dalam mencapai cita-cita saya,” Ujar Fitri.


Penulis: Ariq Rifqi Musthofa 

Editor: Tim Editorial LPM FatsOeN

Sumber foto: Ibnu
Potret Kegiatan KKN Kelompok 108 di Desa Gesik Tengah Tani Cirebon


Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) berkolaborasi dari mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon dengan UIN Sunan kalijaga Yogyakarta dilaksanakan di desa Gesik, Blok Babadan, Kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon.

Kegiatan Mahasiswa KKN melakukan kunjungan dengan mengamati lingkungan sekitar yang berlokasi di Gesik Tengah Tani. Desa Gesik Tengah Tani Kabupaten Cirebon dikenal sebagai salah satu Desa yang berfokus pada Pertanian.

Luasnya lahan sawah pertanian padi dengan perawatan pupuk dan disiram setiap hari, memungkinkan untuk menghasilkan hasil panen yang baik. Pertanian di Gesik Tengah Tani Cirebon dalam kehidupan pertaniannya seringkali mengandalkan bibit Inpari 32 agar hasil panen lebih tinggi.

"Kalau daun padi mulai berubah warna kuning tandanya ada penyakit, jadi perlu diberikan semacam obat, seperti garam yang ditaburkan ke padi," Ujar Robadi selaku petani Desa Gesik.

Olahan tani berupa padi di Desa Gesik, tengah menjadi Usaha yang gandrung dan memiliki keunggulan antara lain secara tidak langsung telah menerapkan prinsip Pengendalian Hama Terpadu (PHT). 

Dapat diketahui, bahwa usaha tani padi adalah kegiatan bercocok tanam dengan komoditi tanaman pangan yang biasanya identik dengan pertanian rakyat. 

Tanaman padi dibudidayakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga petani terlebih dahulu, lalu petani menjual sebagian hasilnya untuk menerima pendapatan sebagai modal pada penanaman berikutnya.

Tengah Tani itu sendiri memiliki 8 desa, di antaranya Desa Astapada, Battembat, Dawuan, Gesik, Kalibaru, Kalitengah, Kemlakagede, dan Palir.

"Perawatan tanaman padi dilakukan dengan tiga hal yaitu penyiangan, pengairan, dan pemupukan. Penyiangan dilakukan dengan menjaga kebersihan lahan dari tanaman pengganggu. Penyiangan harus dilakukan rutin setiap periode waktu tertentu. Selanjutnya untuk pemupukan, dilakukan pertama kali setelah tanaman padi berusia satu minggu. Jenis pupuk yang diberikan adalah pupuk urea." Ucap Robadi.

Ketika Panen, padi tersebut dapat terlihat dengan tanda-tanda yang sudah muncul pada tanaman padi yakni, sudah menguning dan merunduk. Adapun, pencegahan hama dan penyakit dapat dicegah dengan memberikan pestisida.


Penulis: Dita Rosyalita

Editor: Tim Editorial LPM FatsOeN

 

Sumber: https://www.terasjatim.com/pemimpin-yang-lumayan/

Silang-sengkarut pengunduran diri ketua Dema-I IAIN Syekh Nurjati Cirebon masih belum menemui titik terang. Pasalnya banyak kejanggalan yang menyertai regresivitas Dema-I sejak saudara Abdul Khanan memimpin sebagai ketua Dema-I. 

Dari mulai tidak pernah hadir pada saat acara yang diselenggrakan Dema-I, terakhir hadir pada saat Rapat Kerja (Raker) di Kuningan, setelah acara itu Abdul Khanan selaku ketua Dema-I tidak pernah terlihat dalam acara-acara yang lain.

“Terakhir kali berkomunikasi dengan saya itu ketika Raker di Kuningan.  Setelah itu, nyaris putus dan tidak ada kabar. Mungkin karena kesibukan di semester akhir akibat skripsi ataupun ada kegiatan di luar, atau kesibukan keluarga, dan sebagainya,” pungkas Wakil Rektor (Warek) III Prof. Dr. Hajam, M. Ag.

Karena ketiadaan kabar dari sang ketua Dema-I, para anggota Dema-I dan juga Sema-I melakukan audiensi dengan Warek III, guna mencari solusi yang tepat terkait permasalahan tersebut.

“Bapak melakukan diskusi dengan Sema dan Dema bagaimana solusinya (terkait masalah ini) Bpak sih sederhana saja, kembali kepada regulasi Petunjuk Operasional Kegiatan (POK). Silakan dimusyawarahkan, kalau memang tidak siap jangan dipaksakan. Apalagi kegiatan Sema Dema sudah berjalan satu semester hampir 4 bulan lagi. Terus harus ada surat resmi pengunduran dirinya sebagai pergantian.”

Warek III memberikan solusi agar mengacu pada POK. Hingga pada keputusan akhirnya terselenggara Sidang Istimewa pada Kamis, (13/7), dalam acara tersebut berlangsung musyawarah bersama dengan hasil memakzulkan Abdul Khanan, kemudian Fahmi Farhan Mubarok naik sebagai Ketua Baru DEMA-I dan Budiman yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Umum 1 ikut naik menjadi Wakil Baru DEMA-I. Dalam acara tersebut lewat Sema-I menyatakan bahwa Abdul Khanan mengundurkan diri dengan alasan tidak siap memimpin. Seharusnya, Abdul Khanan bisa hadir dalam acara tersebut dan menyampaikan alasannya secara langsung kepada para audiens. Namun nahas dia tidak hadir dalam acara tersebut.

“Yang disayangkan itu tidak komunikasi dengan bapak. Padahal bapak itu ingin menanyakan apa alasannya mengundurkan diri, tebakan bapak itu karena Sidang Skripsi, atau ada masalah,” ujar pak Warek III.

Hingga detik ini belum ada kabar pasti, misteri terkait dirinya setelah melalui banyak respons yang tidak pernah digugah oleh beliau. Berbagai alasan yang beredar dari mulai sakit hingga tidak siap memimpin mewarnai polemik yang terjadi di Dema-I.


Penulis: Iswanto

Editor: Aji

 

Gambar: http://twitter.com/@louislugas
Ilustrasi Penyerahan Kuasa

Pergantian Ketua Umum DEMA-I yang mendadak menimbulkan berbagai macam pertanyaan dikalangan mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Ada apa sebenarnya? 

Perlu dicatat bahwa transparansi dan komunikasi yang jelas sangat penting dalam lingkungan kepemimpinan. Ketika seorang ketua tiba-tiba diganti tanpa ada klarifikasi atau penjelasan yang memadai, hal ini menimbulkan kebingungan tersendiri, begitu juga spekulasi dan ketidakpercayaan di kalangan mahasiswa dan anggota organisasi.

Ketidakhadiran seorang ketua dalam posisinya amat penting dan memiliki stigma dan realita negatif pada kelancaran operasional organisasi. Kehadiran seorang pemimpin yang resisten, kompeten, dan hadir secara konsisten lebih kredibel memberikan arahan, mengatasi masalah, dan memotivasi anggota tim. Oleh karena itu, ketika seorang ketua tidak muncul tanpa alasan yang jelas, dapat mengganggu stabilitas dan kohesi organisasi.

Ketidakjelasan terkait dengan pergantian kepemimpinan juga menciptakan ketidakpastian di kalangan anggota organisasi. Tanpa adanya penjelasan langsung yang memadai, anggota organisasi mungkin akan bertanya-tanya tentang alasan di balik pergantian tersebut, apakah ada masalah internal yang serius atau apakah ada perubahan dinamika politik yang sedang terjadi. Ketidakpastian semacam ini dapat mempengaruhi motivasi, kinerja, dan komitmen anggota organisasi dan ketidakpercayaan dari kalangan mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon. 

Selain itu, jika ada keputusan penting yang perlu diambil; atau ada proyek yang sedang berjalan, absennya seorang ketua menghambat kemajuan dan menyebabkan kebuntuan. Keputusan yang harusnya dilakukan oleh ketua mungkin tertunda atau tidak diputuskan dengan cepat tanpa kehadiran mereka, dan hal ini dapat berdampak negatif pada pencapaian tujuan organisasi.

Dalam konteks demokrasi dan kepemimpinan yang baik, penting bagi seorang ketua atau pemimpin untuk berkomunikasi secara terbuka dengan anggota organisasi dan memberikan penjelasan yang memadai tentang pergantian kepemimpinan. Ini akan membantu mengurangi spekulasi, menciptakan kepercayaan, dan memastikan kelancaran transisi kepemimpinan.

Secara keseluruhan, jika seorang ketua yang tidak pernah muncul diganti tanpa ada klarifikasi, hal ini dapat menciptakan ketidakpastian, ketidakpercayaan, dan gangguan dalam organisasi. Transparansi, komunikasi yang jelas, dan pemahaman akan alasan di balik pergantian kepemimpinan menjadi final yang penting untuk menjaga marwah, amanat, dan harga diri si pemimpin.

Semoga lekas ada klarifikasi dari yang mengundurkan diri.


Penulis: Tina

Editor Tulisan: Aji



 

Foto: Siska Aditia
Penyerahan SK dan Penetapan Fahmi sebagai Ketua Umum Baru DEMA-I
 

LPM Fats𝘖eN, IAIN Syekh Nurjati Cirebon – Kamis, (13/7) telah dilaksanakan Sidang Istimewa Senat Mahasiswa  yang bertempat di Lantai 3 Gedung Rektorat IAIN Syekh Nurjati Cirebon. 

Dalam pelaksanaan sidang tersebut, hanya diikuti oleh SEMA-I dan DEMA-I IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang hadir dengan anggota yang tidak penuh. Pelaksaanaan dilangsungkan sore hari dibuka oleh Wakil Rektor III Prof. Dr. Hajam, M. Ag.


Foto: Alisa
Suasana Berjalannya Acara Sidang Istimewa pada (13/7)



Setelah pengunduran diri Abdul Khanan yang menyatakan tidak siap memimpin, maka hasil Sidang Istimewa dinyatakan sah terhitung Kamis, (13/7). Kekosongan kursi ketua dinyatakan Ketua SEMA-I sebagai sebuah dinamika organisasi. Tetap berjalannya keorganisasian DEMA-I membuat penungguan batas waktu sampai enam bulan dan berakhir Wakil Rektor menyatakan untuk saatnya pergantian ketua.

Hasil keputusan Sidang Istimewa menetapkan Fahmi Farhan Mubarok naik sebagai Ketua Baru DEMA-I dan Budiman yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Umum 1 ikut naik menjadi Wakil Baru DEMA-I. Pemilihan keputusan tersebut berdasarkan hasil musyawarah bersama yang dilangsungkan selama Sidang Istimewa.

Tujuan pelaksanaan Sidang Istimewa dikatakan Hasbi selaku Ketua Senat Mahasiswa Institut adalah untuk melanjutkan estafet kepemimpinan yang sudah enam bulan mengalami kekosongan dan harus ditindaklanjuti dengan arahan dari Wakil Rektor. 

Hasbi berharap selama setengah periode ke depan Fahmi selaku Ketua Baru DEMA-I dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik dan kinerja DEMA-I dapat berjalan dengan baik.

Sebagai Ketua Baru DEMA-I, Fahmi akan mengadakan open recruitment, "Konkretisasi yang akan dilakukan pertama yaitu terkait open recruitment sumber daya di DEMA-I, karena menimbang SDM di DEMA-I butuh untuk ditambah sedemikian rupa hal-hal yang diinginkan agar tercapai.”

Selain itu, Fahmi menyebutkan agenda terbaru selama enam bulan ke depan diawali dengan PBAK untuk mahasiswa baru dan program-program yang meliputi UKM, UKK, serta ORMAWA IAIN Syekh Nurjati Cirebon.


Reporter: Hanipah, Siska, Alisa, Baban, Deni

Penulis: Hanipah

Editor: Aji

Sumber: Dokumentasi Penulis

(Foto Bersama Acara Pembukaan KKN)


Pembukaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaborasi antara Perguruan Tinggi IAIN Syekh Nurjati Cirebon dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta di Desa Kemlakagede, Tengahtani, Cirebon, digelar pada Selasa, (4/7) kemarin. 


Sebagai peresmian acara, pembukaan ini dihadiri oleh petinggi, perangkat desa serta didampingi langsung oleh dosen pembimbing lapangan yakni, Dr. Darwan M.kom. 


Acara pembukaan KKN dimulai dengan sambutan dari Ketua kelompok 111, Sultan Tirta Mujtaba, menyampaikan "sesuai dengan tema yang diberikan oleh kampus bahwa dalam kegiatan KKN ini kita mengambil tema belajar bersama masyarakat yang artinya bahwa kita tidak mengajari masyarakat tetapi kita belajar bersama masyarakat, belajar bermasyarakat, dan sama-sama mencari potensi yang ada dalam masyarakat," tuturnya.


Selanjutnya, pada kesempatan ini Darwan, selaku Dosen Pembimbing Lapangan berharap dengan adanya pelaksanaan KKN Kolaborasi ini dapat menjadi pembelajaran serta pengalaman bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang didapat dari perguruan tinggi agar bisa diterapkan dan berguna bagi masyarakat sekitar.


Kemudian Kepala Desa Kemlakagede, Rusli memberikan sambutan sebagai bentuk penerimaan kedatangan mahasiswa KKN kelompok 111. Dalam sambutannya, beliau mengatakan terima kasih telah memilih desa Kemlakagede menjadi salah satu lokasi pelaksanaan KKN tahun ini dan berpesan untuk menjaga sopan santun selama pelaksanaan kegiatan berlangsung.


Senada dengan itu, beliau juga mendoakan agar pelaksanaan KKN dari tanggal 4 Juli sampai 12 Agustus 2023 berjalan dengan lancar, sukses, dan diberikan perlindungan oleh Allah SWT.


Acara pembukaan KKN ini pun diakhiri dengan doa bersama dan dokumentasi untuk mengakhiri kegiatan tersebut.


Penulis: Cut Mutia & Alaina Nafila Zafana

Editor: Tim Editorial LPM Fatsoen

Sumber: Hadhona Fatmah Syakira


Astapada, Cirebon (04/07) – Kedatangan Tim KKN Kelompok 105 tahun 2023 di Desa Astapada Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon ini merupakan Tim Kolaboratif antara Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan IAIN syekh Nurjati Cirebon yang berjumlah 16 Mahasiswa.


Sebelum memulai kegiatan KKN, terlebih dulu tim KKN, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) beserta sejumlah perangkat desa melaksanakan pembukaan kegiatan KKN di balai Desa Astapada. 


Kegiatan pembukaan KKN ini dimulai pukul 19.30 hingga Pukul 21.00 WIB. Adapun, perangkat desa yang turut hadir sebagai undangan antara lain BPD, Pemdes, dan beberapa staf lainnya. Pembukaan resmi program ini dilakukan di Balai Desa Astapada dan disahkan oleh Sekretaris desa, Bapak Cuanton dan Ibu Siti Marini, didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Mohamad Andi Hakim, S.Pd., M.Hum.


Dalam acara pembukaan, Siti Marini selaku kepala BPD Menyampaikan harapan besar agar kehadiran mahasiswa KKN 105 ini mampu berkontribusi dengan baik dan mengupayakan semaksimal mungkin agar kehadiran mahasiswa bukan hanyalah sebatas kenangan yang tenggelam seiring bergulirnya waktu, "Semoga bisa menginspirasi masyarakat dalam membangun desa," ungkapnya. 


Selanjutnya, Sekretaris desa, Cuanton juga menyambut baik adanya program KKN ini yang akan dilaksanakan satu bulan kedepan. Beliau juga mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih telah memilih Desa Astapada sebagai tujuan KKN Kolaborasi ini.


Acara kemudian dilanjutkan secara simbolis dengan membuka kegiatan KKN kelompok 105 desa Astapada.


Pada kegiatan KKN ini, KKN 105 memiliki Tema “Mengembangkan potensi Desa melalui pemberdayaan UMKM dan peningkatan kesadaran pendidikan masyarakat” yang diusung berdasarkan pengamatan kondisi desa yang sedang dihadapi saat ini. 


Mohammad Andi Hakim, selaku DPL menyampaikan bahwa dalam KKN Kolaborasi Perguruan Tinggi Kelompok 105 ini, mahasiswa merancang program unggulan lahirnya Pusat Layanan Terpadu Astapada (PLT Astapada). Kehadiran Pusat layanan ini meliputi tiga Program Prioritas yaitu:


1. Astapada Training and Learning Center (Diklat Keterampilan dan pemberdayaan UMKM) 

2. Career dan Job Service Center (Penguatan Jejaring Ekonomi dan Pasar Kerja) 

3. Astapada Education Center (Pembimbingan, pendampingan dan Layanan Informasi Beasiswa Pendidikan Tinggi) 


Harapannya, Tim KKN 105 berharap sambutan hangat ini menjadi awal yang baik untuk kegiatan KKN mereka, Sekaligus mampu memberikan kontribusi maksimal untuk masyarakat Desa Astapada ke depannya.



Penulis: Nurhijjah Rambe, Fatikhatul Jannah, dan Ade Maliyani.

Editor: Akhmad Jiharka