(Foto: Kalender Akademik IAIN Syekh Nurjati Cirebon Tahun 2022-2023)


Wisuda menjadi hal yang sangat dinanti-nanti oleh sebagian mahasiswa yang sudah menjalani sidang munaqosyah, karena momentum ini menjadi kegiatan yang sakral sekaligus perayaan atas usaha dan kerja keras selama menjadi mahasiswa. 

Tak dipungkiri bukan hanya yang sudah munaqosyah dan yudisium saja, namun beberapa mahasiswa yang belum sidang atau bahkan mahasiswa semester muda pun sudah mempersiapkan diri dan material untuk mengikuti wisuda.

Kalau dipikir-pikir ya salah satu tujuannya kuliah ya akhirnya untuk wisuda, ya ga yakkk??? Hehehe 

Naah, berdasarkan SK Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon Nomor 1127/ln.08/R/PP.9/07/2022, Tentang Kalender Akademik Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon Tahun Akademik 2022-2023 yang semula jadwal pendaftaran wisuda dibuka sejak 01 Agustus 2022 hingga saat ini 7 September 2022 belum dibuka.

Sempat saya mengkonfirmasi kepada staf di Akademik dan Kemahasiswaan perihal jadwal pendaftaran wisuda yang sudah molor 1 bulan lebih ini dan jawabannya adalah, "Belum dibuka, tunggu infonya nanti di informasikan pada laman www.infosyekhnurjati.ac.id."

Lantas gunanya jadwal pada kalender akademik untuk apa? Jika pada kenyataan masih abu-abu, lalu bagaimana dengan nasib mahasiswa yang berasal dari luar daerah CIAYUMAJAKUNING?, Mereka sudah boyong (pindah ke tempat asalnya lagi) walaupun mereka tidak boyong lalu mereka disini untuk apa?, Hanya untuk menunggu ketidakpastian jadwal pendaftaran wisuda??

Wahhh amat sangat disayangkan yah . .

Saya pikir ini merupakan masalah yang sangat sering terjadi di IAIN Syekh Nurjati Cirebon, ketidaktepatan pelaksanaan dengan jadwal yang dibuat. Mohon kiranya untuk pihak lembaga mempertimbangkan kami yang tidak stay di CIAYUMAJAKUNING jika ada informasi apapun sifatnya jangan mendadak. Bukan hanya waktu ataupun jarak tempuh yang menjadi pertimbangan namun finansial dan tempat tinggal pun menjadi pertimbangan.

Oleh karena itu, seharusnya kampus bisa menjalankan kegiatan-kegiatannya sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan walaupun ada keterlambatan ya sekiranya jangan sampai mundur 1 bulan lebih tanpa kepastian.

Penulis: Anita Syafianti



(Foto : Zakariya Robbani/Anggota LPM FatsOeN)

LPM FatSoen- Sabtu, 3 September 2022, pukul 14:30. Pemerintah secara resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite, Solar, dan Pertamax. Harga semula Pertalite Rp 7.650 kini naik menjadi Rp. 10.000 perliter, solar dari Rp 5.150 per liter naik menjadi Rp 6.800, dan Pertamax naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.

Sebab kenaikkan ini adalah melonjaknya beban subsidi dari Anggaran dan Pendapatan Negara (APBN) akibat kenaikan harga minyak dunia. Jika pemerintah menahan harga BBM untuk tetap murah berdampak meningkatkan beban APBN. Subsidi energi yang digelontorkan sudah mencapai Rp 502 triliun, kemudian jika harga BBM dipertahankan maka pemerintah memerlukan tambahan anggaran sekitar Rp198 triliun.

Hal yang akan terjadi ketika harga BBM naik, adalah dampaknya terhadap inflasi perekonomian, karena harga bahan-bahan pokok akan ikut-ikutan naik juga.

Hampir setiap presiden yang memerintah di Indonesia pernah berada dalam posisi yang sulit menghadapi tantangan ini. Hanya presiden ketiga RI, BJ Habibie, yang tidak pernah membuat kebijakan kenaikan harga BBM selama 18 bulan pemerintahannya. Presiden Habibie justru menurunkan harga BBM yang semula Rp 1.200 menjadi Rp 1.000.

Pada era presiden Joko Widodo harga BBM seringkali naik-turun, sebelum sekarang setidaknya sudah 7 kali perubahan harga BBM subsidi sejak dia menjabat pada tahun 2014. 

Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa pemerintah sejatinya tidak ingin menaikkan harga BBM. Tapi anggaran subsidi energi yang terus melonjak membuat pemerintah tak sanggup lagi membendung kenaikan harga minyak dunia.

"Pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia, saya sebetulnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN," ungkap presiden Joko Widodo saat konferensi pers kenaikan harga BBM di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (3/9).

Penulis: Iswanto/Magang


(Moment foto bersama anggota Magang dan Pembina LPM Fasoen Pak Andi setelah selesai Pelantikan Anggota Magang (PAM)/Foto: LPM FatsOen)


LPM FatsOeN
- Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) FatsOeN telah melaksanakan acara Pelantikan Anggota Magang (PAM) yang bertempat di Bumi Perkemahan Cipaniis, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 3-4 September 2022.

PAM merupakan salah satu rangkaian dari program kerja tahunan LPM FatsOeN di bidang kaderisasi PSDA. Sasaran peserta kegiatan ini adalah anggota magang LPM FatsOeN.

Diikuti sejumlah 31 peserta, kegiatan ini berjalan cukup khidmat. Nuy salah satu peserta PAM mengutarakan kesannya, "Seru banget, dari sini kita bisa lebih mengenal temen-temen FatsOeN secara tatap muka dan bisa mengenali para demisoner FatsOeN," ungkapnya.

Tujuan kegiatan ini ialah salah satu wadah untuk meningkatkan kemampuan dalam bidang jurnalistik. Seperti yang dikatakan Pimpinan Umum LPM FatsOeN pada saat sambutan, Rifki Al Wafi menjelaskan, "FatsOeN adalah suatu wadah yang bisa menampung semua ide-ide kreatif temen-temen semua yang ada di sini. Pesan saya jangan pernah takut untuk mencoba dan jangan pernah malu untuk memulai," ujarnya.

Kegiatan ini pula merupakan sebuah jembatan bagi para anggota untuk saling mengenal satu sama lain. Seperti yang dikatakan oleh Rifki Al Wafi selaku Pimpinan Umum, “PAM ini merupakan kaderisasi lanjutan kawan-kawan semua.Bisa jadi ini adalah titik tolak untuk lebih aktif berkiprah di FatsOeN."

Begitu juga dalam sambutan pembina LPM FatsOeN, M. Andi Hakim, ia menyampaikan, "Jangan pernah menanyakan apa yang sudah diberikan oleh FatsOeN ke kita, tetapi tanyakan pada diri kamu sendiri apa yang sudah saya berikan untuk FatsOeN."

Kegiatan tersebut ditutup dengan pembagian seragam, id card dan berjabat tangan dengan seluruh anggota FatsOeN, baik demisioner dan pembina FatsOeN, lalu dilanjut dengan sesi dokumentasi.


Reporter: Andi M. Amri & Diani N.

Foto : Myla Lestari/FatsOeN

Cirebon, LPM FatsOeN - Sekitar 2.875 mahasiswa IAIN Syekh Nurjati mengikuti kegiatan Pengenalan Budaya Akademik  dan Kemahasiswaan (PBAK) selama tiga hari pada tanggal 27 - 29 Agustus 2022. 

Pada hari pertama dan ketiga PBAK bertempat di halaman Ma'had IAIN Syekh Nurjati. Sedangkan pada hari kedua, PBAK dilaksanakan oleh masing-masing fakultas di tiga tempat yang berbeda, yaitu FITK tetap bertempat halaman ma'had, FSEI bertempat di gedung IAIN Cirebon Center (ICC), dan FUAD yang bertempat di aula gedung pascasarjana lantai tiga.

Pelaksanaan PBAK ini tak lepas dari berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan selama tiga hari. Beberapa mahasiswa mengungkapkan perasaannya dan memberikan berbagai tanggapan mengenai jalannya PBAK tahun ini.

Ibnu salah satu mahasiswa jurusan Tadris IPS mengungkapkan bahwa pbak tahun ini terasa menyenangkan karena dilangsungkan secara offline setelah pandemi dan sebagai ajang untuk membangkitkan semangat mahasiswa baru.

"Pasti cape, cuma karena acara (pbak) pertama kali di kampus buat mahasiswa baru pasti membangkitkan semangat kita banget, karena baru pertama kali (setelah pandemi)," ungkapnya.

Senada dengan Ibnu, Gilang, mahasiswa baru dari jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan mengungkapkan hal yang sama. "Senang bisa berkumpul sama temen-temen, udah ngga online lagi, kesannya seru banget," ungkapnya.

Sementara Dede Intan, Mahasiswa baru Jurusan Bimbingan Konseling Islam mengungkapkan bahwa dengan diselenggarakannya acara PBAK secara offline membuat relasi pertemanan menjadi semakin luas dari berbagai daerah.

Di samping itu, PBAK tahun ini cukup berkesan di kalangan mahasiswa baru, terutama pada hari kedua dan ketiga. Menurut Gilang, hari kedua dan ketiga cukup berkesan, tidak terlalu monoton sebab ada hiburan yang ditampilkan.

Senada dengan Gilang, Musyarafah turut mengungkapkan kesannya mengikuti PBAK tahun ini. "Yang paling berkesan sekarang (hari) yang terakhir. Karena mungkin lebih seru, terus acaranya lebih meriah," ungkapnya selaku mahasiswa baru jurusan Tadris Matematika.

Meski menyenangkan, ada sisi lain yang menyuarakan berbagai keluhan dan keresahan  dari sejumlah mahasiswa baru saat mengikuti kegiatan PBAK selama tiga hari.

Ibnu mengungkapkan bahwa pada hari ketiga pbak terasa berat dan panas karena tidak adanya fasilitas tenda di lapangan. Selain itu, padatnya acara tetap berjalan meskipun waktu sholat telah tiba. Hal ini menjadi keresahan mahasiswa baru yang masuk di IAIN Syekh Nurjati.

"Karena hari ketiga tidak ada tenda, jadi panas banget. Hari ketiga, sih, berat banget, habis jalan (karnaval) terus panas juga. Sama waktu sholat tetep ada acara, jadi sholatnya telat padahal di IAIN. Rundown nya terlalu padat, jika mau sholat harus meninggalkan acara, padahal sayang banget harus ninggalin acara," ungkapnya.

Gilang dan Sri, mengungkapkan keresahan yang sama, yaitu tidak adanya tenda membuat suasana PBAK menjadi sangat panas membuat  ketidaknyamanan di kalangan mahasiswa baru. 

"Keresahan mungkin hari sekarang (hari ketiga), belum selesai acara (PBAK) tapi tendanya udah dicopotin kan kasian kepanasan, banyak yang pingsan juga," ungkap Gilang.

Meskipun sudah memakai caping, Sri sebagai peserta PBAK masih merasakan panas saat mengikuti kegiatan tersebut. "Panas, soalnya tendanya ngga ada. (Memakai) caping tapi badannya kepanasan," ungkap Sri, mahasiswa baru Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).

Selain kondisi udara yang panas, beberapa mahasiswa mengungkapkan keresahan lainnya mengenai durasi jalannya acara PBAK yang cukup padat, sehingga kurangnya waktu untuk menunaikan kewajiban sholat. 

"Keluh kesahnya ya, itu sih. Terlalu lama kak, sampai sholatnya juga buru-buru," ungkap Lulu, mahasiswa baru jurusan Sejarah Peradaban Islam (SPI).

Akibat dari buru-buru ketika melaksanakan sholat, mahasiswa merasa harus desak-desakan sampai mengantre. "(Yang menjadi keresahannya) desak-desakannya. Terus wudlunya ngantri, terus sholatnya juga," keluh Vivi, mahasiswa baru jurusan Bahasa dan Sastra Arab (BSA)

Selain waktu sholat, mahasiswa pun mengeluh atas keterlambatan waktu dalam memulai kegiatan. "Keresahan itu cuma di waktu, suka ngaret. Kadang dari panitia atau dari maba-nya yang tidak telat waktu pas kumpul," papar Dede Intan, mahasiswa baru jurusan BKI.

Di akhir wawancara bersama LPM FatsOeN, beberapa mahasiswa baru mengapresiasi kegiatan PBAK yang diselenggarkan secara offline tahun ini. Meski begitu, sejumlah mahasiswa baru tetap turut melontarkan kritik dan sarannya yang ditujukan kepada panitia serta rekan-rekan PBAK sebagai bahan evaluasi untuk tahun berikutnya. 

"Udah bagus, udah keren banget, acaranya membangkitkan semangat mahasiswa baru banget, dan kekurangan mungkin itu, rundown terlalu padat," ungkap Ibnu, mahasiswa baru jurusan Tadris IPS.

Senada dengan pernyataan di atas, Musyarafah mengungkapkan, "Semoga acara tahun depan buat nantinya makin seru lagi dan lebih meriah," ungkapnya.

Berbeda dengan pernyataan di atas, Lulu mengungkapkan, "Untuk panitia, kritiknya kalau untuk sholat bisa diluangkan lagi waktunya. Kalau misal istirahat bolehlah cepet-cepet kalau anaknya (Maba) leha-leha," pungkasnya.

Penulis: Siska Aditia/Magang FatsOeN

Reporter: Kru FatsOeN

Suasana Stan-Stan Ormawa ketika pelaksanaan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Foto : R. Al Wafi/FatsOeN


Cirebon, LPM FatsOeN - IAIN Syekh Nurjati Cirebon kembali menyelenggarakan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) secara luring. Kegiatan PBAK secara luring ini pertama kalinya selepas dua tahun sebelumnya dilaksanakan secara daring. PBAK tahun 2022 berlangsung selama tiga hari, pada tanggal 27-29 Agustus 2022, bertempat di Areal Kampus.

Kegiatan PBAK kali ini diikuti oleh 2.875 Maba-Miba yang berasal dari berbagai jurusan di kelima Fakultas yang ada di IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Meski begitu, pelaksanaan PBAK masih meninggalkan beberapa kekurangan dalam pelaksanaannya, khususnya yang dialami Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dan Unit Kegiatan Khusus (UKK).


Berubah-ubah Keputusan Stan UKM-UKK

Salah satu rangkaian kegiatan dalam PBAK ialah sosialisasi dan kunjungan mahasiswa ke stan-stan yang disediakan tiap UKM-UKK yang ada di IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

Sementara, dari total 20 UKM-UKK, tidak semua mendapat stan saat pelaksanaan PBAK bahkan di hari pertama. Hal ini disebabkan adanya keputusan panitia yang berubah-ubah, sehingga membingungkan tiap UKM-UKK dalam mempersiapkan stan.

Sejak panduan PBAK dibagikan kepada setiap ormawa, di sana dijanjikan bahwa akan disediakan stan untuk mendukung kegiatan sosialisasi. Meski sudah dibuatkan panduannya, namun masih terdapat ketidakjelasan perihal syarat dan ketentuan mengenai stan yang akan disediakan.

Tidak ada kabar sejak dibagikan panduan PBAK pertama kalinya, informasi perihal stan baru muncul kembali H-3 menjelang pelaksanaan. Pada informasi terbaru, dijelaskan bahwa untuk stan diberikan harga sesuai paket dengan kisaran harga 100-200 ribu.

Hal ini tentu membuat keberatan kebanyakan ormawa, ditambah informasinya mendekati hari pelaksanaan. 

Salah satu UKM pun turut memberikan komentar terkait hal tersebut. "Hak kita, UKM harusnya juga mengisi meramaikan dan tidak ada pungutan biaya.

Berbeda dengan UMKM yang usaha PKL, pedagang kaki lima. Kalau pedagang, mah, cocok diminta 100 ribu juga fungsinya untuk melapak di sana," katanya.

Hingga pada keputusan terakhir, malam hari (26/8), dirapatkan kembali dan difiksasikan untuk rangkaian acara PBAK tahun 2022. Rapat tersebut menghasilkan beberapa catatan, salah satunya yakni bahwa UKM-UKK tidak disediakan stan dari panitia, melainkan harus mencari sendiri jika ingin membuka stan, dan di hari pertama memang tidak ada kunjungan mahasiswa ke stan-stan UKM-UKK.

Dari pantauan LPM FatsOeN beberapa kali terjadi miskomunikasi, sehingga terjadi kekeliruan di antara pihak-pihak yang terlibat. 


Waktu Sosialisasi UKM-UKK Terbatas

Merunut pada rangkaian kegiatan PBAK hari pertama, jadwal sosialisasi tiap UKM-UKK, dijadwalkan pukul 14.40-16.30 WIB. Namun, waktu sedikit bergeser 20 menit sehingga sosialisasi UKM-UKK dimulai sekitar pukul 15.00 WIB.

Sosialisasi UKM-UKK dalam kegiatan PBAK tahun ini, hanya diberikan kesempatan waktu selama tujuh menit.  

Hal tersebut dirasakan sangat terbatas bagi tiap-tiap UKM-UKK untuk melakukan sosialisasi.

Indri Sari Rahayu, ketua umum Hay'atu Tahfidzil Qur'an (HTQ) berkomentar bahwa waktu sosialisasi untuk ditambah durasinya. "Tambahin waktu untuk sosialisasinya, sampai 20 menit, lah, atau setidaknya 10-15 menit," ujarnya.

Senada dengan Indri, ketua umum  Lembaga Dakwah Mahasiswa (LDM), M. Reza Syah P., mengatakan, "Sangat kurang sekali bagi UKM kami khususnya, namun karena panitia sudah mengatur sedemikian rupa agar tertata dengan baik dan berharap acara berjalan dengan baik, Saya mengikuti alur sebagaimana mestinya," katanya.

Selain waktu sosialisasi yang terbatas, keluhan datang dari video profil yang tidak ditampilkan dalam rangkaian acara PBAK, pun tidak diposting dalam akun resmi instagram PBAK IAIN Syekh Nurjati tahun 2022.

Keluhan ini terjadi lantaran sebelum pelaksanaan PBAK, panitia meminta kepada setiap ormawa, termasuk UKM-UKK agar membuat dan mengirimkan video profil masing-masing.

Rudin, ketua umum UKM Basket berharap jangan sampai itu menjadi sia-sia belaka. "Jangan sampai dibuatnya video promosi dan profil UKM-UKK itu hanya sia-sia," ujarnya.

Senada dengan Rudin, ketua umum HTQ pun berkomentar, "Sangat disayangkan sekali, tidak diposting, ya. Seharusnga sudah ada tindak lanjutnya mengenai hal ini," ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Kadadi selaku panitia PBAK mengungkapkan bahwa apa yang terjadi tidak seratus persen kesalahan panitia.

"Ya, kita juga gabisa menyalahkan sepenuhnya, ya. Karena, peserta yg dari UKM-UKK juga, dari survei yang Saya dapat, itu sepertinya malas membaca informasi, panduan," paparnya.

Meski begitu tiap pihak tetap berharap bahwa dalam kegiatan ke depan, agar bisa diperbaiki, sebagaimana penuturan Reza, "Semua hal tentu bisa diperbaiki dengan sebaik-baiknya," pungkas Reza.

Reporter: R. Al Wafi/FatsOeN 

(Suasana PBAK IAIN Syekh Nurjati, pada hari pertama saat cek-in di depan gedung Rektorat. foto: Anita/ Panitia PBAK)


Cirebon, LPM FatsOeN - Sabtu (27/8) - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon menggelar perhelatan Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan (PBAK) secara luring. PBAK IAIN Syekh Nurjati pada tahun ini dilaksanakan pada tanggal 27-29 Agustus 2022, dengan mengusung tema "Senada Cerdas, Senada Moderat, Senada Militan: Unggul Terkemuka".

PBAK kali ini diikuti oleh 2.875 Maba-Miba yang berasal dari berbagai jurusan di  kelima Fakultas yang ada di IAIN SNJ Cirebon ini, tentunya PBAK kali ini terlaksana dengan melibatkan seluruh Ormawa, yakni Sema, Dema, HMJ serta UKM-UKK.

Dalam sambutannya, Ilman Nafia, selaku Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama mengungkapkan bahwa PBAK kali ini merupakan kegiatan yang luar biasa. 

"Mengapa PBAK tahun ini terlihat luar biasa?' Karena PBAK kali ini offline setelah bertahun-tahun sebelumnya terselenggara secara online akibat Covid-19,” ungkapnya.

Masih dari Ilman, PBAK tahun ini pun terlaksana dengan baik berkat kerja sama setiap ormawa. "Alhamdulillah, juga dengan kerja sama secara kompak setiap Ormawa. PBAK kali ini dapat terlaksana dengan baik,” tutur Ilman.

Pada hari pertama, PBAK tingkat Institut ini memaparkan informasi tentang kampus. Pelaksanaan PBAK dilakukan guna menyambut mahasiswa baru dengan pengenalan budaya akademik, kelembagaan, dan Kemahasiswaan di kampus IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

Sumanta, selaku Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon menjelaskan dalam sambutan pembukaannya mengenai genealogi sejarah pengambilan nama kampus IAIN Syekh Nurjati Cirebon, “Syekh Nurjati sendiri ialah merupakan salah seorang Wali kenamaan Cirebon yang juga Guru dari Sunan Gunung Jati, bahwa lembaga kita merupakan amanah kesinambungan dan keberlanjutan tugas dari para wali,” jelasnya.

"Ada satu wasiat bagi kita dari Guru Sunan Gunung Jati ini ialah 'Ingsun Titip Tajug lan Fakir Miskin' Tajug sendiri adalah simbol pendidikan, ini adalah instrumen sebagai wadah menghasilkan budaya cerdas intelektual, emosional, dan juga spiritual. Selanjutnya yakni, Fakir Miskin, kita juga menyediakan beragam beasiswa yang fantastis sebesar 13 miliar rupiah dari beasiswa bidikmisi, beasiswa miskin, prestasi, dan lainnya ini juga kita wujudkan karena sebagaimana implementasi peran dan pesan dari Syekh Nurjati,” tambahnya.

Masih dari Sumanta, ia menutup sambutan dengan ucapan selamat kepada para calon mahasiswa baru IAIN Syekh Nurjati Cirebon. "Selamat bergabung di sivitas akademika, sivitas IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Mari kita bersinergis, agar instansi kita bisa bersama-sama membangun, unggul dan terkemuka di Indonesia,” pungkasnya.


Reporter: Akhmad Jiharka/FatsOen

 


(Suasana Pembukaan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, dibuka oleh Dekan FITK. Foto : Inggit Nurul I/ Anggota Magang LPM   FatsOeN)

Cirebon, LPM FatsOeN – Minggu (28/08/22) Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) IAIN Syekh Nurjati Cirebon mengadakan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Fakultas bertempat di Mahad Al-Jami’ah. PBAK FITK kali ini diikuti oleh 1127 mahasiswa baru yang terpecah kedalam 11 jurusan yang ada di FITK. Kegiatan ini mengusung tema "Membangun Mahasiswa Fakultas Ilmu tarbiyah dan Keguruan yang memahami, Mengimplementasi, Mencintai nilai nilai moderasi beragama,  dan nilai-nilai kebudayaan".

Saifuddin Maulana, selaku ketua DEMA-FITK mengatakan esensi dari terlaksananya PBAK Fakultas adalah memperkenalkan budaya dari fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan.

“Esensi dari PBAK ini yaitu memperkenalkan budaya dari fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan, kajur-kajur dan juga segala macam apa yang ada di fakultas fitk itu sendiri. Saya harapkan mahasiswa baru termotivasi untuk semangat dalam melaksanakan kuliah sesuai dengan jurusan yang dipilih” ungkapnya.

Billy Bimantoro, selaku ketua pelaksana mengatakan bahwa acara berlangsung dengan baik.

“Alhamdulillah acara terlaksana dengan baik tanpa ada kendala, kami para panitia berusaha semaksimal mungkin agar meminimalisir kendalanya. Khususnya dengan jumlah peserta sebanyak 1207 mahasiswa yang harus dikondisikan dengan baik” tuturnya.

Sama halnya dengan Ridho Akbar, Mahasiswa baru dari jurusan Manjemen Pendidikan Islam (MPI) mengatakan bahwa kegiatan PBAK FITK sangat seru dan menarik.

“Saya sangat senang bisa mengikuti PBAK FITK, karena sangat senang dan menarik.” ungkapnya.  


Penulis : Dea Mariyana/ Pengurus LPM FatsOeN

Repoter : Annita Syari'ach/ Anggota Magang LPM FatsOeN