Ilustrasi: Tina Lestari/Anggota Magang LPM FatsOeN

Halo FatsOeNist! Sudah tahu belum nih kalau kampus kita, IAIN Syekh Nurjati Cirebon, punya program studi baru loh, di bidang hukum dan astronomi Islam, yaitu program studi Ilmu Falak.

Ilmu Falak merupakan program studi di bawah naungan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam. Program studi ini berdiri pada 12 April 2021.

Pada saat itu, Ilmu Falak hanya membuka satu jalur masuk yaitu melalui SPMB Mandiri. Hasilnya, didapat 9 orang yang terpilih sebagai mahasiswa di program studi Ilmu Falak. Namun, ada dua mahasiswa yang mengundurkan diri, sehingga saat ini di program studi Ilmu Falak terdapat tujuh mahasiswa saja.

Untuk tahun ini, program studi Ilmu Falak membuka jalur masuk melalui SPAN-PTKIN, UM-PTKIN dan SPMB Mandiri. Info selengkapnya terkait seleksi penerimaan mahasiswa baru tahun 2022 di IAIN Syekh Nurjati Cirebon melalui tiga jalur masuk tersebut bisa FatsOeNist dapatkan di sini.


Ilmu Falak Itu Apa Sih?

Mengutip pernyataan Kaprodi, bahwa "Ilmu Falak merupakan ilmu klasik yang sudah langka namun masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat di era modern saat ini, karena kajian dari Ilmu Falak ini berkaitan dengan ibadah umat Islam. Penentuan arah kiblat di masjid dan mushalla, pembuatan jadwal waktu shalat, persoalan penentuan awal bulan Ramadhan, Syawal serta perhitungan terjadinya gerhana matahari maupun bulan, semuanya berkaitan dengan keabsahan Ibadah. Sehingga praktisi hukum Islam seperti Hakim Pengadilan Agama memerlukan kompetensi atau kemampuan dalam bidang falakiyah, dan di IAIN Syekh Nurjati Cirebon ini, Ilmu Falak dikaji dari sisi fiqh dan sainsnya, lengkap dengan teori serta prakteknya."

FatsOeNist tahu gak kalo Ilmu Falak itu merupakan program studi yang langka loh di Indonesia, beruntung sekali IAIN Syekh Nurjati Cirebon membuka jurusan ini.


Apa Keunggulan Program Studi Ilmu Falak?

Program studi Ilmu Falak memiliki banyak keunggulan, selain mempelajari tentang pengukuran arah kiblat, menentukan waktu shalat, penentuan awal bulan Hijriah, astronomi, dan keabsahan ibadah, program studi ini juga mempelajari tentang hukum.

Selain itu, praktik yang dilakukan di lapangan juga banyak loh, FatsOeNist. Salah satu di antaranya yaitu melakukan pengamatan hilal dan pengamatan peristiwa-peristiwa langit lainnya.

Eitsss... hal itu tentunya didukung dengan fasilitas-fasilitas yang ada di program studi Ilmu Falak. Program studi ini difasilitasi dengan observatorium Falak, dua buah teleskop robotik, berbagai instrumen falak klasik yang telah didigitalisasi menjadi software, serta berbagai fasilitas penunjang pembelajaran lainnya. 

Gimana nih keren banget kan?


Prospek Kerja Lulusan Program Studi Ilmu Falak

Lulusan program studi Ilmu Falak dapat bekerja di Instansi Pemerintah, Hakim Pengadilan Agama, Lembaga Antariksa, Peneliti Antariksa atau Benda Langit, Pegawai Negeri Sipil, Tenaga Pengajar, Media Astronomi, Analisis ilmu Falak, Konsultan.

Wah banyak sekali yah...

Jadi gimana? Apakah FatsOeNist tertarik dengan jurusan Ilmu Falak? 


Penulis: Tina Lestari/Anggota Magang LPM FatsOeN

 

Ilustrasi: Anita Syariah /Anggota Magang LPM FatsOeN

Kabar gembira untuk kita semua, tapi kali ini bukan karena kulit manggis ada ekstraknya, tapi karena IAIN Cirebon Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah punya jurusan baru yaitu Tasawuf dan Psikoterapi atau biasa disebut TAPSI. Jurusan ini sudah berjalan 2 semester. Karena ini merupakan jurusan baru, mahasiswa/inya pun baru angkatan pertama yaitu dari angkatan 2021 dan terdaftar 9 orang hingga sekarang.

Seperti yang dikatakan oleh salah satu mahasiswi dari jurusan tersebut “Tasawuf psikoterapi itu asalnya 12 yang keterima di SPMB, tapi 3 nya mengundurkan diri, dan sisa 9 orang yang bertahan sampai saat ini.”

Langsung aja kita bahas; Apa sih Tasawuf dan Psikoterapi itu?

Tasawuf dan Psikoterapi ialah bidang yang tidak hanya mempelajari ilmu pengetahuan agama Islam (akhlak tasawuf) tetapi juga memahami ilmu psikologi, dan lulusannya dipersiapkan memiliki skil di bidang terapi mental.

Ngomongin soal mental, gimana sih mental mahasiswa jurusan Tasawuf dan Psikoterapi?

“Pas awal-awal kita masuk itu semuanya pada tersesat, tapi akhirnya kita itu tersesat dijalan yang benar,” Itu jawaban dari Maulana, mahasiswa jurusan TAPSI.


KENAPA MEMILIH JURUSAN TAPSI?

Tidak hanya mengkaji sebuah masalah kesehatan mental dari sisi sains dan medis, tapi mahasiswa jurusan ini juga akan mempelajari tentang ilmu-ilmu agama untuk mengintegrasikannya dalam usaha penyembuhan penyakit kejiwaan. Kalau kamu memiliki keterkaitan tentang ilmu kejiwaan dan ingin mengkajinya dengan perspektif agama, maka prodi ini adalah prodi yang cocok banget buat kamu!


APA SAJA YANG DI PELAJARI DI JURUSAN TAPSI?

“Kalo menurut saya, sih, semester 1 sama 2 itu mata kuliah nya masih umum, maksudnya ada yang namanya pkn sama bahasa Indonesia, jadi ga terlalu condong ke ranah tasawuf ataupun psikoterapinya, nanti semester 3 sampe semester selanjutnya baru disitu keluar MK (mata kuliah) yang berkaitan sama tasawuf dan psikoterapi,” kata Maulana.

Berikut mata kuliah jurusan Tasawuf Psikoterapi :

1.     1. Ushul Fiqh

2.    2. Ulumul Qur’an

3.    3. Ulumul Hadits

4.    4. Akhlak Tasawuf

5.    5.   Ilmu Kalam

6.    6.  Ilmu Tasawuf

7.    7. Filsafat Ilmu

8.    8. Psikologi Agama

9.    9. Psikologi Umum

      10. Tafsir Ayat – Ayat Sufistik

11  11.  Psikologi Konseling dan Psikoterapi

12  12. Tasawuf Sosial

      13. Tasawuf Nusantara


PROSPEK KERJA JURUSAN TASAWUF PSIKOTERAPI

Kalian bertanya-tanya pastinya, “lulusan tasawuf psikoterapi jadi apa sih?”. Oke, jadi ada beberapa nih prospek kerja jurusan ini, yaitu :

1.      1. Psikolog

2.      2. Psikoterapis

3.      3. Asisten peneliti bidang tasawuf psikoterapi

4.      4. Tenaga Pendidikan bidang ilmu akhlak dan tasawuf

5.      5.  Penyuluh agama Islam di KUA

6.      6. Pembimbing rohani Islam yang terdapat di rumah sakit, panti asuhan dan lembaga pemasyarakatan

7.      7. Guru agama, Guru Bimbingan konseling (BK)

8.      8. Dosen

9.      9.  Motivator

10    10. Terapis bagi Anak Berkebutuhan Khusus

Masih banyak lagi ya prospek kerja jurusan ini, dan tentunya jurusan ini sangat cocok untuk kamu yang sangat tertarik menjadi psikolog.

Sementara itu, Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, H. Sumanta Hasyim mengatakan, umat Islam baru menyentuh aspek Islam dan iman, sementara ihsan yang merupakan puncak dari tujuan menyempurnakan hidup manusia belum tercapai.

“Itulah pentingnya kita belajar tasawuf. Mengapa kita tidak tertarik dengan tasawuf? Padahal jelas dilakukan oleh Nabi,” ujar Sumanta selaku rector IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Dilansir dari https://web.syekhnurjati.ac.id/fuad/2019/09/12/iain-syekh-nurjati-cirebon-akan-buka-jurusan-tasawuf/

Penulis: Anita Syariah/Anggota Magang LPM FatsOeN

Ilustrasi: Myla Lestrasi/LPM FatsOeN


IAIN, LPM FatsOeN - Simpang siur perkuliahan tatap muka kembali naik daun. Beberapa jurusan bahkan menyatakan akan luring seratus persen pasca lebaran.

"Saya senang sekali jika memang benar akan diadakan kuliah offline dengan full, karena di PTM pasti materi kuliah akan lebih mudah diterima, kita juga kan bisa sekalian memanfaatkan fasilitas kampus," ungkap salah satu mahasiswi IAIN Syekh Nurjati.

Pada semester gasal lalu dan genap, beberapa jurusan memang ada yang mengadakan perkuliahan tatap muka. Tetapi, terbatas hanya di beberapa mata kuliah, dan hal tersebut pun, tergantung atas keputusan dosen serta kesepakatan mahasiswanya.


Tanggapan Warek 1 Perihal Kabar Tersebut

"Untuk PTM tunggu saja SE dari Rektor," tanggapan awal Saefuddin Zuhri, saat diwawancara FatsOeN via daring.

Saat diminta tanggapan lain, beliau mengatakan bahwa kabar yang muncul tersebut memang sebagai persiapan dari jurusan di kampus.

"Itu persiapan dari jurusan, karena ada wacana untuk PTM jika kondisi pandemi Covid-19 sudah melandai," katanya.

Saefuddin juga menambahkan bahwa di beberapa perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKI) lain, memang sudah ada PTM dalam pembelajarannya. Seperti UIN Purwokerto sejak Maret 2022.

Perihal PTM ini pula, beliau menegaskan bahwa meski SE PTM belum ada, agenda perkuliahan tatap muka sudah menjadi wacana. 

"SE belum ada. Wacana untuk PTM sudah pernah disampaikan," pungkasnya.


Reporter: Rifki Al Wafi/LPM FatsOeN

Penulis: Alya Nurkhalizah/Anggota Magang LPM FatsOeN

Ilustrasi: freepik.com


Pendusta...

Senyumannya hanyalah tipuan

Canda tawanya adalah kebohongan

Haruskah kau tutupi kesedihan

Hanya untuk terlihat tegar


Pendusta...

Haruskah kau telan penderitaan

Hanya karena tinggal seorang

Tangan munggilnya mengemis pertolongan

Kepada Sang Penguasa Alam


Di mana?

Di manakah kebahagiannya?

Sulit baginya bangkit

Bukan karena tak ingin

Karena kesedihannya teramat mendalam


Lihat

Lihatlah ia termenung

Lihat

Lihatlah ia menangis

Lihat

Lihatlah air matanya


Pudar

Pudarlah wahai kesengsaraan

Kembali

Kembalilah wahai cinta dan kasih sayang

Temani, temanilah ia dalam kesendirian


Karya: Nirwan Maulana

Penulis: Rifki Al Wafi


IAIN, LPM FatsOeN - Jika kamu berpendapat bahwa perpustakaan adalah salah satu elemen penting dalam sebuah universitas, ya, kamu sependapat dengan Saya.

Perpustakaan merupakan tempat paling mewah bagi mereka yang haus akan bacaan, referensi dan juga tempat duduk yang nyaman. Perpustakaan secara definisi resmi, diartikan sebagai tempat, gedung, atau ruangan yang disediakan untuk pemeliharaan dan penggunaan koleksi buku dan sebagainya.

Kalau menurut ketentuan perundang-undangan, yaitu dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, Pasal 1 angka 10 mengamanatkan bahwa, yang dimaksud dengan perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang merupakan bagian integral dari kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan berfungsi sebagai pusat sumber belajar untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan yang berkedudukan di perguruan tinggi.

Ya, mau diartikan seperti apapun, singkatnya, bagi Saya, kamu dan kita, perpustakaan adalah tempat di mana buku-buku bertengger. Mulai dari buku yang sifatnya akademis, non-akademis bahkan buku rusak pun kadang masih dipajang di dalam perpustakaan.

IAIN Syekh Nurjati Cirebon (disebut juga IAIN SNJ), sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia tentu tidak lupa untuk menyediakan perpustakaan sebagai salah satu instrumen pembelajaran di kampus.

Berdiri sejak tahun 1965, perpustakaan IAIN Syekh Nurjati Cirebon masih berdiri kokoh sampai tahun ini.

Bangunan yang terdiri dari tiga lantai ini, menjadi satu-satunya perpustakaan besar yang ada di IAIN SNJ. Di beberapa fakultas, ada yang sudah menyediakan perpustakaan tersendiri, seperti FSEI, dan FUAD. Tapi, tetap, perpustakaan utama selalu jadi primadona.

Terletak di samping IAIN Student Center (ICC), dan menghadap ke arah timur, perpustakaan selalu siap menjamu para pemustaka. Namun, dalam beberapa bulan terakhir, semenjak merebak covid-19 di Indonesia, termasuk Cirebon, jam pelayanan perpustakaan pun mengalami perubahan.

Normalnya, jika mengutip dari laman resmi perpustakaan IAIN SNJ, jam pelayanan dimulai pada kisaran pukul 8.00 sampai pukul 16.00 WIB. Buka setiap hari kerja, yaitu Senin sampai Jumat.

Namun, jam pelayanan tersebut berubah, menjadi setengah hari atau hanya melayani dari jam 8.00 pagi, sampai pukul 12.00 saja.

Baca Juga: Perpustakaan Tutup, Mahasiswa Mengeluh Karena Harus Putar Balik

Untuk mengetahui apa penyebab perubahan tersebut, Saya bertemu dengan Yayat, selaku Ketua Perpustakaan, dan Tohirin, selaku pustakawan muda di perpustakaan. Meski gelarnya pustakawan muda, beliau tergolong senior, loh, di sini.

Menurut Tohirin, perubahan jam layanan perpustakaan mengikuti SE Rektor, “Kalo kita, si, kan merujuk pada SK Rektor. SK Rektor tentang pelayanan di masa pandemi pada Bulan Januari sudah dimulai. Karena dibatasi, jadi dibatasi seratus orang per hari. Kalo misalnya, surat edaran rektor 100%, kita juga mengikuti,” katanya.

Yayat turut menambahkan, “Bahkan Romadhon itu, untuk bukan hanya di layanan perpus, jam kerja saja ada pengurangan, masuk jam 8 pulang jam 3. Jadi, sekarang makin ini (sebentar), khusus Romadhon. Jadi terkait masalah kebijakan setengah hari itu, karena pak Rektor membuat kebijakan seperti itu, pak Rektor juga merujuk pada situasi covid yang belum berakhir,” imbuhnya.

Jika mau dikatakan, singkatnya, selama masih ada situasi dan problema covid, maka jam pelayanan akan seperti itu terus, setengah hari. Keduanya pun senada mengatakan, bahwa perkuliahan juga masih didominasi secara daring, jadi hal tersebut berpengaruh.

 Penulis: Rifki Al Wafi


IAIN, LPM FatsOeN - Mau tidak mau, suka tidak suka, setiap hal yang hampir kita sentuh akan berubah menjadi sesuatu yang berbasis digital. Pembelajaran, mengumpulkan tugas perkuliahan, sambat, ghibahin kawan, atau mencari referensi bacaan, semua sudah bisa diakses lewat dunia digital.

Begitu pun yang sedang diupayakan perpustakaan IAIN Syekh Nurjati dalam merespon perubahan dunia tersebut. Digitalisasi, menjadi kunci menyelaraskan pelayanan yang terbatas secara tatap muka, agar bisa menjangkau seluruh mahasiswa meski sedang di luar kota.

Buku elektronik atau e-book, merupakan salah satu produk yang sedang dikembangkan di perpustakaan IAIN Syekh Nurjati. Bisa diakses lewat laman resmi atau lewat aplikasi. Untuk aplikasi e-libsyekhnurjati sendiri, sudah bisa diakses di Playstore.

Baca Juga: Apa Kabar Learning Management System (LMS) atau SiMpeL?

Tohirin, sebagai salah satu pustakawan muda, tapi sudah cukup lama bertugas di sini mengatakan bahwa e-book ini bisa jadi salah satu rujukan atau sebagai referensi.

“Untuk referensi itu ada e-book, dan itu sudah bisa diakses dari rumah. Itu ada di web, nanti di sana ada pilihan, mau di web atau di aplikasi android,” paparnya.

Proses digitalisasi tersebut dimulai sejak Januari 2022. Bekerja sama dengan vendor kubuku, perpustakaan menyediakan kurang lebih 300 buku dalam bentuk elektronik atau e-book.

Meski tergolong cukup banyak, buku-buku yang ada di koleksi tersebut hanya bersifat tambahan, bukan peralihan buku dari perpustakaan utama ke koleksi e-book perpustakaan. Jadi, untuk membaca buku yang ada di perpustakaan utama, masih harus pergi ke perpustakaan secara langsung.

Beberapa mahasiswa masih belum familiar dengan e-book tersebut. Rencananya, pasca lebaran pihak perpustakaan akan mengadakan pertemuan dengan kosma tiap jurusan untuk sosialisasi koleksi e-book tersebut.

“Mudah-mudahan kalau tidak ada halangan, habis lebaran mungkin kita semua kosma akan dikumpulkan untuk tutorial cara mendaftar. Langsung diajarin, langsung dibuka hp-nya, nanti langsung diajarkan ke teman lainnya,” pungkas Tohirin.

Suasana saat Pak Joko Widodo (Presiden Republik Indonesia) mengunjungi pedagang yang ada di pasar Kanoman, Kota Cirebon, Rabu (13/4/22).Foto : Dea Mariyana/LPM FatsOeN


Cirebon, LPM FatsOeN - Rabu (13/4/22) Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah tiba di kota Cirebon pada pukul 08.00 WIB tepatnya di bandara Cakrabuana, Penggung, Kota Cirebon. Informasi yang dihimpun dari radarcirebon.com bahwa tujuan pak presiden datang ke Cirebon untuk membagikan Bantuan Langsung Tunai (BLT). 

Setelah mendarat di bandara, Jokowi langsung disambut oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Kemudian, langsung menuju lokasi titik acara yang pertama di Pasar Harjamukti. Nampak warga berjejer di pinggir jalan raya Jendral Sudirman dengan melambaikan tangan. Setelah selesai di titik pertama, Jokowi melanjutkan perjalan ke titik pembagian BLT kedua, tepatnya di pasar Kanoman. Saat si pasar Kanoman, pak presiden disambut oleh Walikota Cirebon, Nasrudin Azis.

Ditemani pak gubernur dan walikota, presiden Jokowi membagikan BLT secara langsung kepada pedang yang ada di pasar kanoman. Dari hasil liputan yang di lakukan oleh reporter LPM Fatsoen

Bahwa pedagang bukan hanya mendapatkan minyak goreng, namun juga mendapatkan uang tunai senilai 1,2 juta per individu.

Setelah kunjungan di pasar Kanoman, presiden langsung melanjutkan perjalanan ke titik ketiga yaitu daerah pelabuhan Cirebon sekaligus meninjau proyek padat karya. Dan dilanjutkan ke kampung nelayan, Bandengan, Kota Cirebon.


Penulis : Dea Mariyana