Prosesi pelantikan Pengurus Besar dan Dewan Pimpinan Wilayah IKMAPISI ke-3 Periode 2022/2023. Bertempat di gedung auditorium pascasarjana Lantai 3 IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Senin (14/03/22). Foto: LPM FatsOeN.

IAIN, LPM FatsOeN - Senin (14/3/22), Ikatan Mahasiswa Pendidikan Islam Anak Usia Dini Seluruh Indonesia (IKMAPISI), melaksanakan pelantikan Pengurus Besar (PB) dan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) IKMAPISI ke-3 periode 2022/2023.

Bertempat di gedung auditorium pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon  lantai 3, kegiatan ini mengusung tema “Meningkatkan Kreativitas, Solidaritas, dan Integritas Mahasiswa PIAUD seluruh Indonesia di Era 5.0”.

Kegiatan tersebut, dihadiri oleh 45 orang dari perwakilan 21 kampus di Indonesia.

Dalam sesi sambutan, Devi Aprillia menyampaikan, "Dukungan dan bimbingan para dosenlah yang membuat kiprah mahasiswa PIAUD diakui secara luas."

Ilman Nafi'a, selaku Wakil Rektor III IAIN Syekh Nurjati Cirebon, turut mengapresiasi kegiatan dan prestasi yang telah dicapai oleh mahasiswa PIAUD di tingkat nasional.

"Kreasi mahasiswa PIAUD IAIN Syekh Nurjati Cirebon selalu berbasis pada prestasi dan output karya. Makanya, banyak sekali karya-karya yang dihasilkan oleh mahasiswa PIAUD," ujarnya.

Masih dari Ilman, ia menambahkan, "Beberapa kegiatan seni khususnya, biasanya anak-anaknya berprestasi, mendominasi banyak dari mahasiswa PIAUD. Karena mereka memang dari awal-awal sudah diajarkan dosennya untuk punya emosi seni, baik bersifat lokal, regional, maupun nasional," tambahnya.

Kemudian, kegiatan dilanjut dengan prosesi pelantikan PB dan DPW IKMAPISI, serta serah terima bendera dari ketua umum sebelumnya periode 2019/2021 kepada ketua umum baru periode 2022-2023.

Setelah sambutan dari ketua umum sebelumnya dan terpilih, kegiatan dilanjut pengarahan dari Sidik Sisdiyanto selaku Kasubdit Sarpras Kemahasiswaan Diktis Ditjen Pendidikan Islam, dan ditutup dengan pembacan doa.


Penulis: Rifki Al Wafi

Suasana diskusi publik Ada Apa dengan Wadas”, Hasbi Muhammad (kiri) sebagai moderator, Dr. A. Syatori, M.S.i (penanggap), tim solidaritas SALAM Institute untuk Wadas: Lina, Iif, Alim, Zikri (pemantik) bertempat di Auditorium SBSN Lt. 4 FSEI IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Senin (14/03/22). Foto: LPM FatsOeN/Dea Mariyana

IAIN, LPM FatsOeN - Senin (14/3/22), Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Faktultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI) dan SALAM Institute menyelenggarakan diskusi publik dengan tema “Ada Apa dengan Wadas? (Kabar dari Garis Depan Perjuangan Warga Wadas)” di Auditorium SBSN Lt. 4. Kegiatan tersebut dihadiri oleh jajaran dekanat FSEI, elemen ORMAWA di lingkungan IAIN Syekh Nurjati Cirebon serta masyarakat umum.  

Kegiatan diskusi publik ini diselenggarakan sebagai ajang solidaritas terhadap warga Wadas yang menjadi korban tindakan pelanggaran HAM.

“Acara ini merupakan forum solidaritas. Sebagai mahasiswa, kita perlu melakukan implementasi tridharma perguruan tinggi, yaitu pengabdian. Saat ini keberadaan Wadas sangat urgen sekali. Terhitung dari bulan Februari, banyak sekali tindakan-tindakan yang memang kita selaku mahasiswa itu menilai melanggar hukum, bahkan melanggar asas-asas kemanusiaan. Maka dari itu penting bagi kita untuk membahas isu-isu terkait dengan yang terjadi di Wadas agar teman-teman mahasiswa menemukan sumber yang terpercaya dari pihak yang ikut turun langsung ke desa Wadas, dan perlu bagi kita untuk membangun gairah sosial untuk membela rakyat Wadas sesuai dengan perundang-undangan yang ada,” ujar Denis selaku Ketua Umum DEMA FSEI.  

Wadek III FSEI, Syatori mengatakan bahwa kegiatan diskusi ini perlu untuk dilaksanakan, karena persoalan Wadas ini menyangkut hak hidup seseorang.

“Apa yang terjadi di Wadas bukan hanya sekedar persoalan material, tapi persoalan kemanusiaan. Banyak ketimpangan hukum yang terjadi, banyak hak masyarakat yang direnggut, serta banyak regulasi yang rancu. Bisa jadi, apa yang terjadi saat ini ditunggangi oleh kepentingan terselubung,” kata Syatori.

Selain itu, Hilman Al-Farisi, perwakilan BEM Universitas Nahdatul Ulama (UNU) mengatakan bahwasanya diskusi publik ini penting untuk dilaksanakan sebagai bentuk kritisasi terhadap pemerintah atas segala pelanggaran yang terjadi terhadap masyarakat.

“Apa yang terjadi di Wadas saat ini jelas bertolakbelakang dengan nilai kemaslahatan. Adanya pertambangan ini sangat merugikan masyarakat Wadas, karena banyak aspek khususnya perekonomian yang terkendala jika proyek pertambangan ini tetap dilaksanakan,” kata Hilman.

Adapun harapan terkait dengan persoalan di Wadas, Denis menuturkan agar pemerintah dapat melakukan tindakan sesuai jalur hukum yang berlaku, serta masyarakat khususnya mahasiswa perlu menyatukan aksi demi membela hak warga Wadas.

“Jika  pemerintah ingin melaksanakan program nasionalnya itu, silakan untuk menempuh jalur-jalur yang sudah ditentukan. Adapun kemudian sebagai masyarakat khususnya mahasiswa, perlu adanya solidaritas baik dalam bentuk doa maupun turun ke lapangan mengawal masyakarat Wadas untuk mengembalikan hak-hak mereka,” tuturnya.

Hilman juga menyampaikan harapannya terkait dengan keberlangsungan kasus yang terjadi di Wadas.

“Mahasiswa sebagai agent of change perlu memiliki jiwa kritis. Ini merupakan tugas kita semua sebagai mahasiswa. Kita perlu melakukan aksi dengan turun ke jalan untuk memperjuangkan hak warga Wadas. Harapan saya, seluruh elemen baik masyarakat maupun pemerintah harus turut serta dalam menyelesaikan persoalan yang terjadi,”  pungkasnya.


Penulis: Deda Aenul Wardah

Foto sebagian pengurus DEMA-FITK dan Ormawa FITK saat turun ke lapangan untuk aksi solidaritas peduli banjir Serang, Banten. Minggu (6/03/22). Foto: LPM FatsOeN/Dea Mariyana.

IAIN, LPM FatsOeN - Minggu (6/03/22), Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) bersama Ormawa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) mengadakan Aksi Solidaritas Peduli Banjir Serang, Banten. Kegiatan ini diikuti oleh 20 orang dari pengurus DEMA-FITK dan 24 orang dari Ormawa FITK. 

Sebelum pengurus dan Ormawa FITK turun ke lapangan. Ketua DEMA-FITK, Saifuddin, mengucapkan terima kasih kepada Pengurus dan teman-teman Ormawa yang telah hadir untuk mengikuti aksi solidaritas. 

"Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua teman-teman yang berkenan hadir meluangkan waktunya untuk ikut terlibat di dalam aksi solidaritas peduli bencana banjir di serang, banten," ujar Saifuddin selaku ketua DEMA-FITK.

Saifuddin menambahkan bahwa, aksi ini dilatarbelakangi karena kita sebagai mahasiswa mempunyai tugas untuk memperjuangkan atas nama kemanusiaan. 

"Perlu kita ketahui teman-teman sekalian bahwa ini adalah tugas kita bersama sebagai mahasiswa untuk berjuang atas nama  kemanusiaan. Mau menunggu siapa lagi yang harus memulai kalau bukan kita yang lebih dulu. Tentu, kita mestinya sadar sebagai mahasiswa bahwa mereka sangat membutuhkan uluran tangan kita. Maka dari itu saya tegaskan sekali lagi. Dunia ini berputar, selagi kita masih bisa berbuat baik maka segerakanlah, karena kita ketika susah tentu kita pun pasti membutuhkan bantuan sesama," tambahnya. 


Penulis : Dea Mariyana

Foto pengurus Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) IAIN Syekh Nurjati Cirebon saat launching kabinet di Auditorium Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Minggu (6/03/22). Foto: LPM FatsOeN/Anita

IAIN, LPM FatsOeN - Minggu (6/03/22), Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) IAIN Syekh Nurjati Cirebon mengadakan kegiatan Launching Kabinet, Upgrading, dan Rapat Kerja 2022/2023. Kegiatan ini diselenggarakan di gedung Pascasarjana lantai 3 yang dihadiri oleh Warek III Bidang Kemahasiswaan, Kasubag Kemahasiswaan, SEMA-I, Ormawa Se-IAIN,  Organisasi Daerah dan Organisasi Ekstra yang ada di IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

Acara ini mengusung tema "Aktualisasi Potensi Diri dan Rencana Kerja Serta Semangat Militansi Demi Terwujudnya Dewan Isntitut yang Adaptif, Responsif, Inovatif dan Futuristik". Kadadi, selaku ketua pelaksana mengatakan bahwa acara ini dilatarbelakangi karena adanya inovasi baru dari pengurus DEMA-I Periode 2022/2023 perihal launching kabinet dan mempunyai tujuan untuk memperkenalkan DEMA-I kepada mahasiswa, Organisasi Daerah (Orda) dan Organisasi Ekstra yang ada di kampus.

"Latar belakang adanya inovasi baru dari pengurus DEMA tahun 2022/2023 dengan mengusung launching kabinet baru. Tujuannya untuk memperkenalkan DEMA Institut kepada mahasiswa, Orda, organisasi sekitar kampus. Agar dapat saling mengenal dan berkolaborasi," ucap Kadadi kepada reporter LPM FatsOeN.

Acara yang diadakan dalam satu hari ini sedikit memiliki kendala dengan rangkaian acara yang cukup padat dan harus terselesaikan dalam satu hari. Kadadi, selaku ketua pelaksana menambahkan karena waktu yang sempit menjadi kendala dalam terselenggaranya acara ini.

"Rangkaian acara ini di antaranya yaitu launching kabinet, upgrading sekaligus rapat Kerja internal DEMA Institut. Waktu yang sempit menjadi kendala dalam terselenggaranya acara ini," tambahnya. 

Dalam acara kali ini juga, mempunyai tujuan untuk mengesahkan nama kabinet. Seperti yang dikatakan oleh Fatihul Fauzi, selaku Ketua DEMA-I mengutarakan harapan dari arti nama kabinet.

"Arti dari kabinet cakrawala sejati, yaitu cakrawala berarti lengkung langit yang dipenuhi oleh Bintang-bintang, yang di mana harapannya pengurus DEMA Institut ini bisa menjadi bintang-bintang dan pengurus yang andil dalam memajukan lembaga dan mencetak bintang-bintang mahasiswa IAIN Syekh Nurjati, itu merupakan target kedepannya," ujar Fauzi dalam wawancara dengan Reporter LPM FatsOeN.


Penulis: Tina Lestari 

Ilustrator: LPM FatsOeN/Denisa Nazwa Alaida

Sudah 2 tahun semenjak pandemi, semua pembelajaran dialihkan dari yang dulunya Luring menjadi Daring. hal ini sangat-sangat menyulitkan mahasiswa, mulai dari kuota hingga kendala sinyal yang menghilang, namun tugas diburu dosen. 

Beberapa pekan lalu, mendapatkan kabar dari kepala jurusan dan dosen, jika kini mahasiswa IAIN Syekh Nurjati dapat mengakses aplikasi SimPel App yang dibuat khusus oleh IAIN Syekh Nurjati, di mana aplikasi ini berfungsi sebagai alat pembelajaran online yang menghubungkan mahasiswa dan dosen untuk mengumpulkan segala macam tugas dan absensi, tentu saja ini hal baik.

Ini menjadi kabar bahagia bagi saya pribadi dan mungkin seluruh mahasiswa IAIN Syekh Nurjati, karena ini menjadi bukti kemajuan teknologi bagi IAIN Syekh Nurjati yang bertransformasi menjadi Universitas Islam Siber Syekh Nurjati Indonesia.

Hal ini membuat saya percaya bahwa ini loh kampus Islam siber pertama di Indonesia nyata adanya, ini sangat berguna untuk pembelajaran daring yang akan lebih sat set sat set, tidak akan ada kendala dan drama dalam pengumpulan tugas dan absensi, begitupun mahasiswa dan dosen juga akan bahagia.

Saat aplikasi SimPel ini launching dan mulai saya gunakan untuk mengisi absensi, tak lama muncul tulisan "502 Bad Gateway" ini membuat saya geleng-geleng kepala, Kenapa? Karena ternyata aplikasi buatan kampus siber ini down

Namanya SimPel tapi penggunaannya rumit, amat sangat rumit.

Tampilan awal aplikasi SimPel

Jika boleh memilih, lebih baik saya kembali absen di Google Form dan mengumpulkan tugas pada Google Classroom daripada dikumpulkan pada aplikasi SimPel ini.

Hal ini tidak hanya dirasakan oleh saya, namun hampir semua mahasiswa IAIN Syekh Nurjati mengalami kendala ini. Berlangsung dari awal launching hingga hari ini.

Seluruh mahasiswa nampak kesulitan mengakses pembelajaran, ditambah deadline yang semakin mendekat. Rasanya seperti sedang dikejar lonceng kematian.

Mungkin jika belum siap menampung pembelajaran daring, bisa dikaji ulang terlebih dahulu. Sehingga tidak membuat semua yang sudah diharapkan itu luntur seketika.


Penulis: Tina Lestari

Foto bersama antara jajaran Rektorat IAIN Syekh Nurjati Cirebon dengan Polres Cirebon Kota setelah dibukanya acara Vaksinasi Booster di Ma'had Al Jamiah IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Jumat (25/02/2022). Foto: LPM FatsOeN/Wiyanti Aisyah

IAIN, LPM FatsOeN - Jumat (25/02/22), bertempat di Ma'had Al Jamiah IAIN Syekh Nurjati Cirebon, telah dilaksanakan Vaksinasi Booster. Acara ini diselenggarakan oleh Polres Cirebon Kota yang bekerjasama dengan IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Acara ini dilatarbelakangi oleh program pemerintah bahwa seluruh warga masyarakat Indonesia wajib melaksanakan vaksin. 

Wakapolres, Kompol  Ahmad Troy Aprio, S.Ik, dalam wawancaranya dengan Reporter LPM FatsOeN mengatakan, "Untuk vaksin ketiga atau Booster yang kita laksanakan di IAIN Cirebon ini dilatarbelakangi program pemerintah bahwa seluruh warga masyarakat Indonesia wajib melaksanakan vaksin. Untuk bertahan ataupun untuk memberi stamina kesehatan maupun daya tahan terhadap pandemi yang saat ini sedang melanda seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia yaitu Covid-19 apalagi ada varian baru yaitu Omicron. Jadi untuk vaksin ketiga atau Booster ini memang sangat diperlukan oleh seluruh kalangan terutama dewasa ataupun 18 tahun ke atas," kata Pak Troy kepada reporter LPM FatsOeN. 

Karena terdapat 1000 dosis yang disediakan, acara ini menurunkan 4 tim, kurang lebih 20 orang yang terdiri dari gabungan tenaga kesehatan, Polres Cirebon Kota, PMI dan pemerintah Kota Cirebon yang bekerja sama dengan IAIN Syekh Nurjati Cirebon. 

Acara ini didukung penuh oleh Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, seperti yang dikatakan oleh Wakapolres, Kompol  Ahmad Troy Aprio, S.Ik, dalam wawancara dengan Reporter LPM FatsOeN, "kegiatan ini memang untuk dari awal vaksin 1,2 dan 3 sampai dengan Booster, sudah memang jelas dari pemerintah kota Cirebon, kepolisian, TNI, semua kalangan termasuk lembaga masyarakat yang turut peduli. Khusus di IAIN ini sendiri didukung penuh oleh pihak kampus IAIN Syekh Nurjati Cirebon, termasuk Bapak Rektor mendukung penuh. Mulai dari vaksin 1, vaksin 2, Alhamdulillah sampai dengan vaksin ketiga Booster ini," kata Kompol Ahmad Troy Aprio. 

Bapak Troy juga mengatakan bahwa Acara ini diadakan serentak di seluruh Indonesia, seperti yang dilihat di ruang tengah Ma'had sedang berlangsung zoom meeting vaksinasi serentak Indoensia.

"Seperti yang kita ketahui di sini dilaksanakan zoom meeting oleh bapak Kapolri. Karena memang dilaksanakan setiap harinya serentak di seluruh Indonesia, seluruh wilayah, kota, dan kabupaten. Seluruh wilayah Indonesia dilakukan serentak pada jam yang sama, waktu yang sama  dan dihadiri oleh seluruh instansi-instansi terkait di wilayah kota atau kabupaten tersebut. Seperti yang kita lihat, saat ini bapak Kapolri sedang melaksanakan di daerah Riau, itu tampil di Provinsi Riau, dan seluruh Kapolda di wilayah masing-masing," kata Bapak Troy.


Penulis : Dea Mariyana

Suasana Vaksinasi Booster di lapangan Ma'had Al Jamiah IAIN Syekh Nurjati Cirebon, terlihat peserta vaksin sedang mengantri, Jumat (25/02/2022). Foto: LPM FatsOeN/Akromah

IAIN, LPM FatsOeN - Jumat (25/02/22), IAIN Syekh Nurjati Cirebon adakan vaksinasi masal bertempat di Ma'had Al Jamiah. Ketua Satgas Covid-19 IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr. H. Ahmad Yani, M.Ag mengatakan bahwa vaksinasi ini diperuntukkan bukan hanya untuk keluarga besar IAIN, namun untuk masyarakat sekitar.

"Untuk vaksin Booster atau ketiga ini, diperuntukan bukan hanya untuk keluarga besar IAIN yaitu terdiri dari dosen, karyawan dan mahasiswa tapi juga untuk masyakarat sekitar di wilayah dekat kampus," Ujar pak Yani kepada reporter LPM FatsOeN. 

Beliau menambahkan harapan setelah diadakannya vaksinasi ini, untuk semua yang telah divaksin semoga daya tahan tubuh atau imunnya lebih kuat lagi.

"Harapan untuk setelah pelaksanaan vaksin tiga atau Booster ini, tentu semua yang telah divaksin lebih kuat daya tahan tubuhnya atau imunnya. Lebih sehat dan tentu ini menjadi inspirasi bagi yang lain bahwa vaksin satu, dua, dan tiga yang sekarang ini sebagai ikhtiar maksimal dari manusia selain doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT untuk memproteksi diri, melindungi diri dari kemungkinan terkonfirmasi Covid-19," Tambahnya. 

Ketua DEMA-I, Fatihul Fauzi, mengatakan bahwa acara terdapat beberapa kendala seperti peserta yang belum mencapai 6 bulan tapi tetap mendaftar vaksin, dan ada yang masih ragu untuk vaksin ketiga karena khawatir efek yang ditimbulkan akan menyebabkan sakit.

"Sebenernya kalau bicara tentang kendala itu sedikit. Yang jelas informasi yang kami buat itu sudah disampaikan secara masif ke mahasiswa di lingkungan IAIN, sudah seluruhnya bahkan sampai ke kosma, ke kelas-kelas kemudian kita juga menginformasikan kepada jajaran ketua umum BEM di wilayah Cirebon untuk menyampaikan informasi kepada mahasiswa di kampusnya. Kemudian ke masyarakat juga kita kemarin sudah sempat cetak flyer karena untuk pendaftaran masyarakat sekitar juga diumumkan. Sudah disebar ke masyakarat sekitar wilayah kampus. Cuma lagi dan lagi, tadi kendalanya ada yang belum mencapai 6 bulan, kemudian ada keraguan untuk melaksanakan vaksin ketiga karena beberapa informasi yang didapatkan vaksin ketiga ini lumayan sakit, katanya kata masyakarat sekitar yang sudah melaksanakan vaksin. Cuma harapan besar kami ini, sejauh ini sampai siang pun yang daftar dari lingkungan masyarakat ada harapannya," kata Fatihul kepada reporter LPM FatsOeN.

Sama halnya dengan beberapa mahasiswa yang mengikuti vaksinasi, mereka mengatakan harapannya setelah divaksin, "Harapannya agar imun kita menjadi kebal dari virus dan terhindar dari omicron agar cepat selesai pandeminya," Ujar salah satu mahasiswa jurusan biologi. 

Tenaga kesehatan, Ibu Dwi Yanti Purbasari (Tim Kesehatan Vaksinator STIKES Mahardika Cirebon) mengatakan kepada reporter LPM FatsOeN bahwa syarat utama mengikuti vaksinasi harus sehat.

"Untuk kegiatan vaksinasi booster ini memang kelanjutan dari vaksinasi Covid-19 yang kedua. Sehingga syaratnya adalah setelah vaksinasi kedua itu minimalnya 6 bulan kemudian baru boleh dilakukan vaksin Booster kemudian dalam keadaan sehat walafiat tentunya yah. Tidak ada penyakit apapun baik itu penyakit inveksi, batuk, pilek dan sebagainya. Serta penyakit-penyakit darah tinggi demam, diabetes melitus, jantung dan sebagainya. Intinya syaratnya memang harus sehat," Tutur ibu Yanti kepada reporter LPM FatsOeN.


Penulis: Dea Mariyana