Nama sebelas mahasiswa yang terpilih sebagai anggota SEMA-I dilansir dari akun instagram @ppmiiainsenja2022


IAIN, LPM FatsOeN – Kamis, (13/01). Kepengurusan Senat Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon periode 2022-2023 yang dipimpin oleh Rifqi Fadhillah setelah MUSEMA yang diselenggarakan Panitia Pemilihan Mahasiswa Institut (PPMI) di auditorium FITK lantai 5 hanya memiliki sebelas anggota SEMA-I.

Terkait hal tersebut, Rifqi mengatakan bahwa dia bingung, apakah dia mau menjadi SEMA atau membuat UKM bola saja.

“Ketika saya melihat pamflet tentang itu, saya itu bingung sebenarnya. Apakah ini saya mau menjadi SEMA atau saya bikin UKM bola saja begitu, itu kan kesebelasan, saya jadi pelatihnya,” kata Rifqi

Rifqi juga mengatakan bahwa dari Wakil Rektor III, yang dia dengar tidak akan memberikan Surat Keputusan (SK) ketika anggota dari SEMA-I masih belum ada perwakilan dari setiap jurusannya. Oleh karena itu, setelah MUSEMA kemungkinan akan ada tambahan anggota, namun mekanismenya masih belum dipikirkan lebih jauh.

“Paling untuk ke depannya, saya itu sempat ngobrol juga dengan beberapa orang, memang dari Pak WAREK III, kalo yang saya dengar itu tidak akan memberikan SK ketika SEMA-I tuh belum lengkap. Maksudnya belum ada perwakilan dari setiap jurusannya sebagai anggota dari Senat Institut. Maka dari itu, kemungkinan setelah ini saya akan buka untuk anggota SEMA bagi setiap jurusan. Namun untuk mekanisme itu belum saya pikirkan lebih jauh, yang jelas nanti akan ada tambahan,” kata Rifqi.

Berdasarkan keterangan dari Ketua Pelaksana PPMI, Dedes Baehaki Ramdhany, sebelas anggota SEMA-I dengan Ketua Umum di atas latar belakangnya sebagai berikut:

  1. Wildan Asep Prayoga perwakilan dari MPI
  2. Dimas Adhi Pramana perwakilan dari FSEI
  3. M. Alfian perwakilan dari Tadris IPS
  4. Ahmad Mubarok perwakilan dari Tadris Bahasa Indonesia
  5. Estriana Arifah Mahfud perwakilan dari PMI
  6. Gita Ayu Setioni perwakilan dari Tadris Biologi
  7. Ni’matul Fauziyah perwakilan dari FUAD
  8. Khaerudin perwakilan dari Ekonomi Syariah
  9. Dimas Muhammad Adha perwakilan dari Perbankan Syariah
  10. Dea Inge Usung Pratiwi perwakilan dari KPI
  11. Muhammad Ulin Nuha perwakilan dari AFI
  12. Rifqi Fadhillah perwakilan dari FITK

 

Penulis: Avi Afian Syah

 

Rhio Maheso Jenar (kiri) menyerahkan bendera DEMA-I kepada Fatihul Fauzi (kanan) sebagai simbol pergantian kepengurusan DEMA-I periode 2021-2022 menuju periode 2022-2023, Kamis (13/1). Foto: Avi Afian Syah

IAIN, LPM FatsOeN - Fatihul Fauzi ditetapkan sebagai Ketua Umum Dema IAIN Syekh Nurjati Cirebon periode 2022-2023 dalam acara MUDEMA-I yang diselenggarakan Panitia Pemilih Mahasiswa Institut (PPMI) di auditorium FITK lantai 5, Kamis (13/1).

Fatihul Fauzi ditetapkan sebagai Ketua Umum DEMA-I periode 2022-2023 secara aklamasi, karena hanya ada satu calon Ketua Umum DEMA-I, yaitu dirinya sendiri. Berdasarkan keterangan dari Ketua Pelaksana PPMI, Dedes Baehaki Ramdhany, dia mengatakan bahwa sebelumnya calon Ketua Umum DEMA-I ada dua pendaftar, namun satu pendaftar lainnya belum memiliki sertifikat PPTQ, yang merupakan salah satu syarat calon Ketua Umum. Setelah diverifikasi, hanya satu orang calon yang memenuhi syarat, yaitu Fatihul Fauzi.

“Di DEMA itu ada dua pendaftar, akan tetapi dari satu pendaftarnya itu (sertifikat) PPTQnya belum ada, nah makannya kita verifikasi tidak bisa masuk, nah makannya setelah diverifikasi dan ternyata hanya ada satu, nah makannya tadi (Fatihul Fauzi) langsung di aklamasi sama pimpinan sidangnya,” kata Dedes.

Fatihul Fauzi, setelah ditetapkan sebagai Ketua Umum DEMA-I mengatakan bahwa dia merasa lebih tertantang, karena hal ini merupakan amanah dari Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati, dan ada beberapa kerpercayaan dari jajaran rektorat kepadanya untuk memegang penuh amanah tersebut dan mengemban kepengurusan DEMA-I periode 2022-2023.

"Perasaannya lebih tertantang sebenernya, karena ini merupakan suatu amanah juga dari Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Apalagi ada beberapa kepercayaan dari jajaran rektorat kepada saya untuk memegang penuh amanah, mengemban jalannya periode yang akan datang di Dewan Eksekutif Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati periode 2022-2023," kata Fatihul Fauzi. Dia juga menambahkan, "Harapannya bisa bersinergi, bekerja sama dengan baik dalam membawa harum nama lembaga IAIN Syekh Nurjati Cirebon," tambahnya.

Fatihul Fauzi juga mengatakan bahwa cukup banyak evaluasi dari program kerja DEMA-I sebelumnya, namun dia tetap melihat bahwa kepengurusan sebelumnya sudah maksimal dan patut diapresiasi dengan baik oleh dirinya karena sudah maksimal dengan tidak meninggalkan program kerja yang dicanangkan ketika rapat kerja. Dia merujuk kepada pepatah Arab yang arinya ‘kalau ada beberapa hal yang tidak bisa dikerjakan secara sepenuhnya maka jangan tinggalkan sepenuhnya’.

“Yang saya lihat sudah maksimal, karena kemampuan apa pun dari kepengurusan kemarin diapresiasi dengan baik oleh saya. Ya minimalnya kalau kata pepatah arab itu ma la yudroku kulluhu la yutroku kulluhu, kalau ada beberapa hal yang tidak bisa dikerjakan secara sepenuhnya maka jangan tinggalkan sepenuhnya, dalam artian DEMA itu sudah mencapai maksimal dengan tidak meninggalkan program-program kerja yang sudah dicanangkan dalam rapat kerja,” kata Fatihul Fauzi.

 

Reporter: Aisyah dan Akromah

Penulis: Fadhlih dan Avi

M. Akrom (kiri) menyerahkan bendera SEMA-I kepada Rifqi Fadhillah (kanan) sebagai simbol pergantian kepengurusan SEMA-I periode 2021-2022 menuju periode 2022-2023, Kamis (13/1). Foto: Avi Afian Syah

IAIN, LPM FatsOeN – Rifqi Fadhillah ditetapkan menjadi Ketua Umum Senat Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon periode 2022-2023 dalam acara MUSEMA-I yang diselenggarakan Panitia Pemilihan Mahasiswa Institut (PPMI) di auditorium FITK lantai 5, Kamis (13/1).

Rifqi, yang merupakan mahasiswa jurusan Manajemen Pendidikan Islam semester 7 ini tinggal di Desa Langseb, Kec. Lebakwangi, Kab. Kuningan. Rifqi sebelumnya pernah menjabat sebagai Ketua Divisi Pendidikan di Himpunan Mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam (HIMMAPIS), Ketua Komisi I SEMA-FITK dan sekarang ditetapkan sebagai Ketua Umum SEMA-I periode 2022-2023.

Rifqi, ditetapkan sebagai Ketua Umum SEMA-I periode 2022-2023 secara aklamasi, karena hanya ada satu calon Ketua Umum SEMA-I, yaitu dirinya sendiri.

Rifqi mengatakan bahwa dia merasa senang bisa ditetapkan sebagai Ketua Umum SEMA-I periode 2022-2023 dan dia juga sekaligus merasa sedih, bukan dalam arti negatif, namun karena harus bisa membawa nama SEMA-I dan juga nama lembaga IAIN, khususnya keluarga besar ORMAWA IAIN Syekh Nurjati Cirebon yaitu termasuk UKM, HMJ, ORMAWA Fakultas dan sebagainya, yang merupakan tugasnya dan tugas anggota SEMA-I terpilih lainnya yang mana beban tersebut harus dijawab dengan prestasi.

“Ya saya pribadi sih merasa senang, tapi ya ini juga merupakan suatu hal yang saya harus merasa sedih juga, sedihnya karena ini adalah suatu tugas yang berat, tapi sedih di sini bukan berarti sedih yang negatif, tapi sedih di sini saya harus bisa membawa nama SEMA Institut terutama dan juga membawa nama besar lembaga IAIN khususnya keluarga besar ORMAWA IAIN yaitu termasuk UKM, Fakultas dan sebagainya yang merupakan tugas saya nanti dan teman-teman di SEMA Institut nanti sebagai beban yang harus saya jawab dengan prestasi,” kata Rifqi.

Rifqi juga mengatakan bahwa penilaiannya terhadap kepengurusan SEMA-I sebelumnya sudah cukup bagus, dan dalam kepengurusan selanjutnya ia akan menekankan untuk pembagian tupoksi dalam ranah legislatif dan eksekutif. Senat Mahasiswa tidak akan terlalu banyak menyelenggarakan event organizer, Senat Mahasiswa akan lebih fokus terhadap aspirasi dan advokasi mahasiswa tentang menghimpun, mengevaluasi dan menyuarakan aspirasi yang masuk dari mahasiswa ke jajaran Birokrat. Hal ini karena selain SEMA adalah perancang undang-undang, SEMA juga merupakan representasi dari Mahasiswa itu sendiri.

“Yang akan saya tekankan itu tentang pembagian tupoksi antara ranah legislatif dengan ranah eksekutif. Kita dari SEMA memang tidak akan menyelenggarakan terlalu banyak event organizer gitu, kita akan lebih fokus terhadap aspirasi dan advokasi mahasiswa tentang menghimpun, mengevaluasi dan juga menyuarakan aspirasi-aspirasi yang masuk dari mahasiswa ke jajaran Birokrat begitu, karena SEMA itu selain menjadi perancang undang-undang ya kita adalah representasi dari mahasiswa itu sendiri,” kata Rifqi.

 

Penulis: Avi Afian Syah

Pembukaan acara MUSEMA-MUDEMA IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang diselenggarakan oleh PPMI di gedung auditorium FITK lantai 5, Kamis (13/1). Foto: Avi Afian Syah

IAIN, LPM FatsOeN – Panitia Pemilihan Mahasiswa Institut (PPMI) IAIN Syekh Nurjati Cirebon menyelenggarakan acara Musyawarah Senat Mahasiswa (MUSEMA) dan Musyawarah Dewan Eksekutif Mahasiswa (MUDEMA) IAIN Syekh Nurjati Cirebon di gedung auditorium FITK lantai 5, Kamis (13/1).

Pelaksanaan Acara MUSEMA dan MUDEMA di tingkat institut kali ini mengusung tema "Menumbuhkan Integritas ORMAWA agar Terbentuknya Pemimpin yang Integratif, Aktif, Progresif dan Administratif”. Acara ini dihadiri oleh Wakil Rektor III, perwakilan SEMA-I dan DEMA-I, SEMA-F dan DEMA-F, serta HMJ-HMJ periode 2021-2022.

Ketua Pelaksana PPMI, Dedes Baehaki Ramdhany (kanan) sedang memberikan sambutan dalam acara pembukaan MUSEMA-MUDEMA IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Kamis (13/1). Foto: Avi Afian Syah

Dedes Baehaki Ramdhany, sebagai Ketua Pelaksana PPMI dalam sambutan acara MUSEMA mengatakan bahwa berjalannya kegiatan PPMI ini sudah sejak 28 Desember 2021 sampai pada penyelenggaraan acara MUSEMA. MUSEMA ini merupakan puncak dari beberapa rangkaian acara yang digelar PPMI.

“PPMI ini sudah berjalan dari tanggal 28 Desember sampai sekarang, dan runtutan-runtutannya sudah kita laksanakan, dan mudah-mudahan di hari ini teman-teman semua bisa mengikutinya dengan hikmat dan maksimal, karena di sinilah puncak dari acara PPMI itu sendiri,” kata Dedes.

Ketua SEMA-I periode 2021-2022, M. Akrom (kanan) sedang memberikan sambutan dalam acara pembukaan MUSEMA-MUDEMA IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Kamis (13/1). Foto: Avi Afian Syah

M. Akrom, Ketua Umum SEMA-I periode 2021-2022 dalam sambutannya berpesan kepada kepengurusan Senat Mahasiswa selanjutnya bahwa tidak semata-mata karena Senat Mahasiswa adalah lembaga legislatif maka hanya berbicara mengenai Undang-Undang. Sebagai Senat Mahasiswa harus memahami tri fungsi dari legislatif yaitu controling, budgeting, dan legislasi.

“Yang paling dasar adalah kita harus tahu masalah tri fungsi dari legislatif, yaitu controling, budgeting, dan legislasi. Jangan semena-mena teman-teman hanya tahu masalah legislatif berbicara mengenai Undang-Undang, tidak semata-mata masalah itu. Teman-teman terutama Senat yang ada di sini, harus paham dengan tri fungsi itu,” pesan Akrom.

Ketua DEMA-I periode 2021-2022, Rhio Maheso Jenar (kanan) sedang memberikan sambutan dalam acara pembukaan MUSEMA-MUDEMA IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Kamis (13/1). Foto: Avi Afian Syah

Rhio Maheso Jenar, Ketua Umum DEMA-I periode 2021-2022 dalam sambutannya berharap kepada calon Ketua Umum SEMA dan DEMA IAIN Syekh Nurjati Cirebon agar ke depannya mereka dapat mengembangkan progresifitasnya.

“Untuk ke depannya kepada calon-calon Senat Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon dan Dewan Eksekutif Mahasasiswa nanti di MUDEMA, semoga teman-teman bisa mengembangkan dan bisa membawa lebih progres lagi,” harap Rhio.

Wakil Rektor III, Dr. H. Ilman Nafi’a, M.Ag (kanan) sedang memberikan sambutan dalam acara pembukaan MUSEMA-MUDEMA IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Kamis (13/1). Foto: Avi Afian Syah

Acara pembukaan ini diakhiri dengan sambutan oleh Wakil Rektor III dan pembukaan acara MUSEMA. Wakil Rektor III, Dr. H. Ilman Nafi’a, M.Ag mengatakan dalam sambutannya bahwa disetiap pemilihan mindsetnya adalah untuk kepentingan lembaga, bukan kepentingan siapa-siapa, dan tidak ada hubungannya dengan senior yang ada di UKM dan ORMAWA.

“Tolong disetiap pemilihan mindsetnya itu untuk kepentingan lembaga, bukan kepentingan siapa-siapa, tapi untuk kepentingan lembaga. Ini penting sekali disampaikan, dan tidak ada hubungannya dengan senior Anda yang ada di UKM di ORMAWA itu,” kata Pak Ilman.

 

Penulis: Avi Afian Syah

 

Ilustrasi: freepik.com

Akhir-akhir ini jagat dunia maya tengah dihebohkan dengan adanya pengaduan terkait kasus pelecehan seksual yang terjadi di dalam angkutan umum yakni elf beberapa waktu lalu. Salah satu siswi SLTA yang mengaku telah menyaksikan bahkan mengalami kasus pelecehan seksual tersebut membagikan pengalamannya di akun media sosial instagram miliknya secara direct message (DM) ke salah satu akun instagram media lokal.

Berdasarkan keterangannya, saat itu kondisi elf sedang dalam keadaan penuh dan korban duduk di dekat pintu. Dengan alasan takut korban terjatuh, tiba-tiba pelaku yang merupakan seorang lelaki dengan keterbatasan pada bagian tangannya (disabilitas) meminta korban untuk bertukar posisi. Ketika elf sudah berjalan, secara sadar pelaku meletakan tangannya di atas paha korban. Awalnya korban memaklumi sikap pelaku yang merupakan penyandang disabilitas, namun tak lama kemudian tangan pelaku langsung mengarah ke bagian intim korban. Hal ini sontak mengagetkan korban dan akhirnya korban memutuskan untuk turun dari elf tersebut.

Setelah beberapa waktu, ketika korban hendak menaiki elf kembali,  ia  menemukan dirinya berada dalam satu kendaraan yang sama dengan pelaku. Dari kejauhan, korban mengamati pelaku yang dengan sengaja mencari tempat dekat perempuan agar dapat dengan mudah melancarkan aksinya. Saat itu pelaku mengincar siswi SMP yang duduk disampingnya. Awalnya pelaku terlihat seperti memperhatikan bagian dada siswi SMP tersebut, namun dengan cepat pelaku langsung melakukan hal yang sama seperti yang ia lakukan pada korban yakni mengarahkan tangannya ke bagian intim siswi SMP tersebut. Sontak korban merasa kaget dan ingin menyadarkan siswi SMP tersebut namun bingung harus dengan cara apa ia menyadarkannya.

Tak lama setelah kasus tersebut diberitakan oleh media lokal, hal tersebut menuai banyak tanggapan dari masyarakat. Setelah ditelusuri ternyata tak sedikit korban yang pernah menyaksikan atau bahkan mengalami kasus serupa. Berdasarkan keterangan banyak saksi, pelaku biasa melakukan aksi bejatnya tersebut terhadap siswi SMP atau SMA yang kebanyakan belum memahami terkait perilaku pelecehan seksual.

Setelah dikonfirmasi oleh pihak media lokal, korban yang berada di bawah umur mengaku masih kaget dan trauma pasca kejadian tersebut sehingga belum dapat diwawancarai untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Namun dengan memberanikan diri, korban mencoba untuk menghubungi Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Kuningan melalui media sosial namun belum mendapatkan tanggapan apapun.

Kasus tersebut hanyalah secuil dari banyaknya kasus pelecehan seksual yang terjadi di sekitar kita. Seperti gunung es yang berada di tengah lautan, hanya sedikit kasus yang berhasil terangkat oleh media namun dibalik itu semua masih banyak kasus yang belum kunjung terungkap. Hal ini tentu perlu mendapat perhatian khusus oleh kita semua bahwasanya kasus pelecehan seksual dapat menimpa siapapun, dimanapun dan dalam keadaan apapun.


Penulis: Deda Aenul Wardah

Disadur dari: https://kuninganmass.com/viral-dugaan-pelecehan-ke-penumpang-di-elf-korban-mengaku-trauma/

Ilustrasi: freepik.com

Dua pekan kemarin tepat kita melalui hari-hari di tahun 2022. Sepertinya semua orang sama di awal tahun mereka berdoa dan berharap di tahun 2022 dengan segala tujuan dan pencapaian yang ingin mereka raih. Namun nyatanya dua pekan berlalu saja mereka sudah mengeluh dan pasrah. Seperti sudah lelah dengan keadaan dunia yang makin lama, makin membuat badan ini menyerah.

Inikah mental orang Indonesia, di awal saja mereka bersemangat nanti di pertengahan sudah loyo lagi. Bahkan belum sampai di pertengahan. Lucu memang hahaha.

Mungkin tahun baru terdengar sangat mengasyikkan bagi anak kecil, mereka hanya tahu di akhir Desember bakal banyak kembang api yang menghiasi langit malam, lalu lalang orang-orang di jalanan, kemudian ada beberapa ritual khusus yang biasa dilakukan oleh sebagian orang Indonesia yaitu "memanggang ayam". Namun berbeda dengan orang dewasa. Diawal mereka berdoa bak tahun baru adalah Tuhan yang akan mengabulkan segala permintaan dan harapan. Sampai ada meme "berdoa kok ke tahun, berdoa ke Tuhan dong" sepintas kata itu mungkin terdengar sarkas sekali. Tapi coba teliti lagi, makna kalimat tersebut mengingatkan kita bahwa, tak ada yang patut disembah kecuali Allah. Dia Yang Maha Kuasa atas segala kehendaknya. 

Banyak caption serta meme yang bertebaran di dunia maya, khususnya Instagram. Dilansir dari databoks.katadata.co.id terdapat 91 juta pengguna Instagram di Indonesia. Sebuah nominal yang cukup besar. Maka dari itu tak heran jika sebuah informasi akan kalian dapatkan lebih cepat di Instagram. Daripada media sosial yang lain. Karena memang dengan kecanggihan teknologi yang semakin berkembang, kemudian manusia yang selalu haus akan rasa ingin tahu. Menambah khazanah keilmuan yang ada di dunia ini. 

Kembali lagi ke harapan di tahun 2022, banyak orang yang menginginkan di tahun ini mendapatkan hal-hal yang baik, namun mereka lupa akan takdir Tuhan yang sudah dituliskan jauh sebelum mereka lahir. Tapi jangan menyerah hanya karena takdir, Tuhan akan berkehendak sesuai apa yang hambanya prasangkakan. Maka dari itu, melangkahlah, jangan takut untuk jatuh. Di depan sana masih banyak halang rintang yang menunggu. Percayakan semuanya pada dirimu, kalau bukan kita yang percaya ke diri kita sendiri lantas mau percaya kesiapa lagi. Buat perubahan sesuai apa yang kamu inginkan, sisanya pasrahkan pada Tuhan. 

Kedewasaan memang tak bisa dinilai dari bertambahnya umur, namun kedewasaan bisa kita lihat dan rasakan dari bagaimana kita melihat suatu masalah. Semakin orang itu sabar dan kuat untuk menjalani suatu masalah, maka semakin bertambah kedewasaan seseorang. Tak ayal, tak banyak orang yang bisa menjalani hal seperti itu, karena butuh sebuah proses yang panjang dan kesiapan mental yang terbiasa menjalani hal tersebut. Akhir opini kali ini saya sebagai penulis juga hanya manusia biasa yang sama seperti kalian. Tak luput dari kata "menyerah", tapi saya masih punya keyakinan bahwa Tuhan tak pernah tidur, Dia selalu ada di sisi kita. Percaya pada kita bahwa kita diciptakan di dunia ini untuk dapat melewati masalah tersebut. Maka dari itu tetap semangat, jalani apa yang sudah menjadi takdirmu. 


Penulis: Dea Mariyana

Suasana antrean mahasiswa FITK yang hendak mendaftar ke tempat PLP di gedung FITK lantai 1, Selasa (11/1). Foto: Khansa Salsabila

IAIN, LPM FatsOeN - Terjadi antrean panjang mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) di Ruang PLP gedung FITK lantai 1, Selasa  (11/1). Antrean  tersebut disebabkan oleh adanya pendaftaran tempat PLP bagi mahasiswa FITK.

Disinyalir informasi mengenai pendaftaran tempat PLP tersebut simpang siur serta mendadak dari pihak PLP. Walaupun masih masa libur semester, tak melemahkan semangat mahasiswa untuk mendaftarkan diri ke tempat PLP yang diinginkan. 

Fatimah, salah satu mahasiswi yang sedang mendaftar menuturkan perihal pendaftaran PLP.

"Kalau dari saya sendiri, belum ada pemberitahuan resmi. Jadi informasi ini awalnya masih simpang siur dari grup ke grup. Nah setelah ada konfirmasi dari jurusan katanya untuk Tadris Bahasa Indonesia diadakan di hari Kamis. Soalnya belum ada informasi datanya." Tutur Fatimah. 

Dinda, salah satu mahasiswi dari jurusan Tadris Bahasa Indonesia yang juga sedang mendaftar menambahkan jawaban Fatimah. 

"Ya dari jurusan Tadris Bahasa Indonesia sendiri mendapatkan jadwal tersendiri di hari Kamis. Yang saya tahu perihal jadwal, hanya dari jurusan Tadris Bahasa Indonesia di Hari Kamis." Kata Dinda menambahkan jawaban Fatimah. 

Dalam pendaftaran tempat PLP tersebut, mahasiwa diharuskan membawa berkas yang berisi fotokopi  KTP dan fotokopi KTM yang disatukan dalam satu lembar kertas kemudian dimasukkan ke dalam satu map berwarna merah. 


Reporter : Khansa dan Eka

Penulis : Dea