Judul : Edensor
Pengarang : Andrea Hirata
Penerbit : Bentang
Tahun Terbit : 2010
Jumlah Halaman : 290
Sinopsis Buku
Edensor
adalah novel ketiga dari rangkaian tetralogi Laskar Pelangi yang ditulis oleh Andrea Hirata. Penulis kelahiran
Belitung ini menyuguhkan kisah petualangan dan persahabatan Ikal dan Arai. Sama
seperti novel terdahulunya, Ikal dan Arai adalah sepasang sepupu yang berusaha
mencapai mimpi-mimpi tingginya. Sarat akan kebudayaan Melayu, novel ini tak hanya
menceritakan perjalanan dua sahabat. Soal percintaan dan hikmah kehidupan kedua
tokoh utama dituturkan apik dan menyentuh.
Semangat
berkeliling dunia Ikal dan Arai disulut oleh guru mereka. Pak Balia, seorang guru
sastra SMA Tanjong Pandan. Beliau menampilkan mahakarya La originalidad consiste en volver al origen, milik Antoni Gaudi. Sang
maestro mozaik, yang karyanya banyak terdapat di Spanyol. “Bermimpilah, karena
Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu,”ujar Pak Balia. Di guncang laju truk menuju
Tanjong Pandan, Arai mengutarakan keinginannya berkeliling dunia bersama Ikal.
Meninggalkan orang tua, sanak saudara dan pujaan hati, yakni Njoo Xian Ling dan
Zakiyah Nurmala.
Dengan
berbagai usaha dan pengorbanan, usai tamat SMA keduanya menjalani beragam jenis
pekerjaan. Hingga suatu ketika, keduanya mendapatkan beasiswa Uni Eropa di
Universitas Sorbonne, Perancis. Ikal yang menggilai Adam Smith, seorang tokoh
ekonomi dunia. Berhasil masuk ke jurusan Ekonomi Sains. Sementara Ikal
mengambil jurusan Biologi. Sempat mengalami home
sick di awal perantauan, lama kelamaaan mereka menjalani hari dengan
bergelut dalam bidang studi masing-masing. Bertemu beragam budaya yang dibawa
oleh mahasiswa dari berbagai penjuru negeri.
Ingatan
Ikal akan cinta pertamanya, Njoo Xian Ling kembali menyeruak. Belasan tahun
sosok itu tak pernah ditemui di negerinya, Indonesia. Hingga terlintas dalam
benaknya untuk mencari di benua lain, entah di Eropa atau bahkan Afrika. Rencana
menemukan Njoo Xian Ling alias A Ling pun menjadi kenyataan saat liburan musim
panas tiba.
Arai,
Ikal dan teman-teman kuliahnya merencanakan backpacker
keliling dunia. Mengamen dari jalanan ke jalanan lain di berbagai negara di Eropa
demi kelangsungan backpacker-nya. Apa
saja ditampilkan, pertunjukan patung putri duyung, atraksi permainan bola, menari
bahkan bermain catur.
Berbulan-bulan
melintasi dinginnya Eropa, diterkam ganasnya daratan Rusia sang raksasa bumi
dan terpanggang gersang padang pasir benua Afrika. Persahabatan dan kegigihan
mereka diuji melalui rintangan bertubi-tubi. Hingga perjalanan keliling dunia
berakhir, Njoo Xian Ling tak jua ditemukan.
Dinginnya
Paris menyambut kedatangan mereka. Arai terserang Asthma Bronchiale. Penyakit genetik
dari almarhum ayahnya sehingga membawanya pulang ke Indonesia. Meninggalkan
penyusunan tesis untuk studinya hingga musim panas tahun depan. Sementara itu
Ikal dirundung sepi. Ia harus pindah ke Inggris untuk menyelesaikan tesisnya.
Satu
per satu kenangan bersama Njoo Xian Ling membuatnya bernostalgia dengan sebuah novel
kenangan. Menceritakan keindahan desa khayalan bernama Edensor. Dalam
perjalanan menuju kediaman professor Turnbull, desa itu bukanlah gambaran
imajinasi semata. Edensor adalah nyata. Desa dengan deretan pohon oak, luasnya
padang rumput dan awan-awan kapas yang menghias langitnya. Dari desa Edensor
itulah, Ikal menemukan mozaik cinta pertamanya, Njoo Xian Ling.
Kelebihan Buku
Dengan
berlatar benua Eropa, tempat dimana Sorbonne salah satu universitas terkemuka
dunia berada. Mampu menggetarkan hati pembaca untuk menempuh pendidikan ke
berbagai penjuru dunia. Tak peduli dari mana kita berasal, dalam keadaan apapun
kita dilahirkan. Kita berhak mempunyai mimpi yang tinggi. Dengan kesungguhan
den kegigihan, Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi yang kita ukir.
Tak
memelulu tentang perjalanan meraih mimpi, novel ini juga dibumbui perjalanan
mencari sosok cinta pertama Ikal. Kisah cinta yang dikemas manis dengan
menelusuri potongan mozaik sang pujaan hati. Meski di akhir kisah perjalanan
itu pun, Njoo Xian Ling tak ditemukan. Tak lantas membuat Ikal, justru ia
kembali bangkit meraih mimpinya. Selain itu, ciri khas keilmuan berbagai bidang
studi seperti biologi, fisika, kimia dan astronomi ia gubah menjadi sebuah
deskripsi cerita yang menarik.
Kekurangan Buku
Novel
Andrea Hirata selalu menyuguhkan hikmah di setiap peristiwa. Tulisannya menunjukkan
kecerdasannya dalam bercerita. Kepiawaiannya dalam mengemas ironi menjadi
jenaka. Sayangnya bagi pembaca yang kurang menguasai kemampuan berbahasa
Inggris, akan kesulitan dalam memahami kalimat yang tertulis. Karena novel ini
tidak menyediakan terjemahan dari kalimat tersebut.
Bagi
pembaca yang menyukai novel bergenre petualangan, kiranya novel ini bisa
dijadikan rekomendasi bacaan selama pandemi ini. Pembaca akan diajak
berkeliling dunia dengan penggambaran latar yang realistis. Tak hanya penuturan
perjalanan Ikal dan Arai, novel ini pun menggambarkan sisi percintaan keduanya.
Dengan penuturan yang manis dan tidak lebay, novel ini cocok juga dibaca bagi
penikmat novel romansa.
Penulis : Aida (Fatsoen)