Tahun: 2024
Sutradara: Reka Wijaya
Penulis: Junisya Aurelita, Santy Diliana, Rezy Junio
Pemeran: Prilly Latuconsina, Pradikta Wicaksono, Surya Saputra, Dominique Sanda, Widi Mulia, Gracia JKT48, Antonio Blanco Jr., Kristo Immanuel, Ummi Quary
Produser: Sinemaku Picture, Legacy Pictures
Sinopsis:
Film ini mengangkat kisah seorang perempuan bernama Tari, yang berjuang menghadapi trauma akibat kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi di keluarganya. Tari adalah anak kedua dari pasangan Devi dan Pras.
Setelah kepergian kakaknya, Bunga, Tari harus berjuang sendirian menghadapi situasi keluarga yang penuh kekerasan. Meskipun menyimpan rasa trauma yang mendalam, Tari akhirnya bergabung dengan Support Group, sebuah komunitas tempat berbagi pengalaman hidup, yang membantu dirinya menemukan kekuatan untuk bertahan.
Di Support Group, Tari bertemu dengan seorang pria bernama Bhaskara, yang juga memiliki masalah pribadi. Bhaskara adalah putra seorang atlet basket nasional yang terjebak dalam tuntutan besar dari ayahnya. Mengidap gangguan temperamental, Bhaskara sering terlibat masalah karena sulit menyesuaikan diri dengan ekspektasi ayahnya.
Hari demi hari, permasalahan semakin menumpuk di keluarga Tari. Ibunya terpaksa melepaskan usaha kuenya karena biaya listrik yang mahal, sementara Ayah Tari akhirnya dipecat dari pekerjaannya akibat masalah transparansi. Tari pun memutuskan untuk pergi dari rumah bersama ibunya dan menumpang sementara di kos Bhaskara. Ayahnya kemudian berusaha mencari mereka hingga mendatangi tempat kerja Tari dan komunitas yang diikutinya.
Dalam pencarian, ayah Tari akhirnya menemukan lokasi mereka melalui komunikasi dengan ibunya. Konflik memuncak ketika ayah Tari datang ke kos Bhaskara dan meminta Tari serta ibunya untuk pulang. Pertengkaran pun terjadi hingga Bhaskara tidak sengaja memukul Ayah Tari dalam upaya melerai.
Konflik juga berlanjut di rumah saat Ayah Tari menuduh Tari sengaja ingin memisahkan orang tuanya, bahkan sampai menampar Tari. Dalam kondisi ini, Tari mencari bantuan dari Support Group dan memutuskan untuk pergi kembali bersama ibunya.
Pada akhirnya, Ayah Tari juga ikut bergabung dengan Support Group. Dalam komunitas tersebut, ia mengungkapkan pengalamannya tumbuh di bawah didikan ayah yang keras, yang kini tanpa sadar ia terapkan dalam keluarganya sendiri. Kesadaran pun tumbuh, dan ia berjanji untuk mengubah pola didiknya.
Kekurangan Film:
Naskah drama cenderung tidak seimbang karena hanya menyoroti konflik Tari dan keluarganya, tanpa memberikan ruang untuk konflik karakter lain.
Kelebihan Film:
Film ini berhasil mengangkat isu kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dengan alur cerita yang jelas dan mudah dipahami, serta memberikan klimaks yang menyentuh hati penonton.
Saran:
Secara keseluruhan, film yang diangkat dari kisah nyata ini sangat menarik dan mengharukan. Banyak pelajaran berharga yang dapat dipetik oleh penonton. Oleh karena itu, film ini mungkin cocok untuk direkomendasikan sebagai tontonan akhir pekan.
Penulis: Zakariya Robbani
Editor: Ega Adriansyah
Posting Komentar