Sumber Foto: Diana Rofiqoh

Cirebon, LPM FatsOeN - Gua Sunyaragi merupakan salah satu situs bersejarah di Cirebon. Guanya terletak di Sunyaragi, Kecamatan kesambi, Kota Cirebon. Gua ini tidak hanya menjadi tujuan wisata masyarakat lokal maupun para pecinta budaya, tetapi juga menyimpan sejarah panjang Kesultanan Cirebon yang menarik untuk diketahui para sejarawan. Dari keterangan yang beredar, Gua Sunyaragi dibangun pada abad ke-17. Tepatnya tahun 1703. 

Gua dengan arsitektur bangunan yang kaya akan seni dan unik ini dibangun oleh Pangeran Kararangen, keturunan Sultan Cirebon, cicit Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati). Nama "Sunyaragi" berasal dari dua kata, "sunya" yang berarti sunyi dan "ragi" yang berarti raga. Sehingga kalau diartikan lebih luas makna Sunyaragi adalah tempat untuk menenangkan diri. 

Hal itu sesuai dengan fungsi guanya yang menjadi tempat meditasi dan peristirahatan bagi keluarga kesultanan. Bangunan guanya terbuat dari batu karang. Dahulu, gua itu dijadikan sebagai tempat bermain putera-puteri keluarga Kesultanan Cirebon. Ganya terdiri dari beberapa struktur bangunan yang masing-masing diberi nama sesuai fungsinya. 

Pertama, Bale Kambang, yang berdiri di atas kolam dan digunakan sebagai tempat peristirahatan. Kedua, Gua Peteng, yang digunakan oleh para sultan dan bangsawan untuk meditasi. Dan ketiga, Gua Padang Ati, tempat yang biasa digunakan untuk merenung dan mencari ketenangan batin.

Arsitektur Gua Sunyaragi dipengaruhi oleh budaya Tiongkok dan Arab. Hal itu mencerminkan keragaman budaya dan toleransi di masa Kesultanan Cirebon pada waktu itu. Selain sebagai tempat meditasi dan peristirahatan, Gua Sunyaragi juga digunakan oleh kesultanan sebagai benteng pertahanan. Letaknya yang strategis di tepi Sungai Cimanuk memungkinkan kesultanan melakukan pengawasan dan perlindungan dari serangan musuh dengan efektif. 

Seperti halnya situs berserjarah lain, Gua Sunyaragi kental akan cerita-cerita mitos dan legenda. Beberapa mitos dan legenda yang melekat adalah tentang Patung Perawan Sunti dan lorong Mekah-Madinah dan lorong Gunungjati-Tiongkok. Patung Perawan Sunti dipercaya bisa membuat seorang perawan yang menyentuhnya susah punya anak. Sedangkan lorong-lorong itu dipercaya menjadi jalan pintas orang zaman dulu untuk pergi ke Mekah-Madinah atau Tiongkok. 

Gua Sunyaragi merupakan warisan budaya yang berharga dan perlu dijaga kelestariannya agar bisa dinikmati oleh generasi mendatang. 

Karenanya, pemerintah setempat bersama komunitas budaya rutin melakukan upaya konservasi dan restorasi untuk menjaga kelestarian situs ini.

Setiap hari khususnya ketika akhir pekan, Gua Sunyaragi biasanya ramai Dikunjungi wisatawan. Dengan keindahan arsitektur, nilai sejarah yang kaya, dan suasana yang menenangkan, Gua Sunyaragi menawarkan pengalaman wisata yang edukatif.


Penulis: Zakariya Robbani

Editor: Ega Adriansyah

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama