Cirebon merupakan kota/kabupaten dengan hasil laut yang melimpah dan memiliki sejarah panjang. Banyak peninggalan sejarah yang mesti untuk diketahui oleh para pemuda masa kini di sana. Cirebon memiliki empat keraton, yakni Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Keraton Kacirebonan, dan Keraton Kaprabonan. Masing-masing memiliki istana yang mempunyai cerita panjang tentang para pangerannya di zaman dahulu.
Selain keraton, salah satu hal yang menjadi ikon Cirebon adalah Alun-alun Kejaksan. Alun-alun yang terletak di jantung Kota Cirebon, tepatnya di Jalan Tanda barat II, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon. Di samping Islamic Centre At-Taqwa. Sebuah masjid/pusat peribadatan umat Islam yang juga bersejarah dan dulunya menjadi tempat syiar Islam Syekh Abdurahim.
Alun-alun dan masjid itu memiliki kaitan dan sejarah yang tidak kalah panjang dari empat keraton yang ada di Cirebon. Dalam beberapa keterangan sejarah, Alun-alun Kejaksan sudah ada sejak zaman Sunan Gunung Jati. Nama aslinya Syarif Hidayatullah. Berbeda dengan sekarang, keadaan alun-alun saat itu masih sederhana, hanya berupa lapangan luas dengan pepohonan di sekitarnya.
Tahun 2019, barulah Alun-alun Kejaksan mulai direvitalisasi (direnovasi). Gubernur Jawa Barat periode kemarin, Ridwan Kamil (Kang Emil), yang juga merevitalisasi Terminal Ciledug, Cirebon, menjadi sosok yang berperan dalam upaya revitalisasi itu hingga kemudian diresmikan pada Rabu 24 April 2021 dan menjadi tempat wisata atau pusat keramaian masyarakat.
Nama Kejaksan sendiri diambil dari tokoh agama pada zaman Sunan Gunung Jati. Sebelumnya, ada tiga bersaudara yang berniat menuntut ilmu kepada tokoh agama terkemuka Cirebon saat itu, Syekh Nurjati. Ketiga bersaudara tersebut masing-masing adalah Syekh Abdurahim, Syekh Abdurahman, dan Syarifah Bagdad. Ketiganya merupakan anak dari Syekh Sulaeman Al Bagdadi yang datang ke Cirebon tahun 1464 M.
Syekh Abdurrahman kemudian menjadi tokoh pemimpin dan pemuka agama di Cirebon. Karena kebijaksanaan dan ilmunya yang tinggi, masyarakat Cirebon memberinya julukan "Pangeran Panjunan". Selain tokoh agama, ia juga dikenal sebagai seorang pengusaha sukses khususnya di bidang pembuatan kerajinan keramik dari tanah liat.
Sementara itu, Syekh Abdurahim dipercaya menjadi seorang jaksa yang menangani masalah agama. Ia ditugaskan tak jauh dari alun-alun Kota Cirebon. Ia kemudian mendirikan Masjid Agung At-Taqwa (kini Islamic Centre At-Taqwa) sebagai tempat syiar keislaman yang dilakukannya. Syekh Abdurahim kemudian dijuluki dengan sebutan "Jaksa" atau ada juga yang mengatakan "Pangeran Kejaksan". Julukan Syekh Abdurahim inilah yang diabadikan hingga saat ini menjadi nama dari lapangan luas yang kita kenal Kejaksan itu.
Alun-alun Kejaksan Kota Cirebon yang dahulu dikenal sebagai kawasan administratif kini menjelma menjadi destinasi wisata yang menarik bagi warga lokal maupun wisatawan. Dengan sentuhan revitalisasi yang memukau, Alun-alun Kejaksan kini menawarkan pengalaman unik yang memadukan sejarah, keindahan alam, dan hiburan modern.
Berlokasi strategis di pusat Kota Cirebon, Alun-alun Kejaksan menyuguhkan pemandangan menakjubkan dengan hamparan taman hijau luas yang dihiasi pepohonan rindang dan bunga-bunga indah. Wisatawan bisa menikmati suasana tenang sambil berjalan-jalan atau duduk santai di bangku-bangku yang telah disediakan di alun-alun.
Tak hanya keindahan, yang menjadi daya tarik lain daei Alun-alun Kejaksaan saat ini adalah fasilitas dan sarana prasarana wisata yang ditawarkan. Ada taman bermain untuk anak, lapangan olahraga dan warung/UMKM kaki lima yang menjajakan kuliner khas Cirebon yang lezat. Pengunjung bisa memanjakan lidah dengan berbagai hidangan tradisional seperti nasi jamblang, empal gentong, dan tahu gejrot.
Untuk semakin menarik wisatawan, pemerintah dan masyarakat Kota Cirebon sendiri sering menjadikan Alun-alun Kejaksan sebagai tempat diselenggarakannya acara-acara budaya, seni dan lain-lain. Mulai dari pertunjukan musik lokal, pameran seni, bahkan kegiatan sosial dan budaya yang berkembang di Cirebon.
Dengan segala daya tariknya itu, Alun-alun Kejaksan menjadi salah satu destinasi wisata yang populer bagi masyarakat Cirebon. Ada ribuan pengunjung yang melawat ke alun-alun setiap minggunya. Hal itu akhirnya memberikan manfaat ekonomi yang positif bagi UMKM dan pelaku-pelaku usaha lokal lain yang terkena berkah dari adanya alun-alun.
Penulis: Jatnika Rizki Ramadhan
Editor: Ega Adriansyah
Posting Komentar