Sumber Foto: @/mhmdksafa on Twitter
Cirebon, LPM FatsOeN— Serangan israel kembali menghantam kota Rafah di Jalur Gaza selatan, sebuah wilayah yang dihuni oleh hampir 1,4 juta warga Palestina diserang melalui udara, darat dan laut, pada tengah malam(6/5). Serangan ini meninggalkan kerusakan yang parah dan pertanyaan moral tentang penggunaan kekuatan militer di wilayah yang padat penduduk ini.
Rumah Sakit Abu Youssef Al-Najjar di Rafah mengalami evakuasi total setelah ditempatkan di zona merah yang menjadi sasaran serangan. Rumah sakit ini adalah satu-satunya fasilitas kesehatan yang berfungsi di kota Rafah, namun sekarang tidak dapat memberikan pelayanan sama sekali.
Situasi di Rafah menjadi semakin memprihatinkan dengan berbagai laporan tentang penembakan rumah-rumah warga sipil, gudang organisasi internasional, dan tempat-tempat perdagangan oleh tentara Israel. Bahkan bantuan bahan pokok pangan yang datang untuk warga sipil juga menjadi sasaran pembakaran oleh Israel.
Ketakutan dan keputusasaan merajalela di tengah serangan ini, dengan mayat anak-anak ditemukan di bawah reruntuhan rumah mereka.
Sementara itu, Israel terus melakukan serangan udara yang menghantam Rafah, menargetkan rumah-rumah penduduk dan menimbulkan korban jiwa di kalangan warga sipil.
Pertanyaan tentang kebenaran dan kemanusiaan serangan ini menjadi semakin menonjol. Meskipun Israel berargumen bahwa mereka bertindak sebagai tanggapan terhadap ancaman keamanan, namun dunia harus terbuka bahwa ini adalah serangan genosida terhadap warga Palestina.
Dalam situasi yang semakin memburuk ini, dunia dikecam karena terus bungkam dalam menghadapi serangan-serangan Israel yang terus menerjang warga Palestina. Panggilan untuk menghentikan kekerasan dan untuk perlindungan terhadap warga sipil Palestina semakin mendesak, sementara Israel harus dipertanggungjawabkan atas tindakan-tindakannya yang menyebabkan penderitaan besar di Rafah dan seluruh wilayah Palestina.
Penulis : Tina Lestari
Posting Komentar