Sumber Foto: Dokumen 

Cirebon, LPM FatsOeN - IAIN Syekh Nurjati Cirebon resmi berubah (bertransformasi) menjadi Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati Cirebon (UIN SSC). Perubahan terjadi berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2024 yang dokumen salinannya beredar via WhatsApp pada Rabu malam, (22/5/2024).

Perubahan ini dibenarkan oleh Hajam, Warek III Bidang Kemahasiswaan dan Keorganisasian. Ia mengungkap, setelah perubahan akan ada perombakan jabatan. Mulai dari jajaran dekanat hingga rektorat sesuai dengan kebijakan rektor. Namun, posisi rektor hanya butuh dilakukan pelantikan ulang.

"Pak Rektor Aan dikasih waktu untuk dua tahun. Nanti akan dilantik nih setelah haji atau sebelum mungkin, atau enggak tahu nih dilantiknya nanti nunggu dari Pak Menteri," ujarnya.

Bahkan, perubahan IAIN menjadi UIN juga berpotensi membawa pengaruh pada organisasi mahasiswa. Pasalnya, aturan IAIN dengan UIN SSC pasti akan berbeda. 

Oleh karena itu, Organisasi Mahasiswa (Ormawa) dianjurkan untuk memilih ketua umum dan membentuk ulang organisasi sesuai dengan surat keputusan dan ketentuan UIN SSC. 

Namun, Hajam berharap ormawa-ormawa yang ada di kampus hanya mengubah nama organisasi dan ketentuan yang berlaku di organisasi tanpa harus melakukan perombakan total.

Dia juga berharap agar kegiatan-kegiatan ormawa dihimabau untuk menyesuaikan dengan sistem siber seperti yang disampaikan oleh Aan Jaelani dalam acara Capacity Building pada Senin, (6/5). 

Lainnya, perubahan yang terjadi akan membuat kegiatan belajar mengajar mahasiswa dianjurkan untuk berbasis digital. Kegiatan belajar mengajar bisa dilakukan secara offline di ruang kelas atau online via aplikasi. 

Menurutnya, hal ini bisa memberikan kemudahan bagi mahasiswa yang ingin bekerja sampingan tapi takut khawatir terganggu kuliahnya. Kegiatan belajar mengajar berbasis digital atau jarak jauh juga dinilai bisa mengurangi beban uang kuliah tunggal.

Hajam mengaku gembira menyambut transformasi IAIN menjadi UIN ini. Dia menuturkan, dirinya terlibat cukup jauh melanjutkan upaya Sumanta, rektor sebelumnya untik mewujudkan impian tranformasi menjadi UIN. 

Dia juga berharap, perubahan kelembagaan ini bisa membawa IAIN menjadi kampus yang lebih baik, punya inovasi siber, mampu memperkuat paradigma civitas akademi, serta mampu membuat kampus semakin berkualitas (melahirkan SDM-SDM yang kompeten). 




Penulis: Raihan Athaya 

Editor: Ega Adriansyah

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama