Ilustrator: Zakariya Robbani
Cirebon, LPM FatsOeN- Pemilihan Mahasiswa (Pemilwa) di UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon (UIN SSC) memasuki fase baru dengan fokus pada independensi Panitia Pemilihan Mahasiswa Universitas (PPMU) dan Panitia Pemilihan Mahasiswa Fakultas (PPMF). Hal ini tentu juga berkaitan dengan strategi, tantangan, dan upaya yang mereka lakukan untuk menjaga independensi PPMU dan PPMF.
Berdasarkan Pedoman Organisasi Kemahasiswaan (POK), pemilihan mahasiswa di UIN SSC menggunakan sistem perwakilan. Sistem ini akan menggelar musyawarah SEMA dan DEMA pada tingkat fakultas maupun universitas. PPMU dan PPMF inilah yang menjadi penyelenggara yang diharapkan profesionalitas dan independensinya. Sebab, perguruan tinggi dalam hal ini memang diharapkan menjadi wadah perkembangan mahasiswa yang demokratis.
SEMA-U telah mengadakan sosialisasi PPMU melalui siaran langsung di Instagram @sema_uinssc pada, Minggu malam (17/11/2024).
Sosialisasi ini dipandu oleh Wakil Ketua Umum SEMA-I, Irfan Rifa'I, yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia Seleksi (Pansel) PPMU. Dalam hal ini, Ketua Umum SEMA-I, Osamah menjelaskan, mengenai independensi PPMU, proses pembentukan Tim Pansel serta tugas-tugas yang akan diemban hingga terbentuknya PPMU sesuai dengan SK PERSEMA PPMU.
“PPMU Independen,” jelas Osamah kepada LPM FatsOeN dalam WhatsApp, (29/11/2024)
Bahkan ia juga melampirkan surat keputusan PPMU melalui WhatsApp kepada LPM FatsOeN. Dalam surat itu memuat lengkap dua puluh pasal pembentukan PPM-U. Mulai dari ketentuan umum, hingga ketentuan penutup. Pada pasal 10, terdapat struktur yang terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan dua puluh orang anggota dari setiap jurusan di UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon yang dibagi ke dalam empat divisi. Anggota PPMU ini dibentuk oleh SEMA-I yang berkoordinasi oleh Wakil Rektor III.
Kebijakan Pemilwa di SEMA FASYA
Saat ketidakpastian jadwal Pemilwa Universitas, SEMA Fakultas Syariah dan Hukum (FASYA) mengambil langkah proaktif dengan mengumumkan pelaksanaan Komisi Pemilihan Mahasiswa Fakultas (KPMF) secara mandiri. Keputusan ini diambil berdasarkan kebijakan (POK) yang telah ditetapkan dan situasi yang mendesak. Hal ini mengharuskan FASYA untuk segera menentukan panitia pemilihan.
SEMA-F dan Dekan bekerja sama dalam tim untuk memutuskan penyelenggaraan pemilihan. Langkah ini upaya komitmen FASYA dalam menjalankan proses pemilihan yang independen dan efisien, meski saat itu pemilwa di tingkat universitas belum terlaksana. Selain itu, untuk mendukung kegiatan KPMF, SEMA juga telah memberikan dana hibah.
Sosialisasi dan Pelantikan SEMA-FITK
SEMA Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) telah bergerak cepat dalam mempersiapkan pemilihan mahasiswa fakultas dengan menjalankan serangkaian langkah strategis. Sosialisasi mengenai proses pemilihan telah dilakukan melalui postingan di Instagram dan grup Komisi Tiga, memastikan informasi terdistribusi secara luas kepada seluruh mahasiswa FITK. Sebagai bentuk partisipasi aktif, SEMA-FITK juga telah meminta delegasi dari setiap Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) untuk terlibat dalam proses pemilihan.
Saat ini, SEMA-FITK telah menyelesaikan proses pelantikan dan bimbingan teknis (Bimtek) bagi panitia pemilihan. Langkah ini memastikan bahwa panitia memiliki pemahaman yang baik mengenai tugas dan tanggung jawab mereka dalam menjalankan proses pemilihan yang adil dan transparan.
Lebih lanjut, sumber informasi mengungkapkan bahwa SEMA-FITK telah merancang aturan tertulis PERSEMA yang mengatur pelaksanaan pemilihan mahasiswa di FITK. Aturan ini menjadi pedoman bagi panitia dalam menjalankan tugasnya, menjamin transparansi dan akuntabilitas dalam setiap tahapan proses pemilihan. Hal ini diungkap kepada LPM FatsOeN pada, (3/12/2024)
Seleksi Panitia Pemilihan di SEMA FUA
Ketua SEMA Fakultas Ushuluddin dan Adab (FUA) telah membentuk tim khusus untuk melaksanakan seleksi tahap wawancara bagi calon Panitia Pemilihan Mahasiswa Fakultas (PPMF). Tim ini terbentuk berdasarkan hasil kesepakatan SEMA melalui rapat internal.
Ketua SEMA FUA, Abdul Muhyi mengungkapkan, bahwa ada sedikit kendala saat pelaksanaan seleksi wawancara berlangsung. Pasalnya terdapat dua orang yang tidak mengikuti prosedur wawancara. Namun hal ini tetap dalam komunikasi yang terjaga.
“Untuk kendala ketika wawancara itu ada sekitar dua calon panitia yang tidak bisa mengikuti wawancara sesuai dengan timeline yang ditetapkan. Akan tetapi sudah konfirmasi terlebih dahulu, karena memang posisinya dua orang tersebut sedang menjadi panitia event di jurusannya atau di HMJ-nya,” tuturnya melalui WhatsApp, (30/11/2024).
Selain itu, Abdul Muhyi juga memaparkan hal yang perlu dievaluasi dari tahun sebelumnya. Diantaranya, perpanjangan pendaftaran calon Sema dan Dema agar tidak terjadi lagi. Pasalnya, tahun lalu terdapat keterlambatan para calon ketika mendaftar. Kemudian komitmen Sema untuk turun langsung ke jurusan-jurusan untuk meminta tiga delegasi.
“Jadi, kemarin Ketika kumpul dengan panitia PPMF untuk membicarakan struktural, sebelum menentukan struktural yaitu kita memberikan gambaran bagaimana caranya agar calon Sema dan calon ketua umum Dema dan wakil ketua tidak terlalu ngaret. Kemudian dari teman-teman SEMA pun komitmen untuk lebih turun ke jurusannya masing-masing, karena memang SEMA itu representasi dari jurusannya masing-masing,” jelasnya.
Menjelang Pemilwa di UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, berbagai fakultas telah bergerak aktif mempersiapkan PPMF atau KPMF. FASYA, FITK, dan FUA telah menjalankan proses seleksi dan pengumuman anggota panitia yang lolos. Sayangnya, informasi mengenai PPMF di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEBI) dan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI) LPM FatsOeN belum mewawancara langsung. Untuk FDKI, disebakan oleh kendala dalam melakukan wawancara langsung dan enggannya pihak terkait untuk melakukan wawancara daring (online).
Meskipun demikian, pada akun Instagram @semafdki_uinssc milik SEMA FDKI telah mengumumkan sembilan belas nama keanggotaan PPMF-DKI pada, (28/10/2024). Kemudian SEMA FEBI juga pada akun @sema_febiuinssc telah mengumumkan calon anggota KPMF-EBI pada (30/11/2024). Hal ini diharapkan menjadi komitmen UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon untuk menciptakan proses pemilihan mahasiswa yang demokratis dan berintegritas.
Reporter: Tina, Annita, dan Haidar
Penulis: Aliya Nabila Salsabil
Editor: Raihan Athaya Mustafa