Sumber Foto: Dokumentasi Penulis

Praktik Pembuatan Peta-Peta Timbul


LPM FatsOeN, IAIN Cirebon – Minggu, (24/12) Mahasiswa jurusan Tadris IPS semester 5 IAIN Syekh Nurjati Cirebon berhasil membuat peta timbul. Peta timbul ini dibuat sebagai tugas UAS mata kuliah 'Keterampilan Membuat Peta' yang diampu oleh dosen Ilham Pamungkas, M.Pd.


Pembuatan peta timbul ini dilakukan oleh 32 mahasiswa dengan berbagai macam tema, mulai dari peta relief Indonesia, peta relief Jawa Barat, hingga peta relief Cirebon. Proses pembuatan peta timbul ini membutuhkan waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 2 minggu.


Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat peta timbul ini antara lain kayu triplek, balok kayu kecil, cat, kertas hvs dan koran bekas, serta alat-alat penunjang lainnya seperti penggaris, kuas, spidol, pulpen dan lain-lain.


Proses pembuatan peta timbul dimulai dengan mengukur dan memotong triplek seluas 80x80 cm2. Kemudian, diukur kembali bagian yang digunakan sebagai frame peta. Setelah itu, baru mulai menggambar sketsa dari peta daerah atau negara mana yang akan dibuat.


Setelah selesai menggambar sketsa, barulah mulai proses pembuatan bubur kertas yang nantinya akan menjadi media agar peta terlihat timbul dan memiliki kontur. Caranya adalah dengan menghancurkan terlebih dahulu kertas hvs dan koran bekas. Setelah hancur, kemudian dilakukan proses perendaman selama 24 jam sampai mendapatkan tekstur bubur kertas yang diinginkan.


Sebelum bubur kertas digunakan, campurkan terlebih dahulu dengan tepung kanji dan lem agar bubur dapat menempel dengan kuat pada media triplek. Barulah setelah itu mulai proses menempelkan bubur kertas pada triplek sesuai dengan sketsa peta yang dibuat.


Ketika membuat Peta Timbul, hal yang perlu diperhatikan dalam proses ini adalah menyesuaikan ketebalan bubur kertas dengan topografi daerah yang dibuat, seperti pegunungan, dataran rendah serta kontur-kontur yang akan ditimbulkan. Kemudian, jemur peta selama kurang lebih 2 hari jika cuacanya cerah dan panas. Namun, jika cuacanya sedang mendung atau hujan bisa sampai membutuhkan waktu selama 7 hari.


Setelah bubur kertas pada peta kering, maka siap untuk proses pengecatan. Cat yang digunakan boleh menggunakan cat air atau cat kiloan guna harga yang lebih terjangkau. Dimulai dengan menggunakan cat warna biru untuk menggambarkan lautan, kemudian cat hijau untuk menggambarkan dataran rendah, dan kemudian diikuti oleh warna kuning sampai orange untuk menggambarkan dataran yang lebih tinggi atau kontur dari pegunungan.


Terakhir, masukan unsur-unsur yang harus ada pada peta itu sendiri, yaitu judul peta, identitas dari instansi atau pembuat peta, legenda, skala, sumber peta, insert, serta arah mata angin.


Ke depan, hasil karya peta timbul ini akan didistribusikan kepada sekolah-sekolah SMP/Sederajat di sekitar kota dan kabupaten Cirebon atau sekitarnya yang telah bermitra dengan kampus IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Harapannya, peta timbul ini bisa digunakan sebagai media pembelajaran yang efisien serta berguna bagi siswa dalam memahami konsep dan data yang disajikan dalam sebuah peta.


Ilham Pamungkas, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah 'Keterampilan Membuat Peta' mengatakan bahwa pembuatan peta timbul ini merupakan salah satu bentuk penerapan teori-teori yang telah dipelajari oleh mahasiswa. Selain itu, pembuatan peta timbul ini juga bisa menjadi media pembelajaran yang menarik dan interaktif bagi siswa.


"Peta timbul ini bisa menjadi media pembelajaran yang menarik dan interaktif bagi siswa. Karena, siswa bisa langsung melihat bentuk relief dari suatu wilayah secara nyata. Selain itu, peta timbul ini juga bisa membantu siswa dalam memahami konsep dan data yang disajikan dalam sebuah peta," ujar Ilham.


Penulis: Baban Heri Mardiansah & Rizal Nurdiansyah

Editor: Akhmad Jiharka




Dokumentasi Pribadi
Kegiatan Festival Literasi di Kelurahan Panjunan pada (17/9) yang lalu.

Panjunan, Kota Cirebon – Kala biasanya anak muda Gen-Z tengah sibuk-sibuknya dihadapkan pada kesibukan belajar dan berkuliah, tidak dengan Anak-anak muda dan mudi yang satu ini. Berawal dari hobi menggiatkan budaya literasi, berbuahlah Festival Literasi. Festival Literasi di Panjunan diadakan (17/9) di taman Muara Sukalila dengan harapan yang senada dengan tema ˮMerayakan Pengetahuan, Merangkul Perubahan, dan Membangun Masa Depan Penuh Harapanˮ.

Sebagai acara puncak dari kegiatan pengabdian dan fasilitasi pengajaran di Masyarakat. Pustaka Ceria sendiri adalah sebuah inisiasi percontohan komunitas anak muda yang mana sependek visi-misinya untuk menjadikan anak bangsa yang berakhlakul karimah serta menumbuhkan jiwa yang cerdas dan mampu beraktivitas dalam mengamalkan ilmunya.

Inisiatif tadi dapat penulis gambarkan lewat Para relawan yang akan datang ke Muara Sukalila setiap minggunya, mereka bersama-sama mengajak anak-anak yang tinggal di Sukalila dan sekitarnya untuk ikut berkumpul. Lalu, kemudian melakukan proses belajar mengajar. Nah, sebagai momentum akhir dari pembelajaran yang telah dilakukan selama empat bulan ini akhirnya Festival Literasi Panjunan diadakan.   


Dokumentasi Pribadi
Sesi Fasilitasi Pengajaran pada Anak-anak di Muara Sukalila








Selain acara Festival Literasi Panjunan ada juga perayaan hari ulang tahun Pustaka Ceria yang ke-6, lho! Pustaka Ceria memang sudah ada sejak enam tahun lalu dan masih hadir menemani anak-anak belajar hingga saat ini. Festival Literasi Panjunan itu disambut antusias masyarakat Sukalila, bagaimana tidak? Sebelum Festival Literasi Panjunan ini diadakan para relawan telah melakukan sosialisasi terhadap sekolah-sekolah terdekat sehingga Festival Literasi Panjunan tidak hanya dimeriahkan oleh anak-anak yang sering hadir tiap minggunya namun juga mencakup dari seluruh Sukalila atau Kelurahan Panjunan.

Jadi, di dalam Festival Literasi Panjunan ada apa saja?

Festival Literasi Panjunan dimulai sedari pagi hari betul. Seluruh peserta disuruh berkumpul untuk melakukan acara yang pertama yaitu arak-arakan. Arak-arakan merupakan budaya lokal cirebonan yang selalu didambakan dan diikuti oleh setiap peserta lomba, orang tua peserta, dan banyak masyarakat lainnya juga. Barisan paling pertama arak-arakan dipimpin oleh penampilan marching band yang menarik hati siapa saja yang memandang karena suaranya yang menggelegar juga penampilannya yang apik. Barisan selanjutnya diisi oleh para peserta dengan kostum nusantara. Penampilan anak-anak yang dihias nyentrik ayu dan rupawan membuat yang melihat jadi terpesona dan ingin menculik momen alias mengabadikan status media sosialnya untuk dipamerkan pada sanak keluarga.


Dokumentasi Pribadi
Taman Baca Perpusling







Acara tidak berhenti disitu, semakin siang suasana semakin ramai. Partisipasi pihak Dinas Perpustakaan dan Kearsipan dalam acara ini juga ikut turun gunung menjajakan Perpusling-nya. Begitupun juga Pihak-pihak media lokal yang ikut meliput kegiatan ini, Pihak Kelurahan Panjunan, Tokoh Masyarakat, Pustakawan lokal, Aparat Keamanan, dan Tokoh Agama sekitar.

Adapun, Lomba-lomba diadakan di tempat yang sudah ditentukan. Lomba mewarnai terlihat penuh dengan peserta yang berbondong-bondong membawa meja dan alat gambarnya sendiri dengan menggaet enam puluhan lebih peserta lomba mewarnai menjadi lomba paling banyak diikuti. Beralih ke tempat lain ada lomba Cerdas Cermat dan juga lomba Hafalan Surah Pendek yang diadakan dan di-request warga di masjid terdekat. Para peserta terlihat rapih dengan penampilan serba islami.

Lomba yang diadakan tidak hanya untuk anak-anak saja, lho, ibu-ibu juga menjadi baris terdepan dalam memeriahkan acara ini, dengan diadakannya lomba joget balon ibu-ibu hal ini menjadi pemersatu andil keluarga dalam menemani anaknya yang ikut bersemangat berlomba membersamai juga ikhtiar menjemput doorprize barang rumah tangga. Hal ini disikapi baik oleh ibu-ibu. 

Setelah waktu istirahat selesai dilaksanakan acara kemudian dilanjutkan dengan pemotongan nasi tumpeng sebagai perayaan hari ulang tahun pustaka ceria yang ke-6. Doa-doa serta harapan dilantangkan bersama-sama elemen masyarakat yang ikut mendukung dan memberi apresiasi sedalamnya karena telah memberi pengalaman dan pengajaran pada literasi anak-anak serta pembimbingan penampilan kreasi anak-anak di Festival Literasi tersebut. Acara dilanjutkan dengan penampilan-penampilan serta pengumuman pemenang lomba. Acara festival Literasi Panjunan kemudian ditutup dengan bersama-sama warga lokal, anak didik, dan kami panitia sendiri untuk melakukan operasi semut guna menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan sekitar. 


Penulis: Rita (magang)

Editor: Tim Editorial LPM FatsOeN


 

Sumber Foto: Panitia Acara


Direktorat Jenderal Pendidikan Islam melaksanakan kegiatan Koordinasi Nasional dan Launching Media Arina.id pada Jumat (15/12/2023) di Hotel The Ritz-Carlton Jakarta. Hotel yang pernah dinobatkan sebagai hotel terbaik se-Asia Pasifik pada tahun 2022 ini menjadi saksi pertemuan antara dua Menteri, Para Rektor, dan Mahasiswa dalam satu ruangan.


Acara ini bertujuan memantapkan kebijakan Sindikasi Media dalam upaya pengarusutamaan moderasi beragama di ruang digital. Hingga kini telah terbangun jejaring media Moderasi Beragama yang dikelola oleh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). 


Adapun pertemuan ini diikuti segenap pejabat Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), seluruh Rektor PTKIN, ketua Rumah Moderasi Beragama se-PTKIN, pengelola Pers Mahasiswa seluruh PTKIN, dan Pengelola Sindikasi Media.


Myla Lestari, selaku Sekretaris Umum LPM FatsOeN turut hadir menjadi delegasi. Sementara, Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Prof. Dr. Aan Jaelani, M. Ag tidak sempat hadir dan diwakilkan oleh Wakil Rektor 3, Prof. Dr. Hajam, M.Ag.


Inti dari acara ini adalah Launching kanal Media arina.id, media yang baru saja berumur 4 bulan ini memiliki tujuan menjadi media penjernih di tengah banjirnya informasi keislaman saat ini.


"Arina.id adalah sebuah portal keislaman masa kini, yang mengambil jalan lebih progresif daripada portal-portal yang sudah ada sebelumnya," ungkap Ishaq Zubaedi Raqib selaku Direktur Utama arina.id.


Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya oleh seluruh peserta dan para tamu yang datang, dilanjut dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an dan doa yang membuat acara ini semakin khidmat.


Selepas doa, berlanjut ke acara penyampaian dari Direktur Utama arina.id, Ishaq Zubaedi Raqib. Dalam penyampaiannya, ia berharap agar arina.id dapat diketahui oleh khalayak dan terus menyuarakan moderasi beragama. Dengan menjaring sekitar 50 media kampus islam, arina.id menjadi media yang menjaring rumah moderasi.


"Bersama arina.id ada orang-orang hebat, ada para pakar dalam bidang-bidang tertentu, arina.id berusaha menjadi perekat dari demikian banyak sekitar 50 jejaring media yang tumbuh subur di kampus islam Indonesia, tumbuh dari rumah moderasi, dan arina menjadi jalan yang menjaring rumah moderasi," ungkapnya.


Setelah penyampaian dari Direktur Utama, acara diramaikan dengan adanya penampilan live music yang dipandu oleh penyanyi terkenal, Fryda Lucyana. Melalui suara merdunya, ia memikat penonton untuk ikut bernyanyi bersama.


Usai Fryda menyanyikan dua lagu, beralih pada puncak acara yakni Launching arina.id. Mempersembahkan video luar biasa, arina.id sukses membuat riuh tepuk tangan para penonton.


Dalam acara tersebut, Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas berpesan agar arina.id dapat menjadi sarana untuk mengembangkan moderasi beragama.


“Saya minta arina menjadi salah satu kontributor serta menjaga sifat-sifat baik bangsa ini. Kembangkan arina.id ini sebagai bagian dari promosi dan kampanye kita terhadap moderasi beragama,” pesan Menag dalam sambutannya.


Penulis : Iswanto

Editor: Siska, Inggit


 Sumber Foto: Iswanto (Potret Launching arina.id pada (15/12), Jakarta)

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam melaksanakan kegiatan Kordinasi Nasional dan Launching Media Arina.id pada Jum'at (15/12) bertempat di Hotel The Ritz-Carlton Jakarta.

Arina.id merupakan sebuah portal berita masa kini yang menjaring informasi seputar keislaman guna mengkampanyekan moderasi beragama. Dalam peluncurannya, arina.id mengundang segenap pejabat Kementerian Agama Republik Indonesia (RI), seluruh Rektor PTKI, Ketua Rumah Moderasi Beragama se-PTKI, Pengelola Pers Mahasiswa seluruh PTKI, dan Pengelola Sindikasi Media. 

Dalam sambutannya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi berharap media arina.id dapat menjadi wadah informasi yang tepercaya bagi masyarakat luas dengan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, perdamaian, dan kasih sayang kepada seluruh umat.

“Saya juga mengapresiasi peran arina.id menjembatani partisipasi masyarakat dalam memproduksi konten melalui user generate content yang tetap berpanduan kepada undang-undang dan kode etik jurnalisme yang berlaku,” ujar Menkominfo.

Sambutan selanjutnya dari Yaqut Cholil Qoumas selaku Menteri Agama Republik Indonesia. Dalam pidatonya, ia berpesan agar Arina.id dapat menjadi sarana untuk mengembangkan moderasi beragama. 

"Saya minta arina menjadi salah satu kontributor serta menjaga sifat-sifat baik bangsa ini. Kembangkan arina.id ini sebagai bagian dari promosi dan kampanye kita terhadap moderasi beragama," Pungkasnya.



Penulis: Iswanto, Siska Aditia

Editor: Aji Harka

Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi

Fatsun.id atau website resmi milik Lembaga Pers Mahasiswa FatsOeN mendapat penghargaan Website terbaik versi LPM PTKI Challenge 2023 yang diadakan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) Kementerian Agama Republik Indonesia. Dalam acara ini terdapat berbagai rangkaian perlombaan seperti Kolom/Opini, Features, Fotografi, Video, Media Sosial, dan Website. LPM FatsOeN turut ikut memeriahkan acara tersebut dengan mengikuti seluruh lomba yang dilombakan. 

Kabar awal dari acara ini adalah dari Instagram Diktis Kemenag RI yang diupload pada tanggal 22 November 2023. Kemudian, pemenang lomba diumumkan pada malam hari bertempat di Royal Kuningan Hotel, Kota Jakarta Selatan. Lomba ini diikuti oleh 58 PTKI dan ratusan PTKI Swasta. Namun, yang hadir pada acara secara langsung di Jakarta hanya 39 Kampus Perguruan Tinggi Islam. 

Acara ini diawali dengan pembukaan dan sambutan-sambutan, dilanjut dengan pengumuman kejuaraan. Suasana di ruang pengumuman dihinggapi penasaran dan menegangkan. Sekitar pukul 21.00 WIB panitia mengumumkan para juara lomba dalam laman instagram Diktis Kemenag RI. 

Dalam pengumuman tersebut LPM FatsOeN mewakili IAIN Syekh Nurjati Cirebon mendapatkan juara 2 dalam nominasi lomba website terbaik. Penilaian untuk semua lomba dinilai langsung oleh wartawan media-media mainstream seperti dari SINDO Grup, NU Online, dan lainnya. 

Hadiah yang diberikan oleh panitia perlombaan ini totalnya 150.000.000 rupiah yang nantinya dibagi untuk beberapa pemenang kategori lomba. Namun, sayangnya FatsOeN dalam hal ini belum dapat menerima hadiah uang tersebut karena sesuai dengan Surat Keterangan (SK) Lampiran Juara LPM PTKI Challenge 2023, di dalamnya terlampir kategori lomba yang FatsOeN juarai hanya ada satu pemenang saja.

Adapun, di sebalik euforia ini masih banyak sekali inteknis yang terjadi, di mana masih banyak peserta yang datang terlambat karena akses transportasi atau yang lainnya. Sehingga, ada beberapa partisipan yang terlambat bahkan, ketinggalan pembukaan acara.


Penulis: Iswanto, Aji Harka. 

 
Sumber foto: panitia acara

LPM FatsOeN, Stadion Bima Kota Cirebon – Minggu, (10/12/2023) Dewan Eksekutif Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon (DEMA-I) berkolaborasi dengan UKM/UKK menggelar aksi penggalangan dana untuk membantu warga Palestina yang saat ini tengah mangalami krisis kemanusiaan dengan membentuk gerakan Peduli Palestine. 


Sehari sebelum kegiatan galang dana, dilaksanakan rapat koordinasi terlebih dahulu bersama seluruh ketua/perwakilan ormawa secara virtual. Rencananya aksi ini dilaksanakan selama tiga hari dengan lokasi yang berbeda, untuk hari pertama dilaksanakan hari Minggu (10/12) di sekitar Stadion Bima, lalu dilanjut hari Selasa (12/12) bertempat di setiap kelas per fakultas, dan hari Rabu (13/12) berlokasi di Lampu Merah Pemuda.


Ketua DEMA-I, Fahmi Farhan M., mengatakan aksi ini diinisiasi karena merespon kejadian yang dialami saudara kita di Gaza Palestina, untuk songsongan dari masyarakat termasuk kalangan mahasiswa perlu adanya rasa peduli akan hal itu, sehingga kami mengadakan Peduli Palestine bersama seluruh ormawa di lingkup IAIN Syekh Nurjati Cirebon.


Kemudian koordinator aksi penggalangan dana, Habib F., menambahkan, "yang melatarbelakangi kegiatan ini karena melihat di Palestina sedang terjadi konflik mengakibatkan kemanusiaan di sana dihancurkan, sehingga itu yang menggerakan kita galang dana dengan tema Ormawa IAIN Peduli Palestine." Ujarnya.


Aksi yang diikuti sekitar 20 partisipan ini pada hari pertama berhasil terkumpul sejumlah Rp832.200. Nantinya donasi ini akan disalurkan melalui Sahabat Yatim yang bekerja sama dalam mendatangkan Syekh Ibrahim dari Palestina pada hari puncak DEMA Duwe Gawe.


Selanjutnya dijelaskan Habib, bahwa ke depannya akan ada rapat koordinasi kembali untuk bergerak di galang dana seluruh Ormawa IAIN sesuai dengan tema Dema Duwe Gawe yakni "Ngobeng Yuh". 


Ia berpesan, "ingin membangun rasa kemanusiaan di lingkungan IAIN untuk turut membantu bersama dalam aksi kemanusiaan ini. Kemudian ormawa mempunyai rasa empati lebih agar lebih peduli sesama manusia apalagi sekarang kondisi di Palestina sangat memprihatinkan. Semoga dana yang telah dikumpulkan dapat bermanfaat untuk warga di sana." Pungkasnya.


Selaras dengan hal tersebut Fahmi berharap galang dana yang dilakukan oleh ormawa IAIN Syekh Nurjati Cirebon meskipun tidak terlalu banyak ini, mudah-mudahan bisa bermanfaat baik teman-teman semua di ormawa, serta bisa membantu dari segi apapun bagi saudara kita yang berada di Palestina.


Penulis: Fadlih Abdul H

Editor: Inggit

Sumber Foto: Panitia FatsOeN


Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) FatsOeN melakukan kegiatan menyambangi Media-media jurnalistik yang ternama di Jakarta pada tanggal 29-30 November 2023.


Kegiatan itu bernama FatsOeN Visit 2023, kegiatan ini bertujuan untuk menjaring referensi dan menambah wawasan terkait media jurnalistik nasional. ilmu-ilmu dan pengalaman yang didapatkan tersebut kemudian diaktualisasikan untuk menambah daya gerak FatsOeN sebagai media pers mahasiswa yang lebih kredibel dan komprehensif. Hal ini senada dengan tema kegiatan, yakni "Menjaring Referensi dan Membentuk Citra LPM FatsOeN sebagai Media Pers Mahasiswa yang Komprehensif".


Media yang dikunjungi adalah Republika dan Gatra Media, kedua media ini mempunyai ciri khas masing-masing. Republika adalah surat kabar yang bertujuan untuk memberikan informasi tentang agama, budaya dan Islam.

Surat kabar ini dianggap sebagai salah satu platform media Islam terkemuka di Indonesia. Dengan rubrik khusus seperti rubrik “Islam” dan “Keluarga Muslim”, Republika menyajikan konten menarik bagi pembaca yang ingin mempelajari lebih jauh ajaran agama dan budaya Islam.

Republika pun mengikuti arus kemajuan teknologi meninggalkan pemberitaan melalui media cetak seperti majalah dan koran. Meskipun begitu isi yang terkandung di majalah atau koran tidak hilang, hanya beralih ke digital. Di era digital, semakin banyak orang yang beralih ke sumber informasi online, dan Republika menyadari pentingnya beradaptasi dengan perkembangan ini. Kemudahan ini memungkinkan pembaca atau khalayak umum untuk mengaksesnya.


Sementara itu, Gatra Media fokus mereka adalah majalah berita mingguan yang menawarkan berbagai perspektif dan topik yang berbeda dengan Republika. Majalah ini dinamis dan berani dalam membahas berbagai isu politik, sosial, ekonomi, serta budaya. Berita-berita Gatra berisikan investigasi yang mendalam dan berimbang, sehingga isinya disuguhkan dengan berita-berita yang kredibel bagi pembaca yang ingin mendapatkan gambaran yang komprehensif mengenai suatu peristiwa yang terjadi.


Selain berbagi materi dan pengalaman, suasana yang harmonis dari kedua media ini menambah stimulus anggota FatsOeN untuk belajar banyak dari mereka. Di Republika anggota FatsOeN diajak berkeliling melihat isi ruangan kerja Republika serta bercengkrama langsung dengan para pegawai.


"Jadilah wartawan yang memberi pesan, bukan wartawan yang di pesan"


Penulis: Iswanto 

Sumber Foto: Panitia FatSoen


 Sebanyak 25 Anggota Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) FatsOeN melakukan Studi Banding dengan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Institut yang berada dibawah naungan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada 30 November 2023. 


Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja (proker) divisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) LPM FatsOen yang dilaksanakan rutin setiap tahunnya dengan bertujuan menjalin silahturahmi dan meningkatkan solidaritas antar LPM, serta menjadi sarana untuk evaluasi dan komparasi juga mengenal program dan produksi konten dari LPM lain.


Kegiatan ini diawali dengan perkenalan antar sesama anggota LPM dilanjut dengan diskusi interaktif mengenai profil, prospek kerja serta produk yang dihasilkan dari masing-masing LPM.


LPM institut sendiri berdiri pada tahun 1984 dan memiliki empat divisi, yakni Badan Pengurus Harian (BPH), Keredaksian, Penelitian dan Pengembangan serta Perusahaan. LPM Institut menghasilkan beberapa produk jurnalistik, diantaranya tabloid yang berisi himpunan tulisan dari beberapa anggota LPM tentang isu-isu yang berada di lingkungan kampus. Selain membahas seputar kampus, LPM Institut juga mengangkat isu-isu Nasional yang sedang booming dan dihimpun menjadi sebuah majalah. Tabloid dan majalah dirancang sedemikian rupa untuk menarik minat bagi para pembaca.


Dalam ranah digital, LPM Institut menerbitkan produk jurnalistiknya dalam kanal youtube dan portal berita online berisi tulisan yang terbagi ke dalam beberapa topik pembahasan, yaitu Laporan Khusus, Laporan Utama, Kampusiana, Opini, Sastra, Humanitas serta Resensi Buku dan Film.


Meskipun terdapat beberapa kendala seperti macet yang menghambat kegiatan, namun secara keseluruhan studi banding Tahun ini berjalan dengan lancar dan diharapkan dapat menjadi sebuah wadah untuk membentuk relasi antar kedua LPM serta sebagai referensi untuk pengembangan lembaga pers mahasiswa kedepannya. Hal ini disampaikan oleh Raihan selaku Ketua Pelaksana Studi Banding LPM FatsOen 2023.


"Acaranya cukup berjalan lancar walaupun ada kendala seperti macet dan Semoga ada bahan refleksi, ada bahan pembelajaran dari kegiatan yang sudah dilalui," Tutur Raihan.


Penulis: Siska Aditia

Editor: Akhmad J.


 

Sumber Foto: Panitia Pelaksana 

DKI Jakarta, LPM FatsOeN - Rabu, (29/11) Bersama dengan rombongan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) LPM FatsOen melakukan agenda kunjungan media di salah satu perusahaan media online yaitu Republika Media bertempat di Jalan Buncit Raya, Pejaten Barat, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan. Kunjungan kali ini, kami melakukan sharing session mengenai latar belakang dari Republika Media serta melihat-lihat suasana yang ada di dalam kantor Republika Media. 


Selain melakukan sharing session, Kami juga diajak untuk melihat-lihat suasana yang dimiliki Republika Media, Di sana pula kami berkenalan dengan para staff dari Republika Media serta bercengkrama dengan mereka.


Republika media sendiri ialah media online yang mengangkat berita-berita mengenai khasanah keislaman. Walaupun Republika Media adalah media online yang mengangkat isu-isu maupun berita-berita keislaman, Republika Media sendiri dalam melakukan pemberitaan secara Universal yang siapapun bisa membaca berita yang diberikan oleh Republika. Dalam memberikan informasi Republika Media tetap menjadi media online yang berpatokan terhadap kode etik jurnalistik. Serta dalam kepenulisannya Republika Media juga tentu menggunakan cover both-side dalam penyampaian informasi yang memiliki sudut pandangnya masing-masing. 


Di era saat ini media cetak sudah banyak teralihkan dengan media online. Maka dari itu, Republika Media sendiri juga sudah tidak mencetak majalah dan koran sejak (12/2022) dan lebih berfokus kepada media online seperti instagram, website, tiktok, dan media-media online lainnya.


Penulis: Puan Nurshinta

Editor: Akhmad J.