canva.com/aji Ilustrasi Rambu-Rambu Jalan Beasiswa BI |
“Kita pun gak salah, dong, bereaksi seperti ini, karena ini juga didasari aksi-aksi yang dilakukan (penyelenggara) dan menimbulkan ketidakpercayaan bagi kami,”
Teriak Fiqri (20) salah seorang pelamar beasiswa BI kampus IAIN Syekh Nurjati tahun 2023 dalam wawancara LPM FatsOeN tentang kejanggalan pada teknis penyeleksian Beasiswa BI, pada (09/05).
Beasiswa Bank Indonesia (BI) kali ini didapati telah membuka gerbang seleksi bagi para calon awardee Beasiswa BI dari Kampus IAIN Syekh Nurjati semenjak Jum'at (28/4) dan ditutup pada Rabu (3/5), yang mana sekarang tengah melangkah ke tahap penyeleksian yang dibagi menjadi 3 tahap yakni, seleksi pemberkasan, seleksi Baca Tulis Al-Qur'an (BTQ), dan terakhir ialah seleksi wawancara bersama.
“Pengalaman saya pribadi pada saat awal tahap pendaftaran beasiswa ini kukira belum siap karena tenggat waktu dan semacamnya sangat mepet-mepet. Setelah (seleksi) administrasi lolos. Saya dihadapkan pada tes Baca Tulis Al-Qur'an (BTQ). Akan tetapi, menurut saya (tahap) tes BTQ di Fakultas saya seperti hanya formalitas saja.” tambah Fiqri (20) dalam wawancaranya (9/5) dan membandingkan teknis pengujian yang janggal dan dirasa berbeda dibanding Fakultas lain.
“Jujur, di tempat saya melakukan tes hanya disuruh menulis Surat Al-Kautsar saja. Tempat pun menurut saya kurang layak bila dilihat dari kapasitas pesertanya. Penguji pun tidak hirau dan nggak mengontrol ketertiban jalannya penyeleksian. Alhasil, banyaklah kecurangan yang timbul dan dilakukan oleh peserta lainnya seperti melihat ponsel dan semacamnya,” tambah Fiqri (20) memberikan keterangan.
Fiqri menyayangkan hal ini, menurutnya nilai kompeten para pelamar beasiswa yang berlaku jujur telah melakukan hal percuma. Hal inilah yang justru menutupi kompetensi, keaslian, kejujuran, dan kesungguhan mereka dalam meraih kesempatan beasiswa pendidikan yang diidamkannya.
“Seharusnya terkait adanya kejanggalan-kejanggalan yang masih ada ini mesti segera ditindak tegas, walaupun seharusnya, mah, kalau terdapat kejanggalan-kejanggalan yang terbukti seperti ini, kontestasinya baiknya sudah gugur dan diulang lagi dari awal,” tutupnya sejenak memberikan saranan.
“Kan, kampus kita kayanya berbasis siber, mengapa tidak mencontoh seperti melakukan tes seperti halnya Computer Assesment Test (CAT) dalam CPNS misalnya, yang mana sudah tentu transparansinya dan nilainya keluar secara real-time pada saat tes itu berlangsung," pungkasnya memberikan solusi atas kritik terkait ketidakpuasannya terhadap teknis penyelenggaraan seleksi.
Sejumlah 284 orang pendaftar awal dari seleksi beasiswa GenBI ini, sementara telah diumumkan 64 orang yang lolos dalam tahap seleksi Baca Tulis Al-Quran (BTQ) dan akan kembali melanjutkan ke tahap akhir penyeleksian yakni Tahap Wawancara yang semula akan dilaksanakan pada Selasa, (9/5) kemudian diundur menjadi tanggal (12/5) mendatang.
Adapun, info tambahan terkait audiensi yang diadakan bersama Ormawa-I IAIN Syekh Nurjati Cirebon pada siang ini, (9/5) akan diberlakukan cross-check data ulang dalam 2 x 24 Jam oleh Bagian Akademik dan Kemahasiswaan IAIN Syekh Nurjati Cirebon bagi para nama-nama pelamar beasiswa BI yang terindikasi janggal seperti merangkap beasiswa lain, nama yang tidak terdaftar pada sesi penyeleksian awal, tidak sesuai kriteria persyaratan, dan indikasi-indikasi seperti nama titipan 'orang dalam' maupun titipan 'orang sendiri'.
Penulis: Aji
Reporter: Aji, Hanipah.
Posting Komentar