Foto: Zakaria Robbani Potret Kegiatan Pesantren Damai di Pure Agung Jati Pramana pada (4/4) |
Selasa, 4 April 2023 telah terselenggara acara Pesantren Damai di Pure Agung Jati Pramana, Kota Cirebon.
Pesantren Damai merupakan kegiatan yang berisi memberikan materi pesan damai antar umat beragama dan menumbuhkan toleransi. Sesuai dengan tajuk acara ini, yakni "Menebar Pesan Damai, Merawat Kebhinekaan dan Merajut Persaudaraan".
Acara ini diselenggarakan oleh Fahmina institut yang bekerja sama dengan Umat Lintas Iman. Hal ini mendapat respon positif dan antusiasme yang luar biasa dari para pemuda dan mahasiswa. Kurang lebih ada perwakilan dari 30 organisasi mahasiswa dan pemuda yang hadir pada acara tersebut.
Acara ini digelar untuk menyuarakan keberagaman dan hidup gembira meskipun berbeda keyakinan. Menepis hal-hal intoleransi yang beredar pada saat ini. "Nah, pesantren damai ini memberikan pesan kepada kita semua bahwa saat ini kita perlu untuk ketem,; perlu untuk komunikasi, dan sebagainya di tengah arus informasi dan juga paham keagamaan yang ekstrem," kata Zainal Abidin selaku koordinator acara tersebut.
Umat Hindu yang menjadi tuan rumah pada acara ini sangat menghormati dalam menyambut para peserta, dengan mengajak dan memberi pengetahuan pada mereka mengenai bangunan-bangunan khas dari Hindu. Saat dimulainya acara, para audiens juga diperlihatkan penampilan Tari Pendet dari anak-anak di sana.
Penyampaian materi pada kegiatan ini adalah dari Dr. (HC) KH. Husein Muhammad atau yang kerap disapa dengan Buya Husein. Selain itu juga ada pemaparan dari Ketua Pasraman Pura Jati Pramana, I Wayan Suardika.
Menariknya setelah selesai penyampaian materi, para audiens yang muslim berbuka puasa bersama umat agama Hindu yang ada di sana. Hal ini menumbuhkan emosi positif pada audiens yang hadir, biasanya hanya dengan umat muslim kita berpuasa, tapi di acara ini kita berbuka puasa dengan umat agama lain.
"Itu menunjukkan kebersamaan kita. Ternyata mereka juga respek sama kita gitu, kita dihargai, kita dihormati," ujar Zainal Abidin. "Nah, dengan begitu kita tahu bagaimana mereka juga menghormati kita sehingga kita juga harus menghormati mereka. Karena satu sama lain perlu saling menghormati," tambahnya.
Adapun tujuan utama diselenggarakannya acara ini adalah untuk menumbuhkan semangat anak muda dalam menggelontorkan perdamaian dan toleransi.
Sebenarnya acara ini adalah awal dari rangkaian acara selanjutnya yang diadakan di tempat berbeda. Pada tanggal 7 bertempat di Vihara Dewi Welas Asih, Kota Cirebon. Tanggal 8 di GKP Bhetesda, Majalengka. Tanggal 9 di Gereja Paska Keselamatan, Losari. Kemudian puncaknya diselenggarakan di Pondok Pesantren Darul Hijroh, Buntet, Kabupaten Cirebon.
Acara ini memiliki harapan agar Cirebon bisa menjadi basis keberagaman dan bisa ramah dalam perbedaan. "Ayo gerak bersama kita tidak harus ada konflik, kemudian kita baru berkumpul justru karena tidak ada konflik, kita harus terus merawat itu karena untuk menguatkan jangan sampai ada letupan letupan gitu," pungkas Zainal Abidin.
Penulis: Iswanto
Reporter: Iswanto, Zakaria Robbani
Editor: Aji
Posting Komentar