Di zaman militansi seperti sekarang ini, adanya kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan merupakan salah satu hal yang patut untuk digelorakan. Walaupun pada dasarnya, peran perempuan hanya sebagai pelengkap, tetapi di zaman demokrasi perempuan memiliki suara yang sama dan peran yang sama. Banyak pahlawan-pahlawan yang tercipta dari perempuan-perempuan hebat.
Salah satunya adalah Raden Ajeng (R.A) Kartini. Beliau adalah seorang wanita inspiratif, yang mana karena perjuangannya itulah yang bisa membuat kita sebagai kaum wanita untuk selalu mengenyam pendidikan tinggi dan bisa untuk mengharmonisasikan dan juga berperan dalam kemajuan Indonesia.
Meskipun R.A Kartini sudah lama berpulang, semangat dan kegigihannya perlu tetap dipelihara oleh masyarakat, khususnya perempuan di masa sekarang. Seperti kata R.A Kartini bahwa, “Terkadang, kesulitan harus kamu rasakan terlebih dahulu sebelum kebahagiaan yang sempurna datang kepadamu." Oleh karenanya, kita sebagai kaum perempuan tidak perlu putus asa apabila menghadapi kegagalan, karena pasti akan ada waktu yang tepat di mana kesuksesan bisa datang.
Dan remaja-remaja saat ini, bisa mencontoh dan menjadikan idola dari beberapa sosok kartini-kartini milenial yang bertalenta di bidangnya masing-masing, yang tidak hanya cerdas, tetapi mereka juga mandiri, hebat, dan menginspirasi sehingga layaknya seorang R.A Kartini.
Dirangkul dari situs Direktorat Kemendikbud Ristek, yang bisa menjadi contoh acuan semangat untuk kita adalah sosok seorang Maudy Ayunda. Beliau dikenal sebagai salah satu pemain film sekaligus penyanyi yang memiliki segudang prestasi baik dalam bidang seni musik dan peran hingga akademik, yang mana meskipun beliau disibukkan dengan pekerjaannya sebagai dunia seni peran, tetapi tidak membuat beliau melalaikan pendidikannya. Beliau berhasil melanjutkan pendidikannya di kampus-kampus terbaik yaitu di Oxford University jurusan Poolitics, Philosophy, and Economics (PPE).
Tidak berhenti sampai di situ, beliau kemudian melanjutkan pendidikan dengan mengambil double degree yaitu administrasi bisnis dan pendidikan di Stanford University. dan juga, baru-baru ini beliau ditunjuk sebagai juru bicara forum Presidensi Group Twenty atau G20.
Menurut beliau, pencapaian yang ia raih berawal dari rasa percaya diri. Kemudian, ditambah dengan kemauan untuk terus belajar hal baru, sehingga membuatnya tidak terlena dengan suatu keberhasilan.
Oleh karena itu, perempuan-perempuan hari ini bukan lagi perempuan yang hanya duduk, diam, dan belajar di ruang kelas. Upaya-upaya kesetaraan dan keadilan gender yang diupayakan oleh gerakan feminis, ternyata mampu membuat perempuan eksis di ranah publik. Bahkan, perempuan hari ini sudah banyak terjun dalam dunia perpolitikan kampus.
Ini adalah langkah awal untuk kita semua bahwasannya laki-laki dan perempuan punya akses dan ruang yang sama dalam menjadi pemimpin. Karena Pemimpin adalah mereka yang mampu mengayomi, merangkul, dan menghargai seluruh elemen.
Penulis: Dita Rosyalita/FatsOeN
Posting Komentar