Kau datang kepadaku untuk berbagi cerita
Sebuah pertemuan tanpa tawa
Yang ada hanyalah luka dan duka
Kau bilang hatimu tengah patah
Langkah kakimu hilang arah,
Ragamu goyah, pikiranmu membuncah
Kau memintaku mendegarkan ceritamu, aku dengarkan
Kau memintaku menangis bersamamu, tangis ku curahkan
Kau memintaku memberi saran, aku berikan kau wejangan
Aku menyarankanmu agar beribadah
Sabar, ikhlas, bersembah, kepada-Nya engkau berserah
Kehidupan memang selalu diselimuti masalah
Aku yakin kau kuat, bertahanlah!
Tapi tak kusangka, tiba-tiba kau memakiku bengis
Saranku tak kau gubris
Kau bilang aku ceriwis, sok agamis
Tersadar aku mencium bau alkohol
Dibalik sakumu terselip lempengan tramadol
Matamu menonjol, nafsumu tak terkontrol
Hei! Apa yang kau lakukan, kawan?
Kau kalah oleh keadaan
Tenggelam meratapi penyesalan
Engkau lelaki kuat, tabahlah!
Susah memang melewatinya, namun bukan berarti tidak bisa
Luka itu hanya sementara
Ia akan berganti dengan bahagia
Kau hanya butuh waktu untuk dapat menerimanya
Berprasangka baiklah kepada-Nya
Ikhlaslah dengan segala skenario-Nya
Sandarkan seluruh harapan hanya kepada-Nya
Teruntuk jiwa yang tertatih-tatih
Tidakkah lelah engkau bersedih
Mau sampai kapan kau merasakan perih
Bukankah kau memiliki impian, kebahagiaan dan masa depan untuk diraih.
Lihatlah! Mentari bersinar cerah
Langit-langit biru merekah
Setelah tadi malam hujan tercurah
Alam tersenyum begitu indah.
Penulis: Avi Afian Syah
Posting Komentar