Dewasa ini banyak orang yang beranggapan santri tidak memiliki masa depan yang cerah, karena tidak mampu menggunakan ilmu pengetahuan teknologi (IPTEK) dengan maksimal. Hal ini dikarenakan banyak orang yang berasumsi kemajuaann suatu bangsa ditentukan oleh pengusaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Apalagi yang beranggapan bahwa santri adalah seseorang yang kuno dan gagap terhadap teknologi atau ketidak mampuan menggunakan IPTEK.
Padahal, menurut merdeka.com - Wakil presiden Ma’ruf Amin yakin para santri asrama perguruan islam Magelang, memiliki masa depan yang cerah. Beliau mengatakan, santri bisa jadi apa saja. Mulai dari Ustadz, Kiai, Camat, Bupati, Mentri hingga Presiden. “ Para santri, santri banyak jadi menteri. Bentul kata Cak Imin, santri itu tidak boleh merasa tidak punya masa depan,” kata Ma’ruf Amin saat mengunjungi asrama perguruan islam, Magelang, Jawa Tengah, kamis (7/11).
Selain itu sebagai contoh KH. Abdurahman Wahid atau yang kerap disapa dengan Gus Dur. Beliau lulusan dari asrama perguruan islam juga pernah jadi pimpinan. Sebab itu, kata dia, jika ada santri yang jadi presiden atau wapres hal tersebut akan mengulang sejarah, Jadi kalau ada nanti santri Tegal Rejo jadi Presiden, itu hanya mengulang sejarah saja itu, insyaallah,” ungkap Ma’ruf Amin di sambut tepuk tangan para santri. Jadi, dapat dikatakan baik seorang santri atau tidak, siapapun berhak mendapatkan kemerdekaan dan penghidupan yang layak dan diberi kesempatan dan pantas untuk menjadi pemimpin. Maka berbanggalah jadi santri. Santri sebagai penerus bangsa. Santri sebagai penerus Negara. Santri calon alim ulama. Ulama penerus para nabi. Maka dapat dikatakan santri penerus para alim ulama, tabiin, tabiat dan para sahabat mudah-mudahan menjadi penerus para nabi. Dan santri juga unggul dalam beretika, bermoral dan berakhlak karena pasti di pondok pesantren santri di ajarkan tatakrama kepada seseorang dan mewujudkan santri yang berakhlak yang baik.
Mengingat sebentar lagi peringatan Hari Santri Nasional tanggal 22 Oktober 2021, dimulai sejak tahun 2015 berdasarkan keputusan presiden nomor 22 tahun 2015 menetapkan 22 oktober sebagai hari santri nasional (HSN), yang di tandatangani oleh presiden joko widodo pada 22 oktober 2015 di masjid istiqlal.
Sejarah membuktikan, bahwa terdapat tokoh-tokoh yang sangat penting dalam melandasi lahirnya Hari Santri Nasional adalah k.h. Hasim asy’ari. Dan ia dikenal sebagai pendiri dan Rais Nahdlatul Ulama (NU), yang memiliki peran penting terhadap kemerdekaan Indonesia. Ia telah mendeklarasikan resolusi jihad yang mewajibkan seluruh umat islam melawan tentara sekutu pada 22 oktober 1945. Ia menyulut semangat juang patriotisme rakyat Indonesia.
Sejarah juga mencatat, hanya lembaga-lembaga pondok pesantren yang tidak menyerah ataupun tidak mudah tunduk begitu saja ditangan penjajah. Dengan perlawanan kulturalnya, KH. Hasyim Asy’ari dan santri nya tidak pernah luput dari spionase kaum penjajah. Langkah-langkah perlawanan yang dilakukan oleh pesantren, menunjukan bahwasanya di pondok atau di pesantren tidak hanya menjadi tempat belajar ilmu agama, tapi juga menjadi wadah yang berpengaruh terhadap pergerakan nasional, hingga akhirnya bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan yang haqiqi. Peran ulama, peran santri, peran pesantren sebagai motivator, dan tidak pernah bisa dielakan begitu saja dalam mencapai kemerdekaan Negara Republik Indonesia (NKRI).
Oleh karena itu diperingatinya Hari Santri Nasional (HSN) ini sebagai bentuk penghargaan Negara Republik Indonesia kepada para santri, para santri yang telah berjuang melawan penjajah dalam kemerdekaan Indonesia. Dan mewujudkan keyakinan bahwasanya “hubbul wathon minal iman” mencintai tanah air bagian dari keimanan.
Jadi janganlah memandang remeh santri tidak mahir dalam teknologi. Akan tetapi sekarang ini menurut saya pemerintah sudah berupaya meningkatkan agar tidak adanya asumsi “ santri tidak memiliki masa depan” atau menghilangkan sikap meremehkan kepada santri. Dengan adanya program sistem pembelajaran IPTEK berbasis pembelajaran program balai latihan kerja dengan fasilitas computer dan perangkat lainya serta pembangunan Ruang Balai Latihan Kerja. Dengan adanya BLK tersebut santri selain bisa berlajar agama seperti mengaji qur’an, mengaji kitab dan lain-lain santri juga harus memiliki keahlian atau keterampilan saat terjun ke masyarakat.
Masa, langkah yang harus dilakukan oleh santri seorang pemuda pemudi penerus bangsa dan alim ulama. Haruslah menjadi pribadi yang intelektual memiliki integritas serta kecakapan dalam bersosial maupun berbudaya. Maupun meningkatkan kualitas pribadi yang berbudi agamis, berahlak baik, mengemban amanah bangsa dengan baik, serta menggunakan teknologi dengan sebaik mungkin dan serta memiliki kemampuan maksimal dalam memperdayaan informasi berbasis computer demi terciptanya masyarakat madani yang bermutu berkualitas. Mengingat perayaan Hari Santri Nasional (HSN) menjadi tanggal merah dalam artian diperingati oleh seluruh warga Indonesia. Oleh karena itu banggalah jadi santri HIDUP SANTRI !
Posting Komentar