Cirebon, puluhan mahasiswa Universitas Gunung Jati (UGJ), yang tergabung dalam Aliansi Mahasisswa UGJ (AMU) melalukan solidaritas untuk warga Wadas, Purworejo. Warga Wadas mengalami represifitas oleh aparatus negara dalam mempertahankan tanah beserta kehidupannya (25/04).
Aksi yang dilakukan oleh AMU merupakan bentuk protes terhadap aparat negara yang semena-semena terhadap warga, kata Kordinator Lapangan, Ifan Rifai mahasiswa jurusan Administrasi Negara.
"Kawan-kawan, apa yang terjadi di Wadas, Purworejo, Jawa Tengah adalah kemunduran demokrasi. Aparat kepolisian bukannya melindungi dan mengayomi malah memukuli rakyat." Kata orator dalam menyampaikan aspirasinya.
Kata Ifan Rifai, selaku koordinator aksi. Bahwa sudahi kekerasan, sebab kekerasan yang dilakukan oleh aparatus negara terus berulang sampai hari ini. Lanjut Ipan, panggilan akrabnya, aparatus negara tidak pernah belajar terhadap masa lalu yang penuh dengan kekerasan, dari (tragedi) 98 misalnya.
Senada dengan Ipan, Hadi Kautsar yang terlibat dalam aksi tersebut mengungkapkan bahwa bentuk protes yang dilakukan oleh kawan-kawannya upaya memperingatkan aparat atas laku kekerasan dan penindasan yang dilakukan oleh aparatus negara.
"Maka, kami menuntut kepada polisi untuk mengevalusi penanganan yang lebih manusiawi," pungkas Ipan mahasiswa angkatan 2020.
Reporter: Sulthoni
Penulis: Sulthoni