Ilustrasi (Fauzan Alfani)

 

“Namaku Fatimah Azzahra, aku jatuh cinta pada administrasi, saat terlibat di Himpunan Mahasiswa Jurusan. Maka, aku mendaftar masuk Senat Mahasiswa Fakultas Tarbiyah,” katanya, melalui pesan daring. “Agar, skill perihal dunia administrasiku terus berkembang,” imbuhnya. Namun harapan Zahra mengabdi dan mengembangkan skillnya di SEMA-F Tarbiyah pupus, saat tahu pengumuman dari Panitia Pemilihan Mahasiswa Fakultas (PPMF) Tarbiyah dirinya tidak lolos seleksi.

Zahra sangat kecewa, bukan hanya karena tidak bisa mengabdi serta mengembangkan skillnya di SEMA-F Tarbiyah. Tapi karena proses penjaringan yang dilakukan PPMF tidak objektif. “PPMF tidak bijak, kurang kritis, kurang tegas dalam penerimaan berkas. Sebab tidak melihat kelengkapan berkas yang dikumpulkan, hanya mementingkan golongannya sendiri,” ungkap Zahra.

Duduk Perkara Membludaknya Delegasi PAI

Ahmad Muzayyin, demisioner ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan PAI bercerita, bagaimana duduk perkara pendelegasian PAI di SEMA-F Tarbiyah. “Pada mulanya, saya menawarkan ke teman-teman HMJ PAI H-2 dibukanya pendaftaran SEMA-F Tarbiyah, ada yang mau didelegasikan masuk SEMA-F tidak?” cerita Zayyin, sapaan akrabnya. “Ternyata teman-teman di HMJ masih pada bingung,” lanjutnya. H-1 sebelum pendaftaran, kata Zayyin, dia lebih intens menanyakan ke teman-teman secara personal, siapa yang mau maju ke SEMA-F Tarbiyah,”

Masih kata Zayyin, karena kebingungan, dirinya konsultasi ke Kajur (ketua jurusan). Akhirnya mendapatkan jalan keluar, dirinya didorong oleh Kajur untuk masuk SEMA-F Tarbiyah. Pasca dari Kajur, Zayyin kembali mempertanyakan ke teman-temannya yang ada di HMJ PAI. Dua orang lain yang siap maju ke SEMA-F Tarbiyah adalah Athif Nurrohman dan Fatimah Azzahra. Hal itu sesuai dalam POK (Pedoman Organisasi Kemahasiswaan) FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon tahun 2020 pasal 5 ayat 2 “Utusan dari masing-masing jurusan sebagai calon anggota SEMA-FITK maksimal 3 orang”. 

Setelah sudah ada 3 orang, Zayyin mempersiapkan pemberkasan sebagai syarat administasi masuk SEMA-F Tarbiyah, lalu mengonfirmasi ke Ketua HMJ PAI yang baru, “Karena yang bertanda tangan dalam pengajuan delegasi ketua yang baru,” kata Zayyin.

“Pada hari pendaftaran, 3 orang menghampiri saya di sekre: Asmari Sentosa, Abdullah Faqih dan Abdul Ghani. Mereka ingin maju ke SEMA-F Tarbiyah. Karena sudah ada 3 orang dan memang yang tertera di POK hanya 3 orang. Juga dari kemarin-kemarin saya menghubungi mereka, tapi dari merekanya masih bingung. Bahkan sampai ke hari H. Saya kaget, ternyata di PPMF tiba-tiba muncul ada 7 orang delegasi dari PAI: saya, Fatimah Azzahra, Athif Nurrohman, Asmari Sentosa, Abdullah Faqih dan Abdul Ghani dan Trio Egiyana,”  Zayyin pun menegaskan bahwa pemberkasan 4 orang tersebut tidak melalui dirinya. Memang tiga di antara mereka sudah mengkonfirmasi minta surat rekomendasi, namun karena melebihi kuota dan dari beberapa hari yang lalu sudah ditawari dan tidak satupun mengindahkan, maka Zayyin menolak pemberkasan. Zayyin juga tidak tahu menahu perihal pemberkasan ke-4 orang tersebut yang hanya ia ketahui, pihak PPMF mengatakan bahwa semua berkas lengkap dan tidak ada kecacatan.

Demisioner SEMA-F Tarbiyah, Ilham Nur Kartika Wisuda mengonfirmasi polemik pendelegasian PAI “Bukan hanya PAI, Sebenarnya ada 2 HMJ lagi yaitu PBA dan PGMI. PGMI dan PBA dapat diselesaikan, sementara PAI masih overload yaitu 7 delegasi. SEMA tetap menargetkan 3 delegasi, sampai H-1 penutupan pendaftaran masalah PAI belum selesai,” kata Ilham. “Persoalan kelebihan delegasi dikembalikan kepada masing-masing HMJ, SEMA tidak terlibat dalam menentukan hal tersebut,” imbuh Ilham, mahasiswa Tadris bahasa Indonesia angkatan 2017.

Masih kata Ilham, “Awalnya Zahra dan Trio yang lolos seleksi, kemudian Trio lah yang menjadi kandidatnya dan hal tersebut kuasanya PPMF. SEMA-F Tarbiyah tidak terlibat dalam penentuan siapa yang menjadi delegasi, SEMA hanya menjadi fasilitator dalam kegiatan tersebut,” pungkasnya.

Kompak Menghindari Diwawancara

Rofik Hijazi, ketua terpilih HMJ PAI 2021-2022, saat kami mengonfirmasi perihal polemik pendelegasian di PAI melalui pesan daring, dia merespon dengan melakukan video call (VC) pada kami, namun belum sempat menjawab, vc sudah dimatikan olehnya. Ketika Kami mengontaknya kembali, ia melakukan video call lagi, tidak memberikan penjelasan apapun, Rofik malah menyodorkan HP-nya ke teman-temannya. Sehingga, kami tidak bisa mengonfirmasi polemik delegasi PAI di SEMA-F Tarbiyah. Akhirnya, kami mengirimkan pesan ke Rofik Hijazi, namun pesan kami hanya dibaca. 

Begitu pula dari pihak PPM-F Tarbiyah, Mohammad Alfian sebagai ketua PPM-F Tarbiyah hanya menjawab pertanyaan-pertanyaan secara normatif belaka, pertanyaan penting kami mengenai bagaimana kronologi pemberkasan dan kelengkapan berkasnya dari 7 delegasi PAI, serta bagaimana penilaian PPM-F Tarbiyah terhadap 7 calon dari PAI. Sebab, kata Ilham, “Yang menetukan lolos atau tidaknya kandidat hanya PPMF Tarbiyah, SEMA-F tidak ikut campur. Juga konten-konten pertanyaannya, yang membuat mereka (PPM-F Tarbiyah). SEMA-F Tarbiyah hanya sebagai fasilitator belaka,” ungkapnya. Namun pesan krusial dari reporter kami yang dikirm via Whatsapp kepada Alfian, tidak dibalas sampai berita ini ditulis.

Selain mereka berdua, Trio Egiyana yang dinyatakan lolos sebagai delegasi dari PAI, juga salah satu dari 4 orang yang mendaftar pasca sudah ada 3 delegasi dari PAI membenarkan bahwa dirinya sebagai salah satu delegasi PAI yang maju ke SEMA-F Tarbiyah dan yang lolos menjadi delegasi. Pasca mengonfirmasi itu pertanyaan kami selanjutnya melalui pesan daring tidak dibalas lagi sampai berita ini ditulis.

Dekatnya Ketua PPMF dan Delegasi yang Diloloskan

Ungkapan Zahra, yang mencurigai PPMF Tarbiyah hanya mementingkan golongannya sendiri bukan tanpa dasar, dalam penelusuran kami melalui Instagram dan Getcontact, Muhammad Alfian sebagai Ketua PPMF Tarbiyah sekaligus Koordinator Komisi 3 SEMA-F Tarbiyah tahun ini merupakan kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Begitu pula dengan Trio Egiyana, dia kader dari PMII. Mereka berdua, juga menempuh PKD (Pelatihan Kader Dasar) bersama, yang diadakan oleh Pondok Pesantren Al-Istiqomah pada 7-9 Januari 2021.

Kedekatan Trio dan Alfian, bukan hanya dalam satu organisasi PMII. Temuan kami di pesan daring yang dilakukan oleh reporter Fatsoen, ada kesamaan jawaban dari mereka berdua, saat reporter kami ingin mengonfirmasi beberapa hal, yakni mereka berdua menanyakan LPM Fatsoen dalam meliput persoalan UKT.

*Fatimah Azzahra merupakan nama samaran.


Penulis : Zulva Azhar dan Toni

Reporter : Fachri Nurfauzi dan Zulva Azhar

4 Komentar

  1. Masif Kontennya, progres Fatsoen

    BalasHapus
  2. engga kebayang dikampus saja sudah begi apalagi kelak dia menjadi seorang politikus wkwkwk

    BalasHapus
  3. good Lpmfatsoen. Sering-sering memberitahukan hal yang seperti ini

    BalasHapus
  4. Ada yg lebih esensial ketimbang harus menyon saya jika ingin mempertinjau ketahui sejarah dinamiak mengapa perpolitikan kampus demikian, jangan menyimpulkan terlalu dini, lebih baik fatsoen menyoroti yg lebih esensial dan memberikan edukasi yg subtantif,dengan contoh gimana caranya meningkatakan temen temen mahasiswa iain untuk untuk menulis, membaca dan berdiskusi🙏 hanya sekedar saran

    BalasHapus

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama