Foto : Istimewa |
"Tujuan dari acara nobar ini, agar masyarakat dan
mahasiswa bisa memperoleh perspektif yang obyektif perihal pembangunan PLTU,"
kata Angga, saat diwawancara sebelum dimulainya acara. "Pasalnya, PLTU
selalu dicitrakan berdampak positif. Meski itu ada, tapi yang dominan di lapangan
justru negatifnya," ungkap Angga, sebagai kordinator penyelenggara nobar.
"Maka, kami bekerja sama dengan dua komunitas, yang fokus
pada persoalan agraria, FNKSDA dan SDA," ucap Angga, yang aktif di komunitas
Sagara biru, komunitas nelayan.
Dampak negatifnya PLTU, juga dipaparkan oleh Latifah, yang
komunitasnya juga terlibat dalam nobar. "Saya orang pesisir, sudah biasa
bagi saya, melihat laut dan perahu. Maka, saya tahu betul, bagaimana
menderitanya nelayan. Sebelum ada PLTU, nelayan bisa mendapatkan uang tambahan
dengan mencari kerang hijau," Kata perempuan yang biasa dipanggil Ifah.
"Tapi setelah PLTU beroperasi, ada beberapa orang yang
keracunan kerang hijau, bahkan ada yang sampai meninggal. Itu hanya segelintir
dari seabrek permasalahan dampak PLTU," lanjut Latifah, yang aktif di komunitas
SDA.
Berangkat dari latar belakang itu, Angga bersama
organisasinya mengatakan, akan terus melawan PLTU. "Tidak ada kata selesai
dalam perjuangan melawan sistematisnya penindasan yang dilakukan PLTU,"
kata Angga berapi-api.
Setelah menonton, ada sesi diskusi. Dalam sesi diskusi, ada
3 narasumber. Syatori, salah satu Narasumber dalam diskusi menyampaikan, ada
begitu banyak akademisi dibalik begitu banyaknya izin PLTU yang lolos. Para
akademisi itu keilmuannya digunakan untuk menghancurkan lingkungan.
"Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL), itu kerjaannya
akademisi. Dengan AMDAL, perusahaan bisa mengantongi izin dan mengeksploitasi
lingkungan," kata Syatori yang berprofesi dosen di IAIN Syekh Nurjati
Cirebon.
"Saya sebagai akademisi akan melawan mereka, yang
keilmuannya digunakan untuk menghancurkan lingkungan dan masyarakat,"
ungkap Syatori yang juga aktif dalam organisasi santri, FNKSDA.
Syatori berkomitmen akan terus berada pada garis perjuangan
rakyat. "Saya akan terus berada pada garda depan, melawan siapapun yang
menghancurkan kehidupan rakyat," pungkasnya.
Penulis : Sulthoni
Reporter : Sulthoni